Kabar Duka! Ponirin Meka, Kiper Legendaris Timnas Indonesia Meninggal Dunia
Senin, 11 April 2022 - 22:00 WIB
DELI SERDANG - Kabar duka menghampiri sepak bola Tanah Air. Salah satu kiper legenda Timnas Indonesia era 80-an, Ponirin Meka telah meninggal dunia.
Almarhum wafat, Minggu (10/4/2022) sore di kediamannya yang berada di Dusun I Lengau, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deli Serdang. Jenazah Ponirin baru dikebumikan Senin (11/5/2022) pagi WIB, di dekat rumahnya.
Sebelum tutup usia, Ponirin sempat terbaring lemah di Rumah Sakit Medistra, Lubuk Pakam, Deli Serdang. Kiper legendaris itu mengalami penyakit jantung dan rencananya akan menjalani operasi untuk dipasangkan ring.
Semasa hidup, Ponirin adalah penjaga gawang yang disegani penyerang lawan. Pemain berjuluk Tangan Emas itu merupakan kiper spesialis tendangan penalti.
Julukan spesialis tendangan penalti melekat kala timnya, PSMS Medan berhadapan dengan Persib Bandung di final Piala Perserikatan musim 1082/1983. Kala itu, PSMS keluar sebagai juara usai membekuk Persib via adu penalti dengan skor 3-2.
Saat itu, Ponirin membuat punggawa Persib gigit jari. Pasalnya, dia berhasil menggagalkan tiga tembakan penalti pemain Persib, tembakan Adjat Sudrajat merupakan salah satu yang berhasil digagalkannya.
Di musim berikutnya, PSMS kembali berhasil mengalahkan Persib di partai final Piala Perserikatan. Kali itu, empat punggawa Persib, Iwan Sunarya, Adeng Hudaya, Dede Iskandar dan Robby Darwis menjadi korban.
Kepiawaiannya menepis tembakan penalti dibawa ke level Timnas. Bersama Tim Merah Putih, Ponirin sukses menggagalkan eksekusi penalti pemain Uni Emirat Arab di perempat final Asian Games 1986.
Kala itu, Ponirin menepis dua buah tendangan penalti Uni Emirat Arab, satu saat waktu normal, dan yang satunya lagi saat adu penalti. Indonesia pun lolos ke semifinal usai menang adu penalti dengan skor 6-5.
Prestasi Ponirin bersama Timnas Indonesia yakni kala berhasil mengunci medali emas SEA Games 1987 dan Piala Kemerdekaan 1987. Selamat jalan, Ponirin Meka!
Almarhum wafat, Minggu (10/4/2022) sore di kediamannya yang berada di Dusun I Lengau, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deli Serdang. Jenazah Ponirin baru dikebumikan Senin (11/5/2022) pagi WIB, di dekat rumahnya.
Sebelum tutup usia, Ponirin sempat terbaring lemah di Rumah Sakit Medistra, Lubuk Pakam, Deli Serdang. Kiper legendaris itu mengalami penyakit jantung dan rencananya akan menjalani operasi untuk dipasangkan ring.
Semasa hidup, Ponirin adalah penjaga gawang yang disegani penyerang lawan. Pemain berjuluk Tangan Emas itu merupakan kiper spesialis tendangan penalti.
Julukan spesialis tendangan penalti melekat kala timnya, PSMS Medan berhadapan dengan Persib Bandung di final Piala Perserikatan musim 1082/1983. Kala itu, PSMS keluar sebagai juara usai membekuk Persib via adu penalti dengan skor 3-2.
Saat itu, Ponirin membuat punggawa Persib gigit jari. Pasalnya, dia berhasil menggagalkan tiga tembakan penalti pemain Persib, tembakan Adjat Sudrajat merupakan salah satu yang berhasil digagalkannya.
Di musim berikutnya, PSMS kembali berhasil mengalahkan Persib di partai final Piala Perserikatan. Kali itu, empat punggawa Persib, Iwan Sunarya, Adeng Hudaya, Dede Iskandar dan Robby Darwis menjadi korban.
Kepiawaiannya menepis tembakan penalti dibawa ke level Timnas. Bersama Tim Merah Putih, Ponirin sukses menggagalkan eksekusi penalti pemain Uni Emirat Arab di perempat final Asian Games 1986.
Kala itu, Ponirin menepis dua buah tendangan penalti Uni Emirat Arab, satu saat waktu normal, dan yang satunya lagi saat adu penalti. Indonesia pun lolos ke semifinal usai menang adu penalti dengan skor 6-5.
Baca Juga
Prestasi Ponirin bersama Timnas Indonesia yakni kala berhasil mengunci medali emas SEA Games 1987 dan Piala Kemerdekaan 1987. Selamat jalan, Ponirin Meka!
(mirz)
tulis komentar anda