Jaring Atlet Akuatik Olimpiade 2032, PRSI Jabar Gelar Turnamen Terbuka di Bandung
Kamis, 16 Juni 2022 - 06:02 WIB
BANDUNG - Persatuan Renang Seluruh Indonesia ( PRSI ) Jawa Barat menggelar Bandung Open Swimming Tournament 2022 di mana salah satu tujuannya, yakni regenerasi atlet akuatik yang akan berlaga di ajang Olimpiade 2032 mendatang.
Turnamen yang digelar di Stadion Renang Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tersebut diikuti ribuan peserta dan menghadirkan kelas usia hingga 17 tahun. Langkah regenerasi ini dinilai menjadi cara terukur untuk mendapatkan atlet akuatik terbaik.
"Semua kelas, semua kelompok usia. Kalau akuatik itu sebetulnya ada lima cabor khusus untuk renang. Kelasnya banyak, kelas 1 sampai kelas 5, semua level. Jadi untuk bisa mendapatkan atlet elit tahun 2030-2032, ya mereka ini lah," ujar Ketua Harian PRSI Jabar, Muhamad Farhan di sela turnamen di Stadion Renang UPI, Jalan Setiabudhi, Kota Bandung, Rabu (15/6/2022).
Melalui turnamen seperti ini, Farhan optimistis atlet akuatik Jabar yang mampu berlaga di ajang Olimpiade semakin banyak. Farhan juga menilai, gelaran turnamen secara rutin menjadi salah satu strategi jitu dalam proses regenerasi.
"Makanya sekarang kita bikin open turnamen untuk perkumpulan di seluruh Jawa Barat di kelompok usia dan ini adalah turnamen pertama kelompok usia antarperkumpulan di Jawa Barat setelah masa pandemi," terangnya.
Diakui Farhan, pandemi COVID-19 yang berlangsung selama dua tahun terakhir berdampak pada regenerasi atlet, termasuk atlet akuatik. Bahkan, kata Farhan, kondisi tersebut juga mengakibatkan kualitas skill atlet berkurang.
"Kaku sekali karena selama dua tahun kita tidak bisa bikin turnamen. Terakhir kita bikin itu babak kualifikasi untuk PON, udah begitu udah, plong gak ada lagi," ujarnya.
Farhan yang juga anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem itu menilai, strategi yang dilakukan merupakan pendekatan secara statistik. Dia menjelaskan, dalam kejuaraan level nasional maupun Internasional, ada beberapa cabang olahraga yang didahulukan untuk menang dalam rangka mengamankan perolehan 100 medali pertama.
Turnamen yang digelar di Stadion Renang Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tersebut diikuti ribuan peserta dan menghadirkan kelas usia hingga 17 tahun. Langkah regenerasi ini dinilai menjadi cara terukur untuk mendapatkan atlet akuatik terbaik.
"Semua kelas, semua kelompok usia. Kalau akuatik itu sebetulnya ada lima cabor khusus untuk renang. Kelasnya banyak, kelas 1 sampai kelas 5, semua level. Jadi untuk bisa mendapatkan atlet elit tahun 2030-2032, ya mereka ini lah," ujar Ketua Harian PRSI Jabar, Muhamad Farhan di sela turnamen di Stadion Renang UPI, Jalan Setiabudhi, Kota Bandung, Rabu (15/6/2022).
Melalui turnamen seperti ini, Farhan optimistis atlet akuatik Jabar yang mampu berlaga di ajang Olimpiade semakin banyak. Farhan juga menilai, gelaran turnamen secara rutin menjadi salah satu strategi jitu dalam proses regenerasi.
"Makanya sekarang kita bikin open turnamen untuk perkumpulan di seluruh Jawa Barat di kelompok usia dan ini adalah turnamen pertama kelompok usia antarperkumpulan di Jawa Barat setelah masa pandemi," terangnya.
Diakui Farhan, pandemi COVID-19 yang berlangsung selama dua tahun terakhir berdampak pada regenerasi atlet, termasuk atlet akuatik. Bahkan, kata Farhan, kondisi tersebut juga mengakibatkan kualitas skill atlet berkurang.
"Kaku sekali karena selama dua tahun kita tidak bisa bikin turnamen. Terakhir kita bikin itu babak kualifikasi untuk PON, udah begitu udah, plong gak ada lagi," ujarnya.
Farhan yang juga anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem itu menilai, strategi yang dilakukan merupakan pendekatan secara statistik. Dia menjelaskan, dalam kejuaraan level nasional maupun Internasional, ada beberapa cabang olahraga yang didahulukan untuk menang dalam rangka mengamankan perolehan 100 medali pertama.
tulis komentar anda