Ambisi Johann Zarco Juara Dunia MotoGP 2022
Jum'at, 07 Januari 2022 - 09:01 WIB
ROMA - Johann Zarco mematok target tinggi MotoGP 2022. Pembalap Pramac Ducati itu bertekad menjadi juara dunia dan menjadikan kegagalan musim 2021 sebagai motivasi mewujudkan impiannya.
Target Zarco realistis. Dia menempati posisi kelima di akhir musim MotoGP 2021 meski tidak meraih kemenangan satupun dan hanya naik empat podium sepanjang 19 seri.
Pada paruh pertama musim lalu, Zarco menjadi salah satu pembalap yang berpotensi menjadi juara. Ia kerap bersaing dengan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) dan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) untuk merebutkan posisi pertama.
Namun di paruh kedua, pembalap berusia 31 tahun mengalami penurunan performa yang cukup signifikan. Ia gagal menunjukan penampilan apiknya dan posisi terbagusnya adalah posisi lima besar saat di Emilia Romagna dan Algarve.
"Di kelas utama, impian saya adalah merebut sebuah gelar atau penampilan dominan belum menjadi kenyataan. Ada sesuatu jauh di lubuk hati yang masih ingin saya buka. Saya belum tentu memiliki kesan bahwa saya tidak mencapai akhir dari sesuatu," kata Zarco dilansir dari Paddock GP, Kamis (6/1/2022).
"Ini lebih merupakan motivasi untuk mengetahui bahwa saya masih bisa bercita-cita untuk sesuatu ” ucapnya.
Zarco memiliki reputasi bagus saat masih di kelas Moto2. Ia berhasil meraih gelar juara dunia dua kali pada 2015 dan 2016, dan membuatnya naik ke kelas utama MotoGP bersama Monster Yamaha Tech 3.
Keberhasilan menjadi juara Moto2 pada 2016, menuai decak kagum. Pembalap asal Prancis itu itu menjadi juara hanya empat kali gagal finis di posisi tiga besar, ia pun mengalahkan nama-nama seperti Alex Rins, Franco Morbidelli dan Takaaki Nakagami.
Target Zarco realistis. Dia menempati posisi kelima di akhir musim MotoGP 2021 meski tidak meraih kemenangan satupun dan hanya naik empat podium sepanjang 19 seri.
Pada paruh pertama musim lalu, Zarco menjadi salah satu pembalap yang berpotensi menjadi juara. Ia kerap bersaing dengan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) dan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) untuk merebutkan posisi pertama.
Namun di paruh kedua, pembalap berusia 31 tahun mengalami penurunan performa yang cukup signifikan. Ia gagal menunjukan penampilan apiknya dan posisi terbagusnya adalah posisi lima besar saat di Emilia Romagna dan Algarve.
"Di kelas utama, impian saya adalah merebut sebuah gelar atau penampilan dominan belum menjadi kenyataan. Ada sesuatu jauh di lubuk hati yang masih ingin saya buka. Saya belum tentu memiliki kesan bahwa saya tidak mencapai akhir dari sesuatu," kata Zarco dilansir dari Paddock GP, Kamis (6/1/2022).
"Ini lebih merupakan motivasi untuk mengetahui bahwa saya masih bisa bercita-cita untuk sesuatu ” ucapnya.
Zarco memiliki reputasi bagus saat masih di kelas Moto2. Ia berhasil meraih gelar juara dunia dua kali pada 2015 dan 2016, dan membuatnya naik ke kelas utama MotoGP bersama Monster Yamaha Tech 3.
Keberhasilan menjadi juara Moto2 pada 2016, menuai decak kagum. Pembalap asal Prancis itu itu menjadi juara hanya empat kali gagal finis di posisi tiga besar, ia pun mengalahkan nama-nama seperti Alex Rins, Franco Morbidelli dan Takaaki Nakagami.
(sha)
tulis komentar anda