Faktor Ini Membuat Bayern Muenchen Dominasi Jerman
Senin, 06 Juli 2020 - 10:33 WIB
BERLIN - Kesuksesan menjuarai gelar Bundesliga dan DFB Pokal pada musim ini, mempertegas dominasi Bayern Muenchen di pentas domestik Jerman. Beberapa faktor menjadi alasan penting mengapa Die Roten sulit tertandingi bahkan dalam beberapa tahun mendatang.
Pertama adalah latar belakang sejarah klub. Tahun-tahun emas Bayern dimulai pada 1965, tepat beberapa tahun lahirnya Bundesliga ketika mereka finis di tempat ketiga. Perpaduan scouting yang tepat dan pelatih top, membuat Bayern perlahan menanjak. Para legendaris, seperti Franz Beckenbauer dan Gerd Muller memimpin jalan menuju kesuksesan domestik dan internasional.
Keberadaan keduanya membuat Bayern cepat menjadi raksasa. Klub ini terus memenangkan gelar demi gelar sebelum beberapa masalah keuangan pada era1980-an. Kebangkitan Bayern baru dimulai pada 1998. Saat itulah Bayern mendatangkan mantan pelatih rival, Borussia Dortmund, Ottmar Hitzfeld, yang membantu membentuk Die Roten menjadi tim modern. (Baca: Leroy Sane Kenakan No 10 di Bayern Muenchen)
Tercatat Hitzfeld memenangkan lima gelar Bundesliga pada 1998–99, 1999–00, 2000–01, 2002–03, 2007–08, satu gelar Liga Champions 2000–01, dan tiga DFB Pokal 1999–00, 2002–03, 2007–08. Torehan prestasi ini membuat Bayern semakin dikenal dan terus menjadi salah satu tujuan teratas di dunia untuk para pemain besar.
Dengan lima gelar Liga Champions yang tidak ada tim di Jerman lainnya yang mendekati tingkat kesuksesan Bayern. Tetapi, untuk mempertahankannya, mereka tentu harus beradaptasi dengan perkembangan zaman, terutama secara finansial. Kondisi keuangan yang sehat menjadi faktor kedua kesuksesan Bayern.
Di jajaran sepak bola dunia, Bayern adalah tim kaya keempat di dunia di belakang Real Madrid, Barcelona, dan Manchester United. Mereka juga bercokol di peringkat nomor 17 secara keseluruhan di dunia dalam olahraga apa pun menurut Forbes, tidak ada tim Jerman lain di 50 besar.
Pendapatan konstan dari penjualan tiket, merchandise, hadiah uang, dan lain-lain, telah membantu menopang klub sehingga memungkinkan Bayern menggelontorkan dana segar untuk mendatangkan beberapa pemain terbaik dunia. Namun, jika klub-klub besar lainnya secara teratur menghabiskan uang untuk bintang-bintang mapan, Bayern justru membeli pemain muda. Sepuluh transfer termahal top Bayern sepanjang masa memiliki rata-rata berusia 23 tahun dan termasuk di antaranya Manuel Neuer, Mario Gomez, dan Javi Martinez yang telah membuat dampak besar terhadap klub.
Faktor ketiga adalah kepiawaaan Bayern melakukan bisnis dalam transfer pemain. Manajemen klub telah melakukan bisnis yang cerdas berulang kali. Tentu beberapa pemain yang datang memerlukan waktu beradaptasi, tetapi hingga saat ini belum ada transfer senilai USD100 juta yang didatangkan Bayern.
Alih-alih menghabiskan lebih dari USD100 juta masing-masing untuk James Rodriguez (Real Madrid) dan Philippe Coutinho (Barcelona), mereka mengambil keduanya dengan status pinjaman tanpa kewajiban membeli. Dengan begitu, jika tidak berhasil, seperti yang terjadi, pemain bisa kembali ke klub induknya dan Bayern dapat memutuskan kontrak. (Baca juga: Bayern Muenchen Juara DFB Pokal 2020)
Pertama adalah latar belakang sejarah klub. Tahun-tahun emas Bayern dimulai pada 1965, tepat beberapa tahun lahirnya Bundesliga ketika mereka finis di tempat ketiga. Perpaduan scouting yang tepat dan pelatih top, membuat Bayern perlahan menanjak. Para legendaris, seperti Franz Beckenbauer dan Gerd Muller memimpin jalan menuju kesuksesan domestik dan internasional.
Keberadaan keduanya membuat Bayern cepat menjadi raksasa. Klub ini terus memenangkan gelar demi gelar sebelum beberapa masalah keuangan pada era1980-an. Kebangkitan Bayern baru dimulai pada 1998. Saat itulah Bayern mendatangkan mantan pelatih rival, Borussia Dortmund, Ottmar Hitzfeld, yang membantu membentuk Die Roten menjadi tim modern. (Baca: Leroy Sane Kenakan No 10 di Bayern Muenchen)
Tercatat Hitzfeld memenangkan lima gelar Bundesliga pada 1998–99, 1999–00, 2000–01, 2002–03, 2007–08, satu gelar Liga Champions 2000–01, dan tiga DFB Pokal 1999–00, 2002–03, 2007–08. Torehan prestasi ini membuat Bayern semakin dikenal dan terus menjadi salah satu tujuan teratas di dunia untuk para pemain besar.
Dengan lima gelar Liga Champions yang tidak ada tim di Jerman lainnya yang mendekati tingkat kesuksesan Bayern. Tetapi, untuk mempertahankannya, mereka tentu harus beradaptasi dengan perkembangan zaman, terutama secara finansial. Kondisi keuangan yang sehat menjadi faktor kedua kesuksesan Bayern.
Di jajaran sepak bola dunia, Bayern adalah tim kaya keempat di dunia di belakang Real Madrid, Barcelona, dan Manchester United. Mereka juga bercokol di peringkat nomor 17 secara keseluruhan di dunia dalam olahraga apa pun menurut Forbes, tidak ada tim Jerman lain di 50 besar.
Pendapatan konstan dari penjualan tiket, merchandise, hadiah uang, dan lain-lain, telah membantu menopang klub sehingga memungkinkan Bayern menggelontorkan dana segar untuk mendatangkan beberapa pemain terbaik dunia. Namun, jika klub-klub besar lainnya secara teratur menghabiskan uang untuk bintang-bintang mapan, Bayern justru membeli pemain muda. Sepuluh transfer termahal top Bayern sepanjang masa memiliki rata-rata berusia 23 tahun dan termasuk di antaranya Manuel Neuer, Mario Gomez, dan Javi Martinez yang telah membuat dampak besar terhadap klub.
Faktor ketiga adalah kepiawaaan Bayern melakukan bisnis dalam transfer pemain. Manajemen klub telah melakukan bisnis yang cerdas berulang kali. Tentu beberapa pemain yang datang memerlukan waktu beradaptasi, tetapi hingga saat ini belum ada transfer senilai USD100 juta yang didatangkan Bayern.
Alih-alih menghabiskan lebih dari USD100 juta masing-masing untuk James Rodriguez (Real Madrid) dan Philippe Coutinho (Barcelona), mereka mengambil keduanya dengan status pinjaman tanpa kewajiban membeli. Dengan begitu, jika tidak berhasil, seperti yang terjadi, pemain bisa kembali ke klub induknya dan Bayern dapat memutuskan kontrak. (Baca juga: Bayern Muenchen Juara DFB Pokal 2020)
tulis komentar anda