Asal Mula Sambo, Warisan Intelijen hingga Didukung Putin
Jum'at, 12 Agustus 2022 - 13:47 WIB
JAKARTA - Sambo adalah olahraga mematikan tentara Uni Soviet yang masih ditekuni sampai hari ini. Presiden Rusia Vladimir Putin merupakan salah satu tokoh yang diketahui mempelajari seni bela diri ini.
Diktuip Inside The Games, Jumat (12/8/2022), sambo pertama kali dipelajari pada tahun 1920an oleh tentara Uni Soviet untuk meningkatkan kemampuan bela diri tangan kosong. Nama sambo sendiri merupakan akronim dari SAMozashchita Bez Oruzhiya yang dalam bahasa setempat berarti pertahanan bela diri tanpa senjata.
Pakar seni bela diri Soviet, Vasili Oshchepkov, disebut sebagai salah satu pendiri seni bela diri sambo. Lahir dari keluarga pengasingan pada tahun 1893, Oshchepkov juga memainkan peran kunci dalam memperkenalkan gerakan-gerapan pada olahraga judo ke Uni Soviet.
Oshchepkov, dalam laporan yang ditulis Inside The Games, disebut bekerja sebagai perwira intelijen selama periode Kekaisaran Tsar. Dia dididik di Jepang dan kemudian kembali ke Soviet untuk bekerja pada 1920-an sambil membawa pulang kemampuan bela diri judo yang kelak berkembang menjadi sambo.
Setelah Oshchepkov meninggal pada 1937, dua anak buahnya yakni Viktor Spiridonov dan Anatoly Kharlampley memegang peran penting dalam perkembangan olahraga sambo. Setahun setelah kematian Oshchepkov, keduanya mengukuhkan sambo menjadi olahraga resmi di bawah naungan Komite Olahraga Uni Soviet (USSR All-Union Sports Committee).
Lima puluh tahun setelah diperkenalkan sebagai olahraga resmi di Uni Soviet, Federasi Sambo Internasional (FIAS) akhirnya terbentuk. Olahraga itu terdaftar dan memiliki hak tunggal untuk mempromosikan dan mengembangkan sambo ke seluruh dunia serta menggelar acara resmi.
Bahkan, presiden Rusia Vladimir Putin diketahui sangat menggemari olahraga sambo. Putin bahkan berambisi meloloskan sambo ke pesta olahraga terbesar dunia, Olimpiade .
Di hati orang Indonesia, cabang olahraga sambo sendiri memiliki tempat yang cukup spesial. Sebab, pada SEA Games 2019, Indonesia berhasil membawa pulang empat medali emas dari cabang sambo. Hasil itu terbilang mengejutkan karena Perkumpulan Sambo Indonesia (Persambi) saat itu cuma menargetkan satu medali emas.
Empat emas itu diraih Ridha Wahdaniyaty Ridwan dari kategori sport 80kg putri, Fajar di combat 57kg putra, Seni Kristian di combat 90kg putra, serta Desiana Syafitri, Emma Ramadinah, Erik Gustam, dan Rio Akbar Bahari di kategori mixed team (beregu campuran).
Ditambah sekeping perak dari Jasono Fitono Sim (perak, combat 82kg putra) serta dua perunggu dari Rio Bahari (sport 82kg putra) dan Deni Arif Fadhillah (combat 74kg putra, Indonesia jadi juara umum di cabang sambo.
Diktuip Inside The Games, Jumat (12/8/2022), sambo pertama kali dipelajari pada tahun 1920an oleh tentara Uni Soviet untuk meningkatkan kemampuan bela diri tangan kosong. Nama sambo sendiri merupakan akronim dari SAMozashchita Bez Oruzhiya yang dalam bahasa setempat berarti pertahanan bela diri tanpa senjata.
Pakar seni bela diri Soviet, Vasili Oshchepkov, disebut sebagai salah satu pendiri seni bela diri sambo. Lahir dari keluarga pengasingan pada tahun 1893, Oshchepkov juga memainkan peran kunci dalam memperkenalkan gerakan-gerapan pada olahraga judo ke Uni Soviet.
Oshchepkov, dalam laporan yang ditulis Inside The Games, disebut bekerja sebagai perwira intelijen selama periode Kekaisaran Tsar. Dia dididik di Jepang dan kemudian kembali ke Soviet untuk bekerja pada 1920-an sambil membawa pulang kemampuan bela diri judo yang kelak berkembang menjadi sambo.
Setelah Oshchepkov meninggal pada 1937, dua anak buahnya yakni Viktor Spiridonov dan Anatoly Kharlampley memegang peran penting dalam perkembangan olahraga sambo. Setahun setelah kematian Oshchepkov, keduanya mengukuhkan sambo menjadi olahraga resmi di bawah naungan Komite Olahraga Uni Soviet (USSR All-Union Sports Committee).
Lima puluh tahun setelah diperkenalkan sebagai olahraga resmi di Uni Soviet, Federasi Sambo Internasional (FIAS) akhirnya terbentuk. Olahraga itu terdaftar dan memiliki hak tunggal untuk mempromosikan dan mengembangkan sambo ke seluruh dunia serta menggelar acara resmi.
Bahkan, presiden Rusia Vladimir Putin diketahui sangat menggemari olahraga sambo. Putin bahkan berambisi meloloskan sambo ke pesta olahraga terbesar dunia, Olimpiade .
Di hati orang Indonesia, cabang olahraga sambo sendiri memiliki tempat yang cukup spesial. Sebab, pada SEA Games 2019, Indonesia berhasil membawa pulang empat medali emas dari cabang sambo. Hasil itu terbilang mengejutkan karena Perkumpulan Sambo Indonesia (Persambi) saat itu cuma menargetkan satu medali emas.
Empat emas itu diraih Ridha Wahdaniyaty Ridwan dari kategori sport 80kg putri, Fajar di combat 57kg putra, Seni Kristian di combat 90kg putra, serta Desiana Syafitri, Emma Ramadinah, Erik Gustam, dan Rio Akbar Bahari di kategori mixed team (beregu campuran).
Ditambah sekeping perak dari Jasono Fitono Sim (perak, combat 82kg putra) serta dua perunggu dari Rio Bahari (sport 82kg putra) dan Deni Arif Fadhillah (combat 74kg putra, Indonesia jadi juara umum di cabang sambo.
(sto)
tulis komentar anda