Insiden Pengeroyokan Wasit Saat Laga Liga 3 di Malang, Ini Penyebabnya
Jum'at, 11 Februari 2022 - 02:00 WIB
MALANG - Pertandingan Liga 3 Jawa Timur antara NZR Sumbersari vs Farmel FC rusuh dan terekam melalui ponsel salah satu penonton di tribun. Laga yang berlangsung di Stadion Gajayana, Kota Malang, Rabu (9/2/2022) berakhir 1-1.
Berdasarkan video yang viral dari akun Instagram @informasi_malangraya, pertandingan berujung ricuh. Tampak pada video berdurasi 30 detik beberapa pemain mengejar wasit yang memimpin pertandingan.
CEO NZR Sumbersari, Wibi Andreas menjelaskan kericuhan usai laga di luar kendali para pemain dan pelatih. Sebab, sepanjang pertandingan banyak keputusan wasit yang dinilai sangat merugikan. Sehingga itu memicu kemarahan dari timnya.
"Kejadian tersebut dipicu atas kinerja wasit yang tidak fair di lapangan. Sempat ada beberapa kejadian yang merugikan tim tapi wasit tidak tegas. Pemain sempat melakukan protes tapi tidak ada tanggapan," jelas Wibi.
Menurut Wibi, keputusan wasit yang kontroversial juga muncul saat pemain melakukan pelanggaran keras dan handball yang tidak ditindak tegas. Bahkan, sesaat setelah unggul 1-0, NZR Sumbersari justru mendapat hukuman penalti.
"Emosi memuncak saat wasit cadangan hanya memberikan tambahan waktu 5 menit. Peluit babak kedua ditiup, saat posisi tim sedang melakukan tendangan crossing ke gawang lawan," beber Wibi.
"Atas kejadian itu pemain bergerak di luar kendali untuk mengejar wasit. Kami bukan membela tapi ini fakta," lanjutnya, melalui siaran pers.
Wibi menyatakan pihaknya meminta maaf atas ulah yang dilakukan pemain, pelatih, dan official timnya. Namun, dia juga menegaskan akan membawa bukti rekaman video sebagai bagian dari pembuktian kejadian - kejadian aneh di lapangan, yang dialami timnya.
"Kami dari tim NZR Sumbersari memohon maaf atas kejadian yang terjadi kemarin di Stadion Gajayana. Ada rekaman video yang kami siapkan atas kepemimpinan wasit. Sehingga kami berharap hal ini bisa menjadi pembanding, agar berita yang beredar bisa berimbang. Kami tetap akan bermain dengan jiwa kesatria," jelasnya.
"Tapi, jangan berharap sepak bola Indonesia maju jika kualitas Liga masih seperti ini. Kasihan pemain dan tim yang benar-benar ingin memajukan sepak bola Indonesia. Terima kasih, semoga bisa menjadi pembelajaran bersama," pungkasnya.
Berdasarkan video yang viral dari akun Instagram @informasi_malangraya, pertandingan berujung ricuh. Tampak pada video berdurasi 30 detik beberapa pemain mengejar wasit yang memimpin pertandingan.
CEO NZR Sumbersari, Wibi Andreas menjelaskan kericuhan usai laga di luar kendali para pemain dan pelatih. Sebab, sepanjang pertandingan banyak keputusan wasit yang dinilai sangat merugikan. Sehingga itu memicu kemarahan dari timnya.
"Kejadian tersebut dipicu atas kinerja wasit yang tidak fair di lapangan. Sempat ada beberapa kejadian yang merugikan tim tapi wasit tidak tegas. Pemain sempat melakukan protes tapi tidak ada tanggapan," jelas Wibi.
Menurut Wibi, keputusan wasit yang kontroversial juga muncul saat pemain melakukan pelanggaran keras dan handball yang tidak ditindak tegas. Bahkan, sesaat setelah unggul 1-0, NZR Sumbersari justru mendapat hukuman penalti.
"Emosi memuncak saat wasit cadangan hanya memberikan tambahan waktu 5 menit. Peluit babak kedua ditiup, saat posisi tim sedang melakukan tendangan crossing ke gawang lawan," beber Wibi.
"Atas kejadian itu pemain bergerak di luar kendali untuk mengejar wasit. Kami bukan membela tapi ini fakta," lanjutnya, melalui siaran pers.
Wibi menyatakan pihaknya meminta maaf atas ulah yang dilakukan pemain, pelatih, dan official timnya. Namun, dia juga menegaskan akan membawa bukti rekaman video sebagai bagian dari pembuktian kejadian - kejadian aneh di lapangan, yang dialami timnya.
"Kami dari tim NZR Sumbersari memohon maaf atas kejadian yang terjadi kemarin di Stadion Gajayana. Ada rekaman video yang kami siapkan atas kepemimpinan wasit. Sehingga kami berharap hal ini bisa menjadi pembanding, agar berita yang beredar bisa berimbang. Kami tetap akan bermain dengan jiwa kesatria," jelasnya.
"Tapi, jangan berharap sepak bola Indonesia maju jika kualitas Liga masih seperti ini. Kasihan pemain dan tim yang benar-benar ingin memajukan sepak bola Indonesia. Terima kasih, semoga bisa menjadi pembelajaran bersama," pungkasnya.
(mirz)
tulis komentar anda