10 Kali Bentrok Cuma Menang 2 Kali, Juergen Klopp Pusing Ladeni Taktik Carlo Ancelotti
Minggu, 29 Mei 2022 - 09:09 WIB
PARIS - Pelatih Liverpool Juergen Klopp mengakui kesulitan menghadapi taktik pragmatis Carlo Ancelotti . Strategi gegenpressing yang diusungnya tak sepenuhnya mempan saat Liverpool kalah 0-1 dari Real Madrid pada final Liga Champions 2021/2022 .
Liverpool tampil dominan sepanjang pertandingan yang dihelat di Stade de France, Paris, Minggu (29/5/2022) dini hari. Sebanyak 24 tembakan dilesakkan Liverpool, sembilan di antaranya tepat sasaran. Sedangkan Madrid memilih tampil pragmatis dengan melesakkan empat tembakan, dua di antaranya tepat sasaran.
Namun, tetap tim yang mencetak gol lebih banyak yang berhak mendulang kemenangan. Madrid mengangkat trofi si Kuping Besar berkat gol Vinicius Junior di menit ke-59'.
Meski tampil menggempur, Klopp mengaku pusing dan bimbang sepanjang laga, karena dihadapkan pada situasi serbasalah. Eks pelatih Borussia Dortmund itu mengatakan bahwa jika timnya bermain tidak agresif, maka mereka tidak akan mencetak gol, tetapi jika terlalu agresif, mereka akan terkena serangan balik.
Tentu saja kekalahan ini menambah panjang ketakberdayaan Klopp menghadapi taktik Carlo Ancelotti. Sejauh ini, Klopp telah menghadapi Ancelotti sepuluh kali sebagai pelatih. Juru taktik asal Jerman itu hanya meraih dua kemenangan. Sisanya, 5 kali kalah dan 3 kali imbang.
“Kami ingin memainkan lebih banyak formasi di babak kedua ketimbang formasi mereka, tetapi masalahnya adalah ketika bermain melawan Madrid yang bertahan sedalam itu,” kata Klopp dikutip laman resmi klub, Minggu (29/5/2022).
“Ancaman serangan balik mereka besar, Anda tidak bisa mengabaikan itu, saya melihat kami banyak melihat hal baik, tetapi itu tidak cukup dan kami harus menerimanya,” tambahnya.
Liverpool tampil dominan sepanjang pertandingan yang dihelat di Stade de France, Paris, Minggu (29/5/2022) dini hari. Sebanyak 24 tembakan dilesakkan Liverpool, sembilan di antaranya tepat sasaran. Sedangkan Madrid memilih tampil pragmatis dengan melesakkan empat tembakan, dua di antaranya tepat sasaran.
Baca Juga
Namun, tetap tim yang mencetak gol lebih banyak yang berhak mendulang kemenangan. Madrid mengangkat trofi si Kuping Besar berkat gol Vinicius Junior di menit ke-59'.
Meski tampil menggempur, Klopp mengaku pusing dan bimbang sepanjang laga, karena dihadapkan pada situasi serbasalah. Eks pelatih Borussia Dortmund itu mengatakan bahwa jika timnya bermain tidak agresif, maka mereka tidak akan mencetak gol, tetapi jika terlalu agresif, mereka akan terkena serangan balik.
Baca Juga
Tentu saja kekalahan ini menambah panjang ketakberdayaan Klopp menghadapi taktik Carlo Ancelotti. Sejauh ini, Klopp telah menghadapi Ancelotti sepuluh kali sebagai pelatih. Juru taktik asal Jerman itu hanya meraih dua kemenangan. Sisanya, 5 kali kalah dan 3 kali imbang.
“Kami ingin memainkan lebih banyak formasi di babak kedua ketimbang formasi mereka, tetapi masalahnya adalah ketika bermain melawan Madrid yang bertahan sedalam itu,” kata Klopp dikutip laman resmi klub, Minggu (29/5/2022).
“Ancaman serangan balik mereka besar, Anda tidak bisa mengabaikan itu, saya melihat kami banyak melihat hal baik, tetapi itu tidak cukup dan kami harus menerimanya,” tambahnya.
tulis komentar anda