Tampil Konsisten, Apriyani/Fadia Ditarget Top 8 Dunia Secepatnya
Sabtu, 18 Juni 2022 - 09:03 WIB
JAKARTA - Pelatih ganda putri Indonesia Eng Hian membebankan pasangan Apriyani Rahayu / Siti Fadia Silva Ramadhanti bisa menembus ranking 8 dunia secepatnya. Target dipatok agar lebih matang menghadapi Olimpiade Paris 2024.
Apriyani/Fadia baru menjadi pasangan setelah pasangan Apriyani sebelumnya, Greysia Polii, memutuskan untuk gantung raket. Mereka pun tampil sangat menjanjikan meski baru diduetkan. Gebrakan mereka luar biasa. Dilansir dari BWF, saat ini Apriyani/Fadia Smasih menempati ranking 210 dunia dengan poin 7800.
Pada debut di ajang SEA Games 2021, Apriyani/Fadia sukses membawa pulang medali emas. Kemudian, pada Indonesia Masters 2022, yang merupakan turnamen BWF pertama mereka, pasangan itu berhasil menjadi runner up.
Namun, pada Indonesia Open 2022 langkah mereka terhenti di perempat final. Eng Hian menilai hasil tersebut tak terlalu buruk bagi Apriyani/Fadia.
Koh Didi -sapaan Eng Hian- ingin Apriyani/Fadia terus berkembang dan masuk ke jajaran delapan pasangan ganda putri teratas dunia. Sebab, menurutnya itu akan mematangkan persiapan mereka untuk menuju Olimpiade Paris 2024.
“Target (untuk Apriyani/Fadia) tentunya ingin lolos top elite dunia, top elite itu top 8, di luar itu bagi saya grade kedua. Turnamen super 500 ke atas itu rata-rata grade 1 yang juara, super 300 itu grade 2. Saya berharap Apri/Fadia masuk grade 1 secepatnya supaya persiapannya lebih matang lagi menuju (Olimpiade) 2024,” kata Eng Hian kepada awak media.
Lebih lanjut, Koh Didi juga membeberkan targetnya pada seluruh ganda putri Indonesia yang tergabung di pelatnas selain Apriyani/Fadia, seperti Ribka Sugiarto/Febby Valencia Dwijayanti Gani, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahya Pratiwi dan Melani Mamahit/Triyola Nadia.
“Untuk target ganda putri tentu mencari prestasi menuju olimpiade. Sekarang kita kan semua pasangan-pasangan baru, semuanya dari nol, jadi perlu memperbanyak jumlah turnamen dulu supaya bisa raik ranking dan mengejar itu (olimpiade),” jelas pelatih berusia 45 tahun itu.
“Yang kedua tentu prestasi. Turnamen banyak tanpa prestasi juga tidak ada poinnya, jadi dua hal itu yang akan jadi kesinambungan. Kami ingin mencari poin sebanyak-banyaknya supaya bisa ikut kualifikasi olimpiade,” imbuhnya.
“Yang ketiga saya harus bisa memilah atlet prioritas di kualifikasi olimpiade. Saya ingin memberikan persaingan yang rata. Saya berharap bisa kualifikasi bisa sebanyak ganda putra,” tuturnya.
Apriyani/Fadia baru menjadi pasangan setelah pasangan Apriyani sebelumnya, Greysia Polii, memutuskan untuk gantung raket. Mereka pun tampil sangat menjanjikan meski baru diduetkan. Gebrakan mereka luar biasa. Dilansir dari BWF, saat ini Apriyani/Fadia Smasih menempati ranking 210 dunia dengan poin 7800.
Baca Juga
Pada debut di ajang SEA Games 2021, Apriyani/Fadia sukses membawa pulang medali emas. Kemudian, pada Indonesia Masters 2022, yang merupakan turnamen BWF pertama mereka, pasangan itu berhasil menjadi runner up.
Namun, pada Indonesia Open 2022 langkah mereka terhenti di perempat final. Eng Hian menilai hasil tersebut tak terlalu buruk bagi Apriyani/Fadia.
Koh Didi -sapaan Eng Hian- ingin Apriyani/Fadia terus berkembang dan masuk ke jajaran delapan pasangan ganda putri teratas dunia. Sebab, menurutnya itu akan mematangkan persiapan mereka untuk menuju Olimpiade Paris 2024.
“Target (untuk Apriyani/Fadia) tentunya ingin lolos top elite dunia, top elite itu top 8, di luar itu bagi saya grade kedua. Turnamen super 500 ke atas itu rata-rata grade 1 yang juara, super 300 itu grade 2. Saya berharap Apri/Fadia masuk grade 1 secepatnya supaya persiapannya lebih matang lagi menuju (Olimpiade) 2024,” kata Eng Hian kepada awak media.
Lebih lanjut, Koh Didi juga membeberkan targetnya pada seluruh ganda putri Indonesia yang tergabung di pelatnas selain Apriyani/Fadia, seperti Ribka Sugiarto/Febby Valencia Dwijayanti Gani, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahya Pratiwi dan Melani Mamahit/Triyola Nadia.
“Untuk target ganda putri tentu mencari prestasi menuju olimpiade. Sekarang kita kan semua pasangan-pasangan baru, semuanya dari nol, jadi perlu memperbanyak jumlah turnamen dulu supaya bisa raik ranking dan mengejar itu (olimpiade),” jelas pelatih berusia 45 tahun itu.
“Yang kedua tentu prestasi. Turnamen banyak tanpa prestasi juga tidak ada poinnya, jadi dua hal itu yang akan jadi kesinambungan. Kami ingin mencari poin sebanyak-banyaknya supaya bisa ikut kualifikasi olimpiade,” imbuhnya.
“Yang ketiga saya harus bisa memilah atlet prioritas di kualifikasi olimpiade. Saya ingin memberikan persaingan yang rata. Saya berharap bisa kualifikasi bisa sebanyak ganda putra,” tuturnya.
(sha)
tulis komentar anda