Matias Ibo dan Bamandhita Bagikan Tips untuk Pelari Indonesia yang Tampil di Tokyo Marathon 2023

Sabtu, 28 Januari 2023 - 17:26 WIB
loading...
Matias Ibo dan Bamandhita Bagikan Tips untuk Pelari Indonesia yang Tampil di Tokyo Marathon 2023
Fisioterapis Matias Ibo membagikan tips bagi para pelari yang mengikuti ajang Tokyo Marathon 2023 / Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - Fisioterapis Matias Ibo membagikan tips bagi para pelari yang mengikuti ajang Tokyo Marathon 2023. Dia menuturkan bahwa salah satu hal yang paling penting diperhatikan pelari adalah jarak tempuh yang mencapai 32 kilometer.

Matias meminta para pelari yang hendak mengikuti Tokyo Marathon 2023 untuk memastikan kondisi fisik mereka. Karena itu, dia meminta para pelari yang hendak mengikuti ajang itu untuk memastikan kondisi fisik mereka sanggup untuk menempuh jarak sejauh itu.

Sekadar informasi, Indonesia mengirimkan 120 atlet untuk ikut memeriahkan ajang ini yang digelar pada 5 Maret mendatang. "Tips saya kalau kita belum mencapai target jarak kita 32 km di long run, kita jangan kejar jaraknya dulu. Kita kejar endurance-nya. Bisa enggak berlari 3 jam non stop, dapatnya berapa km," kata Matias dalam workshop Let's Talk About Tokyo Marathon 2023', Sabtu (28/1/2023).

"Karena saat kita maraton itu bicara soal endurance. Kita akan berlari berjam-jam tanpa berhenti," sambungnya.

BACA JUGA: Hasil Indonesia Masters 2023: Singkirkan Shi Yu qi, Jonatan Christie Melaju ke Final

Meski harus terus latihan untuk memastikan kondisi fisik siap di Tokyo Marathon 2023, namun Matias juga mengingatkan para pelari jangan sampai overwork dan berujung cedera. Sebab, pemulihannya bisa membutuhkan waktu lama yang berujung pada berkurangnya waktu latihan.

"Oleh karena itu harus ada waktu rest day minimal 24 jam setelah kita latihan. Tunggu sampai kondisi pulih 100 persen, baru latihan lagi," katanya.

Terakhir, Matias yang juga rutin mengikuti lomba maraton itu mengingatkan soal perbedaan cuaca yang harus diantisipasi. Meski ajang Tokyo Marathon 2023 akan digelar pada Maret, namun cuacanya tetap masih terbilang dingin bagi warga Indonesia.

"Jadi nanti harus dipikirkan betul pakaian yang akan dikenakan untuk berlari. Harus bisa menahan cuaca dingin, tapi tidak menghalangi kita dalam berlari," bebernya.

BACA JUGA: Ratusan Atlet Indonesia Ikut Tokyo Marathon 2023, Meriahkan 65 Tahun Hubungan RI-Jepang

Sementara itu, nutrisionis dari Pocari Sweat, Bamandhita R Setiaji, memberi tips bagi pelari mengenai makanan yang harus dikonsumsi. Dhita khususnya mengingatkan soal carbo loading atau asupan karbohidrat yang harus dikonsumsi pelari.

"Carbo loading ini sangat penting untuk meningkatkan kadar glikogen dalam otot sebelum melakukan endurance race," kata Dhita.

Dhita menyebut, pelari bisa mengonsumsi karbohidrat dari jenis makanan apapun. Namun, jenis makanan yang dikonsumsi itu harus konsisten sampai ajang Tokyo Marathon digelar. Selain itu, Dhita juga mengingatkan para pelari untuk menjaga hidrasi dengan secara rutin mengonsumsi air putih selama berlari maraton dengan jarak 32 km.

Dukungan kedubes RI

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi turut hadir menyapa para pelari yang mengikuti acara workshop itu. Heri memastikan, Kedubes RI di Jepang siap menyambut kedatangan mereka.

Menurut dia, Kedubes RI sudah menyiapkan acara carbo loading di Wisma KBRI. Selain itu, pihak KBRI juga menyiapkan tempat latihan bagi para atlet, agar mereka tetap fit sambil menunggu ajang Tokyo Marathon digelar pada 5 Maret.

"Kalau untuk latihan kecil, nanti bisa muterin Istana Kaisar yang jaraknya sekitar 5 kilometer," kata Heri.

Dengan dukungan itu, Heri berharap keikutsertaan ratusan pelari Indonesia dalam Tokyo Marathon bisa berjalan lancar. Sebab, ia menilai ajang Tokyo Marathon bukan hanya sekedar olahraga biasa, tapi juga ajang diplomasi antara tuan rumah dan tamunya.

"Kebetulan juga tahun ini 65 tahun hubungan Indonesia-Jepang. Jadi kami ingin menunjukkan ke masyarakat Jepang kedekatan antara dua negara ini. Bukan hanya dari sisi politik, tapi juga yang terkait olahraga, sosial budaya dan lain-lain," kata Heri.

(yov)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2602 seconds (0.1#10.140)