Bentrok Petinju Ukraina, Daud Yordan Target Menang KO Sebelum Ronde 10
Jum'at, 02 September 2022 - 04:04 WIB
JAKARTA - Petinju Indonesia Daud Yordan Siap kembali naik ring menghadapi petinju Ukraina Zoravator Petrosian yang akan berlangsung di Balai Sarbini, Jakarta, 14 Oktober 2022. Pertarungan itu sekaligus memperebutkan sabuk gelar kelas super ringan International Boxing Association (IBA) yang saat ini lowong.
Bagi Daud, ini akan menjadi pertarungan keduanya dalam tiga bulan terakhir. Sebelumnya, petinju berjuluk Chino tersebut menghadapi jagoan Thailand, Panya Uthok, untuk mempertahankan sabuk gelar miliknya di kelas ringan WBC Asia di Balai Sarbini, 1 Juli 2022 lalu.
Kini, Daud yang berada di posisi 85 dunia, merasa sangat senang bisa kembali ke atas ring menghadapi pertarungan yang lebih besar yaitu, title fight. Meski lawannya lebih muda dan memiliki rekor 15 kali tanding dengan 13 menang dan 2 kali kalah, Daud tak gentar. Petinju berjulukan Chino tersebut optimistis bisa menumbangkan lawannya sebelum ronde ke-10.
"Saya sangat senang mendapat lawan Zoravor, yang secara teknis memiliki kualitas tinju yang baik. Dia pun secara postur karena punya tinggi dan tubuh yang lebih besar. Saya sangat optimistis menyelesaikan lawan bahkan tidak sampai 12 ronde," tegas Daud.
Petinju berusia 35 tahun itu menjelaskan menghadapi petinju Eropa Timur, khususnya dari Ukraina, memiliki banyak strategi dan tidak pernah menyerah. Hal itu dibuktikan dengan lahirnya petinju - petinju kelas dunia dari negara tersebut, Klitschko bersaudara, Wladimir dan Vitali, serta Oleksandr Usyk yang merupakan juara dunia kelas berat WBA (Super), IBF, WBO, dan IBO. Karenanya, Daud akan waspada menghadapi Zavator nanti.
"Ukraina selama ini memiliki petinju yang amat andal. Lawan saya ini mantan juara dunia amatir. Secara teknik, fisik, dan akurasi pukulan cukup baik. Berbekal dari ini lawan tentu punya semangat yang tinggi," ungkap Daud..
Selain Daud, petinju Indonesia lainnya, Ongen "The Hawk" Saknosiwi juga akan bertarung menghadapi petinju Filipina Richard Pumicpic dalam perebutan sabuk gelar kelas bulu IBA Intercontinental. Petinju yang juga berkarier sebagai tentara Angkatan Udara ini yakin bisa melumpuhkan lawannya tidak sampai lima ronde.
"Saya di sini latihan di Dirgantara Boxing Champ. Latihan sudah masuk tahap sparing. Setelah ini saya berlatih dengan bang Daud. Saya akan belajar banyak dengan bang Daud untuk melawan Si Richard. Kalau untuk ditinju tidak bisa diprediksi, tapi kalau ada kesempatan saya akan ambil. Di bawah ronde kelima. Kalau untuk karakter lawan si Richard ini punya pengalaman. Tetapi dia datang ke Indonesia dan harus bisa selesaikan," ucap Ongen.
Selain dua pertarungan ini juga akan berlangsung duel tambahan lainnya dari petinju Indonesia. Mpro International, selaku promotor, berharap lewat duel-duel yang disajikan akan muncul juara dunia baru dari Indonesia.
Bagi Daud, ini akan menjadi pertarungan keduanya dalam tiga bulan terakhir. Sebelumnya, petinju berjuluk Chino tersebut menghadapi jagoan Thailand, Panya Uthok, untuk mempertahankan sabuk gelar miliknya di kelas ringan WBC Asia di Balai Sarbini, 1 Juli 2022 lalu.
Kini, Daud yang berada di posisi 85 dunia, merasa sangat senang bisa kembali ke atas ring menghadapi pertarungan yang lebih besar yaitu, title fight. Meski lawannya lebih muda dan memiliki rekor 15 kali tanding dengan 13 menang dan 2 kali kalah, Daud tak gentar. Petinju berjulukan Chino tersebut optimistis bisa menumbangkan lawannya sebelum ronde ke-10.
"Saya sangat senang mendapat lawan Zoravor, yang secara teknis memiliki kualitas tinju yang baik. Dia pun secara postur karena punya tinggi dan tubuh yang lebih besar. Saya sangat optimistis menyelesaikan lawan bahkan tidak sampai 12 ronde," tegas Daud.
Petinju berusia 35 tahun itu menjelaskan menghadapi petinju Eropa Timur, khususnya dari Ukraina, memiliki banyak strategi dan tidak pernah menyerah. Hal itu dibuktikan dengan lahirnya petinju - petinju kelas dunia dari negara tersebut, Klitschko bersaudara, Wladimir dan Vitali, serta Oleksandr Usyk yang merupakan juara dunia kelas berat WBA (Super), IBF, WBO, dan IBO. Karenanya, Daud akan waspada menghadapi Zavator nanti.
"Ukraina selama ini memiliki petinju yang amat andal. Lawan saya ini mantan juara dunia amatir. Secara teknik, fisik, dan akurasi pukulan cukup baik. Berbekal dari ini lawan tentu punya semangat yang tinggi," ungkap Daud..
Selain Daud, petinju Indonesia lainnya, Ongen "The Hawk" Saknosiwi juga akan bertarung menghadapi petinju Filipina Richard Pumicpic dalam perebutan sabuk gelar kelas bulu IBA Intercontinental. Petinju yang juga berkarier sebagai tentara Angkatan Udara ini yakin bisa melumpuhkan lawannya tidak sampai lima ronde.
"Saya di sini latihan di Dirgantara Boxing Champ. Latihan sudah masuk tahap sparing. Setelah ini saya berlatih dengan bang Daud. Saya akan belajar banyak dengan bang Daud untuk melawan Si Richard. Kalau untuk ditinju tidak bisa diprediksi, tapi kalau ada kesempatan saya akan ambil. Di bawah ronde kelima. Kalau untuk karakter lawan si Richard ini punya pengalaman. Tetapi dia datang ke Indonesia dan harus bisa selesaikan," ucap Ongen.
Selain dua pertarungan ini juga akan berlangsung duel tambahan lainnya dari petinju Indonesia. Mpro International, selaku promotor, berharap lewat duel-duel yang disajikan akan muncul juara dunia baru dari Indonesia.
(sto)
tulis komentar anda