Dejan Antonic Kritik Keras Sepak Bola Indonesia: Level Stagnan, Sulit Berkembang!

Kamis, 18 Agustus 2022 - 19:03 WIB
Pelatih Barito Putera Dejan Antonic mengkritik keras sepak bola Indonesia/Foto/Instagram
BANJARMASIN - Pelatih Barito Putera Dejan Antonic mengkritik keras sepak bola Indonesia. Juru taktik asal Serbia itu menilai sepak bola nasional sulit berkembang lantaran klub terlalu berorientasi menang sehingga tak mau ambil risiko mengembangkan pemain muda.

Dejan Antonic yang sudah mencicipi persaingan di sepak bola Indonesia sejak tahun 2012, tentu sudah banyak pengalaman yang telah didapatkan hingga kini. Namun hingga saat ini, dirinya tidak menemukan perkembangan yang signifikan dari sepak bola Indonesia.



Bahkan Dejan merasa sepak bola Indonesia masih berada pada level ketika dirinya pertama kali menjajaki persaingan di Liga Indonesia. Pelatih berusia 53 tahun itu pun merasa Indonesia berbenah agar tidak semakin tertinggal oleh negara lain.



"Sepak bola Indonesia masih berada di level yang dulu," ungkap Dejan Antonic pada kanal YouTube Tommy Desky, Kamis (18/8/2022).



"Sejak beberapa musim saya ada di sepak bola Indonesia, saya rasa kita harus berubah dengan cepat karena negara-negara lain di dekat kita sudah semakin berkembang," imbuhnya.

Dejan juga mengkritik sepak bola Indonesia yang kerap terburu-buru memecat pelatih yang sedang berusaha mengembangkan pemain muda. Dirinya pun merasa hal tersebut akan sangat berbahaya bagi kelangsungan sepak bola Indonesia ke depannya.

"Di Indonesia banyak pelatih yang mau memainkan pemain muda, tapi kali satu, dua, tiga pertandingan kalah, orang-orang langsung minta dia out. Itu masalah besar di sepak bola Indonesia," sambung Dejan Antonic.

"Kalo kita terus seperti ini, kita tidak bisa maju. Saya sudah bilang dari dulu, kalau Indonesia tidak punya pemain muda, sepak bolanya sebentar lagi mati," sambungnya.

Dejan pun merasa semua pelatih harus diberikan kesempatan sebaik mungkin untuk bisa meningkatkan kualitas pemain mudanya tanpa ada tuntutan hasil terlalu tinggi. Pasalnya, hal tersebut dianggap sebagai sebuah proses untuk menciptakan sebuah tim yang dapat bersaing.

"Kita harus kasih kesempatan untuk pemain muda, baik kalah, menang, atau seri, itu adalah proses untuk membuat satu tim," pungkasnya.
(sha)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More