Piala Dunia 2022: Qatar Jamin Kegembiraan Fans di Pesta Sepak Bola
Jum'at, 14 Oktober 2022 - 03:30 WIB
DOHA - Qatar siap menyambut semua orang yang datang menyaksikan langsung Piala Dunia 2022 . Pihak penyelenggara tetap terbuka dengan kehadiran fans, serta mengutamakan toleransi untuk memaksimalkan suporter yang hadir merasakan pengalaman langsung yang menggembirakan di pesta sepak bola empat tahunan itu pada 20 November-18 Desember 2022.
Meski demikian, Kepala Eksekutif Piala Dunia 2022 Qatar, Nasser Al-Khater, mengingatkan para penonton untuk tetap menghormati budaya setempat. Qatar juga menjamin tidak akan ada hukuman, selama tidak ada yang terluka.
Sebelumnya, sejumlah pihak sempat mengkritik perhelatan Piala Dunia 2022 Qatar bermasalah. Banyak yang menilai jika perhelatan ini sarat akan diskriminasi dan tidak bersifat inklusif.
Bahkan di media sosial beredar poster yang memuat sejumlah gambar aktivitas yang dilarang di Qatar, seperti meminum alkohol, mendengarkan musik dengan keras, berkencan, mengenakan pakaian mini, hingga mengambil foto pihak lain tanpa izin.
Namun, Al-Khater menyebut jika semuanya disambut, selama tak ada yang dirugikan. “Kami hanya meminta kepada orang-orang untuk menghormati budaya. Pada akhirnya, selama tidak melukai orang lain, merusak properti umum dan bertingkah sewajarnya, maka semua disambut,” kata Al-Khater dikutip Sky Sports, Kamis (13/10/2022).
Hal lain yang menjadi perhatian calon penonton dari Eropa adalah terkait pasangan LGBT. Maklum, sebagai negara muslim, Qatar tidak memperkenankan keyakinan tersebut.
Walau demikian, bukan berarti tidak boleh datang ke Qatar. Al-Khater merasa selama interaksi yang dilakukan masih bersifat wajar masih akan dibiarkan saja oleh pemerintah Qatar.
“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semua disambut dan akan merasa aman selama berada di Qatar. Jika ada yang berpegangan tangan di jalanan selama berjam-jam, tidak ada yang melaporkannya kepada kami,” ujarnya.
Meski demikian, Kepala Eksekutif Piala Dunia 2022 Qatar, Nasser Al-Khater, mengingatkan para penonton untuk tetap menghormati budaya setempat. Qatar juga menjamin tidak akan ada hukuman, selama tidak ada yang terluka.
Baca Juga
Sebelumnya, sejumlah pihak sempat mengkritik perhelatan Piala Dunia 2022 Qatar bermasalah. Banyak yang menilai jika perhelatan ini sarat akan diskriminasi dan tidak bersifat inklusif.
Bahkan di media sosial beredar poster yang memuat sejumlah gambar aktivitas yang dilarang di Qatar, seperti meminum alkohol, mendengarkan musik dengan keras, berkencan, mengenakan pakaian mini, hingga mengambil foto pihak lain tanpa izin.
Baca Juga
Namun, Al-Khater menyebut jika semuanya disambut, selama tak ada yang dirugikan. “Kami hanya meminta kepada orang-orang untuk menghormati budaya. Pada akhirnya, selama tidak melukai orang lain, merusak properti umum dan bertingkah sewajarnya, maka semua disambut,” kata Al-Khater dikutip Sky Sports, Kamis (13/10/2022).
Hal lain yang menjadi perhatian calon penonton dari Eropa adalah terkait pasangan LGBT. Maklum, sebagai negara muslim, Qatar tidak memperkenankan keyakinan tersebut.
Walau demikian, bukan berarti tidak boleh datang ke Qatar. Al-Khater merasa selama interaksi yang dilakukan masih bersifat wajar masih akan dibiarkan saja oleh pemerintah Qatar.
“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semua disambut dan akan merasa aman selama berada di Qatar. Jika ada yang berpegangan tangan di jalanan selama berjam-jam, tidak ada yang melaporkannya kepada kami,” ujarnya.
(sha)
tulis komentar anda