Hasil PON Bukan Jaminan Atlet Dikirim ke Multievent Internasional, Ada Syarat Lain
Rabu, 20 April 2022 - 22:02 WIB
JAKARTA - Sutjiati Narendra berhasil mengundang perhatian setelah atlet senam ritmik tidak masuk dalam daftar atlet yang berkesempatan tampil di SEA Games 2021 , Hanoi, Vietnam. Jika mengacu pada unggahan Instagram resmi Tim Indonesia Official (@timindonesiaofficial), Rabu (20/4/2022), hanya empat pesenam yang terpilih untuk berjuang mengharumkan nama bangsa pada event yang berlangsung 12-23 Mei 2022 mendatang.
Keempat atlet yang terpilih tersebut yakni Rifda Irfanaluthfi, Ammera Rahmajanni Hariadi, Abiyu Rafi dan Dwi Samsul Arifin. Absennya nama Sutjiati Narendra itulah yang mengundang atensi mengingat dia pernah mengukir prestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 dengan meraih dua medali emas dan satu perak.
Tak cuma pernah mengukir prestasi di PON saja. Di usai yang masih belia, Sutjiati terpilih untuk bergabung dengan tim elite Amerika Serikat. Lantas kenapa wanita cantik berambut panjang itu tidak terpilih membela kontingen Indonesia di SEA Games 2021?
Perubahan paradigma olahraga di Tanah Air melalui Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) harus dipahami dengan tepat oleh semua cabang olahraga (cabor). Kini, SEA Games bukan lagi menjadi tujuan, tetapi Olimpiade yang jadi sasaran akhir prestasi atlet Indonesia.
BACA JUGA: Kekecewaan Atlet Senam Ritmik Sutjiati Narendra: Diminta Pulang oleh Presiden Malah Putus Asa di Indonesia
Presiden Joko Widodo sebelumnya telah meminta Kemenpora untuk melakukan review total ekosistem olahraga Indonesia pada perayaan Haornas 2020 lalu. Menpora Zainudin Amali kemudian menjawabnya dengan membuat DBON dan sudah disahkan oleh presiden melalui Perpres No.86/2021.
SEA Games statusnya kini menjadi sasaran antara, bukan lagi sasaran akhir. Apalagi, selanjutnya bakal ada Asian Games yang beberapa hasilnya bisa menjadi ajang kualifikasi atlet untuk tampil di Olimpiade. Perubahan paradigma olahraga ini harus dipahami oleh cabor, sehingga mereka bisa seiring sejalan menjalankan amanah Perpres No.86/2021 yang juga diperkuat dengan aturannya dalam UU 11/2022 tentang Keolahragaan.
Karena itulah, menyambut SEA Games 2021, pengiriman atlet kini tak lagi jor-joran. Ada tolok ukur yang dipersiapkan dengan matang oleh tim review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON). Tim yang diketuai oleh Profesor Asmawi itu tak mau sekadar mengirimkan atlet, tetapi ada tolok ukur yang tepat.
Keempat atlet yang terpilih tersebut yakni Rifda Irfanaluthfi, Ammera Rahmajanni Hariadi, Abiyu Rafi dan Dwi Samsul Arifin. Absennya nama Sutjiati Narendra itulah yang mengundang atensi mengingat dia pernah mengukir prestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 dengan meraih dua medali emas dan satu perak.
Tak cuma pernah mengukir prestasi di PON saja. Di usai yang masih belia, Sutjiati terpilih untuk bergabung dengan tim elite Amerika Serikat. Lantas kenapa wanita cantik berambut panjang itu tidak terpilih membela kontingen Indonesia di SEA Games 2021?
Perubahan paradigma olahraga di Tanah Air melalui Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) harus dipahami dengan tepat oleh semua cabang olahraga (cabor). Kini, SEA Games bukan lagi menjadi tujuan, tetapi Olimpiade yang jadi sasaran akhir prestasi atlet Indonesia.
BACA JUGA: Kekecewaan Atlet Senam Ritmik Sutjiati Narendra: Diminta Pulang oleh Presiden Malah Putus Asa di Indonesia
Presiden Joko Widodo sebelumnya telah meminta Kemenpora untuk melakukan review total ekosistem olahraga Indonesia pada perayaan Haornas 2020 lalu. Menpora Zainudin Amali kemudian menjawabnya dengan membuat DBON dan sudah disahkan oleh presiden melalui Perpres No.86/2021.
SEA Games statusnya kini menjadi sasaran antara, bukan lagi sasaran akhir. Apalagi, selanjutnya bakal ada Asian Games yang beberapa hasilnya bisa menjadi ajang kualifikasi atlet untuk tampil di Olimpiade. Perubahan paradigma olahraga ini harus dipahami oleh cabor, sehingga mereka bisa seiring sejalan menjalankan amanah Perpres No.86/2021 yang juga diperkuat dengan aturannya dalam UU 11/2022 tentang Keolahragaan.
Karena itulah, menyambut SEA Games 2021, pengiriman atlet kini tak lagi jor-joran. Ada tolok ukur yang dipersiapkan dengan matang oleh tim review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON). Tim yang diketuai oleh Profesor Asmawi itu tak mau sekadar mengirimkan atlet, tetapi ada tolok ukur yang tepat.
tulis komentar anda