6 Risiko Menakutkan dalam Olahraga Tinju, Nomor 4 Mengejutkan!
loading...
A
A
A
4. Gangguan Kesehatan Jiwa
Meski jarang terdengar, namun para petinju juga berisiko terkena gangguan kesehatan jiwa. Dalam hal ini, mereka bisa menunjukkan tanda-tanda seperti depresi, paranoia, hingga kecemasan berlebih.
Kondisi ini disebut sebagai sindrom ‘Punch Drunk’ dan menyebabkan gangguan kejiwaan pada petinju. Para ahli menyebut bahwa penyebabnya adalah pukulan yang membuat gegar otak atau sub-gegar berulang di kepala.
5. Eksploitasi Finansial
Olahraga tinju memang terbukti menghasilkan pendapatan yang terbilang lumayan. Akan tetapi, seorang petinju bisa saja mengalami eksploitasi finansial yang dilakukan promotor hingga manajernya.
Hal ini diperkuat dengan anggapan sering terjadinya pertandingan yang memang berlangsung untuk kepentingan sponsor, dan bukan petinju.
6. Lumpuh dan Kematian
Pada riwayatnya, sudah cukup banyak kasus terkait petinju yang harus lumpuh, bahkan meninggal saat bertanding. Biasanya, hal tersebut terjadi saat petinju terkena pukulan telak di bagian kepalanya.
Sebagai contoh, peristiwa mengerikan tersebut pernah terjadi saat laga antara Ray Mancini melawan Duk Koo Kim pada 13 November 1982. Saat itu, Duk Koo Kim tumbang dan sempat mengalami koma. Pada akhirnya, sekitar empat hari berselang dia menghembuskan napas terakhirnya
Meski jarang terdengar, namun para petinju juga berisiko terkena gangguan kesehatan jiwa. Dalam hal ini, mereka bisa menunjukkan tanda-tanda seperti depresi, paranoia, hingga kecemasan berlebih.
Kondisi ini disebut sebagai sindrom ‘Punch Drunk’ dan menyebabkan gangguan kejiwaan pada petinju. Para ahli menyebut bahwa penyebabnya adalah pukulan yang membuat gegar otak atau sub-gegar berulang di kepala.
5. Eksploitasi Finansial
Olahraga tinju memang terbukti menghasilkan pendapatan yang terbilang lumayan. Akan tetapi, seorang petinju bisa saja mengalami eksploitasi finansial yang dilakukan promotor hingga manajernya.
Hal ini diperkuat dengan anggapan sering terjadinya pertandingan yang memang berlangsung untuk kepentingan sponsor, dan bukan petinju.
6. Lumpuh dan Kematian
Pada riwayatnya, sudah cukup banyak kasus terkait petinju yang harus lumpuh, bahkan meninggal saat bertanding. Biasanya, hal tersebut terjadi saat petinju terkena pukulan telak di bagian kepalanya.
Sebagai contoh, peristiwa mengerikan tersebut pernah terjadi saat laga antara Ray Mancini melawan Duk Koo Kim pada 13 November 1982. Saat itu, Duk Koo Kim tumbang dan sempat mengalami koma. Pada akhirnya, sekitar empat hari berselang dia menghembuskan napas terakhirnya
(yov)