Gelar Liga di Depan Mata, Madrid Tak Butuh Superstar

Rabu, 15 Juli 2020 - 11:37 WIB
loading...
Gelar Liga di Depan Mata, Madrid Tak Butuh Superstar
Jika bisa menundukkan Sevilla di Stadion Alfredo Di Stefano, Jumat (18/7/2020) nanti, Real Madrid berhak mengunci gelar tanpa memedulikan hasil Barcelona melawan Osasuna di Camp Nou.. Foto/dok
A A A
GRANADA - Setelah memastikan kemenangan 2-1 atas Granada, Real Madrid langsung mempersiapkan seremoni gelar di Stadion Alfredo Di Stefano, Jumat (18/7/2020). Jika bisa menundukkan Sevilla, Los Blancos berhak mengunci gelar tanpa memedulikan hasil Barcelona melawan Osasuna di Camp Nou.

Sejauh ini Real Madrid sedang leading dalam adu sprint perebutan gelar. Setelah tertatih-tatih di awal musim sampai dibekukannya kompetisi karena pandemi corona, Los Blancos berhasil menjaga penampilan mereka sehingga memberikan tekanan pada Blaugrana sebelum akhirnya memimpin empat poin dari seteru klasiknya itu.

Boleh saja tudingan bahwa pasukan Zidene Zidane dibantu video assistant referee (VAR). Tudingan yang disampaikan kubu Barca melalui bek tengah mereka Gerard Pique. Tudingan itu didasarkan pada beberapa keputusan kontroversial wasit setelah melihat VAR mulai dari penalti yang diberikan pada Madrid sampai dengan gol lawan yang dianulir. Tapi, tuduhan tersebut masih bisa diperdebatkan. (Baca: AS Tolak Klaim China di Laut China Selatan, Taiwan Semringah)

Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone menganggap bahwa VAR akan selalu menguntungkan tim yang bermain agresif dan menekan pertahanan lawan. Bisa tim manapun, termasuk Madrid. Tudingan minor tentang bantuan VAR itu seakan menutupi apa yang sudah dilakukan Real Madrid dan Zidane. Banyak yang menutup mata, jika Zidane memang lebih cerdik dalam mengelola pemain dan timnya di jadwal liga yang padat dibandingkan dengan arsitek tim Barcelona, Quique Setien.

Real Madrid di bawah Zidane tak mengalami ketergantungan pada bintang. Pelatih asal Prancis itu tak menggantungkan nasib mereka di kaki Gareth Bale, James Rodriguez, ataupun Eden Hazard. Tiga pemain mahal yang sekarang ada di skuad Los Blancos.

Bale bisa bermain jika memang dalam kondisi bagus. Tidak peduli dia akan pindah atau tidak. Rodriguez juga harus menepi jika memang tidak bisa memberikan penampilan terbaik. Bahkan, Hazard yang menjadi pembelian termahal musim ini, tak langsung mendapat garansi bermain secara reguler.

Sempat bermain bagus di satu pertandingan, Hazard harus menepi jika tampil buruk pada pertandingan berikutnya. Seperti saat Real Madrid menjinakkan Granada 2-1, Hazard bahkan tak tampil sama sekali. Sementara itu, Bale hanya meneropong dari pinggir lapangan. (Baca juga: Zinedin Zidane Effect dan Keajaiban Real Madrid Dalam Sebulan)

“Ini adalah sesuatu yang dilakukan bersama tim. Pemain harus memiliki kondisi fisik yang tepat untuk tampil dan dia belum memenuhi semua aspek. Situasinya sedikit rumit, namun saya harap dia 100% untuk membantu tim pada Kamis nanti,” kata Zidane seperti yang dilansir Marca.

Imbasnya, semua pemain merasa diperlakukan adil. Isco, Vinicius, Rodrygo, Asensio, Ferlan Mendy, sampai dengan Federico Valverde memiliki kesempatan sama besar dengan pemain lain. Suasana yang membuat sampai sekarang sudah ada 21 pemain berbeda di skuad Madrid yang berhasil menyumbangkan gol.

Meskipun bukan berarti Zidane tak memiliki kerangka pasti. Soal ini, Madrid beruntung karena mereka memiliki Karim Benzema yang semakin produktif setelah kepergian Cristiano Ronaldo. Benzema di usia 32 tahun masih memanaskan persaingan sepatu emas karena hanya berjarak tiga gol dari Lionel Messi sebagai top skor sementara.

Real Madrid juga bersyukur karena penjaga gawang Thibaut Courtois sudah mulai panas dan sekarang meramaikan perburuan gelar penjaga gawang terbaik. Jangan lupakan juga Casimero, Toni Kroos, dan Luka Modric di lini tengah. (Baca juga: Bukannya Siap kerja, Lulusan SMK Justru Jumlahnya Mendominasi Pengangguran)

Sekarang bandingkan dengan Barca. Setien masih sulit melepaskan diri dari ketergantungan pada Messi atau Luis Suarez. Dia juga tak kunjung mampu membuat Antoine Griezmann mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Ditambah lagi, Setien dikabarkan mulai kehilangan kendali ruang ganti, setelah sempat imbang di laga melawan Celta Vigo dan Atletico Madrid. Atau saat Setien dikritik saudara Griezmann karena hanya menurunkan pemain Prancis itu kurang dari 10 menit.

Bandingkan dengan Zidane yang tetap tenang dan memiliki kendali penuh di ruang ganti meski ada keretakan hubungan dengan Rodriguez dan Bale. Situasi yang membuat Zidane tak lagi menutup kegembiraannya terkait peluang timnya mendapatkan gelar.

Setelah memastikan kemenangan melawan Granada, pelatih berusia 58 tahun itu meluapkan dengan teriakan. “Saya berteriak karena bahagia dan sebab Anda menderita dalam sepak bola. Adalah normal berteriak karena ini tiga poin yang sangat penting,” kata Zidane. (Lihat videonya: Banjir Bandang di Kabupaten Luwu Hancurkan Akses Jalan Desa)

Real Madrid tinggal butuh dua poin untuk memastikan gelar. Kapten tim Sergio Ramos mengingatkan bahwa masih ada poin yang harus diperebutkan dalam dua laga sisa. Meski memegang kendali dalam perebutan, Los Blancos belum memenangkan apa pun di Primera Liga.

“Sejak liga dimulai kembali, fokus kami adalah bagaimana memenangkan semua pertandingan. Sekarang kami sudah melakukan lebih dari cukup untuk memenangkan gelar. Saatnya berharap kami bisa memenangkan gelar, Kamis (Jumat dini hari WIB),” kata Ramos dilansir Marca. (Maruf)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0867 seconds (0.1#10.140)