Tyson Fury Pertimbangkan Tawaran Memfilmkan Kisah Hidupnya
Minggu, 21 Juni 2020 - 17:03 WIB
MANCHESTER - Di balik kesuksesan Tyson Fury menjuarai kelas berat WBC, tersimpan kisah unik dan menarik dalam perjalanan karier petinju Inggris tersebut. Petinju berusia 31 tahun tersebut harus berjuang melawan depresi, kebiasaan mabuk, narkoba, dan nyaris bunuh diri.
Bahkan, Fury sempat akan ditinggalkan Paris Fury sang istri, karena tercebur dalam kehidupan kelam pada rentang waktu 2015-2016.
(Baca juga: Tyson Fury: Kalau Bukan Diselamatkan Breland, Wilder Sudah Pensiun Dini)
"Dia peminum tingkat tinggi, dia pun menggunakan narkoba. Waktu itu, saya sama sekali tidak tahu. Kemudian, dia terlihat sangat gemuk, itu merupakan waktu yang sulit untuk berurusan dengannya," kenang Paris Fury.
"Saat ini, dia sudah mengelola kehidupannya jauh lebih baik setelah hal terburuk terjadi sekitar 2015-2016," tambah Paris Fury.
Kisah hidup penuh onak dan duri itulah, yang menarik sejumlah produser dan perusahaan film untuk memfilmkan perjalanan karier petinju kelas berat kelahiran Wythenshawe, Mancheter tersebut.
"Saya belum diskusi serius tentang pembuatan film saat ini, saya pertimbangkan dulu. Saya akan menyelesaikan karier saya sebelum membuat film. Kami telah memiliki tawaran untuk hak-hak film Tyson Fury dari beberapa perusahaan TV terbesar di dunia," ujar Fury kepada Lockdown Lowdown dilansir Boxing Scane, Minggu (21/6/2020).
Fury mengejutkannya dunia setika dia merebut gelar juara kelas berat WBA, IBF, WBO, IBO dari tangan Wladimir Klitschko di Jerman pada November 2015. Pada saat itu, Klitschko tidak terkalahkan selama lebih dari satu dekade.
Setelah meraih gelar tersebut, Fury absen dari tinju karena berjuang melawan depresi berat dan masalah penyalahgunaan narkoba.
Pada Desember 2018, Fury menghadapi Deontay Wilder di Staples Center Los Angeles. Pertarungan 12 ronde ini, berakhir dengan hasil draw. Bulan Februari 2020 lalu di MGM Grand Las Vegas, Fury tarung ulang kontra Wilder dan dia merebut gelar WBC dengan kemenangan TKO.
Bahkan, Fury sempat akan ditinggalkan Paris Fury sang istri, karena tercebur dalam kehidupan kelam pada rentang waktu 2015-2016.
(Baca juga: Tyson Fury: Kalau Bukan Diselamatkan Breland, Wilder Sudah Pensiun Dini)
"Dia peminum tingkat tinggi, dia pun menggunakan narkoba. Waktu itu, saya sama sekali tidak tahu. Kemudian, dia terlihat sangat gemuk, itu merupakan waktu yang sulit untuk berurusan dengannya," kenang Paris Fury.
"Saat ini, dia sudah mengelola kehidupannya jauh lebih baik setelah hal terburuk terjadi sekitar 2015-2016," tambah Paris Fury.
Kisah hidup penuh onak dan duri itulah, yang menarik sejumlah produser dan perusahaan film untuk memfilmkan perjalanan karier petinju kelas berat kelahiran Wythenshawe, Mancheter tersebut.
"Saya belum diskusi serius tentang pembuatan film saat ini, saya pertimbangkan dulu. Saya akan menyelesaikan karier saya sebelum membuat film. Kami telah memiliki tawaran untuk hak-hak film Tyson Fury dari beberapa perusahaan TV terbesar di dunia," ujar Fury kepada Lockdown Lowdown dilansir Boxing Scane, Minggu (21/6/2020).
Fury mengejutkannya dunia setika dia merebut gelar juara kelas berat WBA, IBF, WBO, IBO dari tangan Wladimir Klitschko di Jerman pada November 2015. Pada saat itu, Klitschko tidak terkalahkan selama lebih dari satu dekade.
Setelah meraih gelar tersebut, Fury absen dari tinju karena berjuang melawan depresi berat dan masalah penyalahgunaan narkoba.
Pada Desember 2018, Fury menghadapi Deontay Wilder di Staples Center Los Angeles. Pertarungan 12 ronde ini, berakhir dengan hasil draw. Bulan Februari 2020 lalu di MGM Grand Las Vegas, Fury tarung ulang kontra Wilder dan dia merebut gelar WBC dengan kemenangan TKO.
(zil)
tulis komentar anda