Chanathip Telat Panas di Piala AFF 2020, Ayah Beberkan Alasannya
Sabtu, 01 Januari 2022 - 15:32 WIB
KALLANG - Sejak Piala AFF 2020 digelar pada Desember lalu, nama Chanathip Songkrasin kerap menjadi bahan pembicaraan media di Asia Tenggara. Kemampuannya dalam mengatur serangan dan memimpin rekan setimnya di lapangan hijau selalu menghipnotis penggemar.
Tetapi semua ketakutan yang dibeberkan media tak terbukti. Pasalnya, selama fase grup, kapten Thailand itu gagal menyumbangkan sebiji gol.
Penampilan Chanathip baru terasa saat memasuki sistem gugur atau semifinal. Melawan Vietnam, pemain berusia 28 tahun itu berhasil memborong dua gol pada pertemuan pertama.
BACA JUGA: Pelatih Klub Thailand Sebut Timnas Indonesia Bakal Meroket 2-3 Tahun lagi
Kontribusi dua gol itulah yang membawa Thailand lolos ke final Piala AFF 2020 setelah menang agregat 2-0. Penampilan ciamik Chanathip makin menjadi buah bibir saat berhadapan melawan Timnas Indonesia.
Pada leg pertama final Piala AFF 2020 di Stadion National Singapura, tengah pekan ini, Chanathip kembali menyumbang dua gol saat mengantarkan Thailand menang 4-0 atas skuad Garuda. Hasil positif ini membuat Gajah Perang semakin dekat menuju panggung juara untuk keenam kalinya.
Lantas apa yang sebenarnya terjadi dengan Chanathip di fase grup? Ayahnya Kongphop pun membeberkan alasan anaknya kurang gacor selama tampil di fase Grup A.
BACA JUGA: Media Vietnam Sebut Timnas Indonesia Hancur Termakan Siasat Rotasi Thailand
"Chanathip jatuh sakit setelah datang ke Singapura. Alasannya karena cuaca di Singapura lebih panas daripada di negara bersalju seperti Jepang,” ucap sang ayah, Kongphop Songkrasin dikutip laman Soha, Sabtu (1/1/2021).
“Anak saya tidak bisa beradaptasi sehingga dia demam di 2 pertandingan pertama tetapi masih berkompetisi dan mengalami sakit yang parah. Penampilan melawan Filipina, saya harus mendorongnya untuk menembak lebih banyak," sambung Kongphop.
Saat ini Chanathip berpeluang mengawinkan penghargaan top skor dan pemain terbaik untuk ketiga kalinya dalam sejarah keikutsertaan di Piala AFF. Dia akan bertarung dengan rekan setimnya, yakni Teerasil Dangda, yang sama-sama mengoleksi empat gol.
Tetapi semua ketakutan yang dibeberkan media tak terbukti. Pasalnya, selama fase grup, kapten Thailand itu gagal menyumbangkan sebiji gol.
Penampilan Chanathip baru terasa saat memasuki sistem gugur atau semifinal. Melawan Vietnam, pemain berusia 28 tahun itu berhasil memborong dua gol pada pertemuan pertama.
BACA JUGA: Pelatih Klub Thailand Sebut Timnas Indonesia Bakal Meroket 2-3 Tahun lagi
Kontribusi dua gol itulah yang membawa Thailand lolos ke final Piala AFF 2020 setelah menang agregat 2-0. Penampilan ciamik Chanathip makin menjadi buah bibir saat berhadapan melawan Timnas Indonesia.
Pada leg pertama final Piala AFF 2020 di Stadion National Singapura, tengah pekan ini, Chanathip kembali menyumbang dua gol saat mengantarkan Thailand menang 4-0 atas skuad Garuda. Hasil positif ini membuat Gajah Perang semakin dekat menuju panggung juara untuk keenam kalinya.
Lantas apa yang sebenarnya terjadi dengan Chanathip di fase grup? Ayahnya Kongphop pun membeberkan alasan anaknya kurang gacor selama tampil di fase Grup A.
BACA JUGA: Media Vietnam Sebut Timnas Indonesia Hancur Termakan Siasat Rotasi Thailand
"Chanathip jatuh sakit setelah datang ke Singapura. Alasannya karena cuaca di Singapura lebih panas daripada di negara bersalju seperti Jepang,” ucap sang ayah, Kongphop Songkrasin dikutip laman Soha, Sabtu (1/1/2021).
“Anak saya tidak bisa beradaptasi sehingga dia demam di 2 pertandingan pertama tetapi masih berkompetisi dan mengalami sakit yang parah. Penampilan melawan Filipina, saya harus mendorongnya untuk menembak lebih banyak," sambung Kongphop.
Saat ini Chanathip berpeluang mengawinkan penghargaan top skor dan pemain terbaik untuk ketiga kalinya dalam sejarah keikutsertaan di Piala AFF. Dia akan bertarung dengan rekan setimnya, yakni Teerasil Dangda, yang sama-sama mengoleksi empat gol.
(yov)
tulis komentar anda