Jaring Atlet Akuatik Olimpiade 2032, PRSI Jabar Gelar Turnamen Terbuka di Bandung
Kamis, 16 Juni 2022 - 06:02 WIB
"Nah, akuatik, taekwondo, dayung, itu termasuk yang diutamakan untuk mendapatkan 100 medali pertama emas," katanya.
"Kalau bibit sekarang adalah sejak masuk kelompok usia 1-5, mereka itu harus dikasih turnamen terus. Tujuannya apa? supaya ada motivasi latihan, supaya mereka juga merasakan atmosfer kompetisi, atmosfer pertandingan," tegasnya.
Farhan menekankan bahwa turnamen untuk regenerasi atlet terbaik harus dirutinkan. Terlebih, sejak 2020, turnamen seperti ini sempat vakum.
"Kan turnamen seperti ini izinnya kalau dulu kan gam gampang. Tantangan terbesar sebetulnya mengembalikan fitness level para atlet karena mereka selama dua tahun hanya latihan, tapi gak ketahuan buat apa latihannya. Jadi, fitness levelnya bukan fitness level yang siap untuk kompetisi, makanya agak sulit bagi kita untuk mengembalikan hal itu," pungkasnya.
Sementara itu, pelatih nasional atlet akuatik PRSI Jabar, Donny Budiarto Utomo menjelaskan, rutinitas turnamen untuk melahirkan bibit unggul sangat dibutuhkan. Namun, menurutnya, ada hal utama lainnya yang dibutuhkan para atlet.
"Nutrisi untuk anak-anak ini kan seperti tidak diperhatikan, berbeda sama negara- negara luar yang sangat detail sekali, termasuk memperhatikan dari fasilitasnya, mereka gak kesusahan cari tempat latihan," terangnya.
Tidak hanya itu, skill kepelatihan pun harus terus di-update, agar berdampak dalam proses regenerasi atlet.
"Terutama untuk anak-anak kecil itu sangat penting. Lalu harus sering bertanding juga untuk meningkatkan pengalaman tanding," katanya.
Salah satu peserta turnamen dari Bekasi Central Akuatik, Sinulingga berharap, turnamen ini digelar rutin untuk mematangkan skill dan mental, agar siap menghadapi kompetisi tingkat nasional maupun internasional.
"Semakin ramai ke depannya, penuh, semakin bagus. Target juara saya masuk PON sampai Sea Games," kata dia.
"Kalau bibit sekarang adalah sejak masuk kelompok usia 1-5, mereka itu harus dikasih turnamen terus. Tujuannya apa? supaya ada motivasi latihan, supaya mereka juga merasakan atmosfer kompetisi, atmosfer pertandingan," tegasnya.
Farhan menekankan bahwa turnamen untuk regenerasi atlet terbaik harus dirutinkan. Terlebih, sejak 2020, turnamen seperti ini sempat vakum.
"Kan turnamen seperti ini izinnya kalau dulu kan gam gampang. Tantangan terbesar sebetulnya mengembalikan fitness level para atlet karena mereka selama dua tahun hanya latihan, tapi gak ketahuan buat apa latihannya. Jadi, fitness levelnya bukan fitness level yang siap untuk kompetisi, makanya agak sulit bagi kita untuk mengembalikan hal itu," pungkasnya.
Sementara itu, pelatih nasional atlet akuatik PRSI Jabar, Donny Budiarto Utomo menjelaskan, rutinitas turnamen untuk melahirkan bibit unggul sangat dibutuhkan. Namun, menurutnya, ada hal utama lainnya yang dibutuhkan para atlet.
"Nutrisi untuk anak-anak ini kan seperti tidak diperhatikan, berbeda sama negara- negara luar yang sangat detail sekali, termasuk memperhatikan dari fasilitasnya, mereka gak kesusahan cari tempat latihan," terangnya.
Tidak hanya itu, skill kepelatihan pun harus terus di-update, agar berdampak dalam proses regenerasi atlet.
"Terutama untuk anak-anak kecil itu sangat penting. Lalu harus sering bertanding juga untuk meningkatkan pengalaman tanding," katanya.
Salah satu peserta turnamen dari Bekasi Central Akuatik, Sinulingga berharap, turnamen ini digelar rutin untuk mematangkan skill dan mental, agar siap menghadapi kompetisi tingkat nasional maupun internasional.
"Semakin ramai ke depannya, penuh, semakin bagus. Target juara saya masuk PON sampai Sea Games," kata dia.
tulis komentar anda