Dmitry Bivol Permalukan Canelo, Raja KO Rusia Pertahankan Gelar
Minggu, 08 Mei 2022 - 12:34 WIB
NEVADA - Petinju Rusia Dmitry Bivol suskes mempertahankan gelar kelas berat ringan WBA usai mengalahkan Canelo Alvarez di T-Mobile Arena, Nevada, AS, Minggu (8/5/2022) siang. Bivol menang angka mutlak dalam pertarungan 12 ronde.
Canelo hanya menang 5 dari 12 ronde yang digelar. Petinju asal Meksiko itu kewalahan menghadapi Bivol yang tampil prima. Tiga juri, Tim Cheatham, Dave Moretti dan Steve Weisfeld, memberikan skor yang sama persis, 115-113, untuk Bivol.
Alvarez menjadi juara di empat divisi berbeda: kelas welter super, kelas menengah, kelas menengah super dan kelas berat ringan. Petinju berusia 31 tahun ini merebut mahkota kelas berat ringan (WBO) dari sesama Rusia Sergey Kovalev, yang dia kalahkan dalam 11 ronde di MGM Grand Garden Arena, pada 2 November 2019.
Sementara bagi Bivol, kemenangan tak hanya mempertahankan gelar, tapi juga mencatat rekor tak terkalahkan dalam 20 pertarungan. Bivol datang ke pertarungan versus Canelo dengan rekor 19 kemenangan, 11 di antaranya dengan KO.
"Selamat Cinco de Mayo. Saya membuktikan hari ini bahwa saya yang terbaik, saya mempertahankan sabuk saya, maaf saya merusak rencana Anda untuk pertarungan ketiga dengan Gennady Golovkin," kata Bivol dilansir Marca.
"Saya percaya pada diri saya, orang-orang saya percaya pada saya, tim saya percaya pada saya. Saya tahu saya akan dipukul di lengan, saya bertahan. Saya selalu percaya pada diri saya sendiri, saya percaya pada diri saya sendiri. Saya menikmati seluruh pertarungan, ejekan, semuanya."
Bivol lahir di Tokmak, Kirgistan, tetapi keluarganya pindah ke Rusia di mana dia memulai karirr tinjunya, sebagai seorang amatir dia memenangkan dua gelar dunia U17, dua kali dinobatkan sebagai juara nasional dan memenangkan perunggu di Kejuaraan Tinju Pemuda Dunia AIBA 2008, meninggalkan rekornya dengan 268 kemenangan dan 15 kekalahan.
Canelo Alvarez datang dari menjadi juara kelas menengah super yang tak terbantahkan setelah mengalahkan Caleb Plant pada November 2021. "Tidak ada alasan, dia petarung hebat, Anda harus menerima kekalahan," kata Canelo.
"Dia masuk atau keluar, dia menggunakan jaraknya dengan baik, saya melakukan cukup banyak untuk menang, tapi begitulah adanya."
Canelo hanya menang 5 dari 12 ronde yang digelar. Petinju asal Meksiko itu kewalahan menghadapi Bivol yang tampil prima. Tiga juri, Tim Cheatham, Dave Moretti dan Steve Weisfeld, memberikan skor yang sama persis, 115-113, untuk Bivol.
Alvarez menjadi juara di empat divisi berbeda: kelas welter super, kelas menengah, kelas menengah super dan kelas berat ringan. Petinju berusia 31 tahun ini merebut mahkota kelas berat ringan (WBO) dari sesama Rusia Sergey Kovalev, yang dia kalahkan dalam 11 ronde di MGM Grand Garden Arena, pada 2 November 2019.
Sementara bagi Bivol, kemenangan tak hanya mempertahankan gelar, tapi juga mencatat rekor tak terkalahkan dalam 20 pertarungan. Bivol datang ke pertarungan versus Canelo dengan rekor 19 kemenangan, 11 di antaranya dengan KO.
"Selamat Cinco de Mayo. Saya membuktikan hari ini bahwa saya yang terbaik, saya mempertahankan sabuk saya, maaf saya merusak rencana Anda untuk pertarungan ketiga dengan Gennady Golovkin," kata Bivol dilansir Marca.
"Saya percaya pada diri saya, orang-orang saya percaya pada saya, tim saya percaya pada saya. Saya tahu saya akan dipukul di lengan, saya bertahan. Saya selalu percaya pada diri saya sendiri, saya percaya pada diri saya sendiri. Saya menikmati seluruh pertarungan, ejekan, semuanya."
Bivol lahir di Tokmak, Kirgistan, tetapi keluarganya pindah ke Rusia di mana dia memulai karirr tinjunya, sebagai seorang amatir dia memenangkan dua gelar dunia U17, dua kali dinobatkan sebagai juara nasional dan memenangkan perunggu di Kejuaraan Tinju Pemuda Dunia AIBA 2008, meninggalkan rekornya dengan 268 kemenangan dan 15 kekalahan.
Canelo Alvarez datang dari menjadi juara kelas menengah super yang tak terbantahkan setelah mengalahkan Caleb Plant pada November 2021. "Tidak ada alasan, dia petarung hebat, Anda harus menerima kekalahan," kata Canelo.
"Dia masuk atau keluar, dia menggunakan jaraknya dengan baik, saya melakukan cukup banyak untuk menang, tapi begitulah adanya."
(sha)
tulis komentar anda