Maurizio Sarri Bingung Juventus Enggak Pernah Menang
loading...
A
A
A
SASSUOLO - Apa yang sedang terjadi dengan Juventus . Tiga pertandingan terakhir, kemenangan sepertinya masih enggan menghampiri Bianconeri. Inilah yang membuat Maurizio Sarri .
Keganasan Juventus di awal musim atau setidaknya sampai kompetisi Serie A Liga Italia sebelum ditangguhkan karena pandemi virus corona ternyata kini sulit ditemui. Kandidat peraih scudetto mulai terseok-seok jelang gelaran kompetisi rampung digelar.
Dari tiga pertandingan terakhir, Cristiano Ronaldo Cs kerap kandas. Setelah ditundukkan AC Milan dan ditahan Atalanta, Kamis (16/7/2020) dini hari WIB, pasukan Sarri membuang kesempatan ketika dijamu Sassuolo di Mapei Stadium. (Baca juga : Sia-siakan Keunggulan 2-0, Juventus Hanya Raih Satu Poin di Kandang Sassuolo )
Jika melihat stastik pertandingan dan peluang tak berlebihan kalau Juventus dipastikan membawa pulang tiga angka. Dua gol berhasil dilesakkan Danilo dan Gonzalo Higuain hanya dalam kurun waktu enam menit.
Sial tak bisa mereka hindari setelah Sassuolo berhasil menyamakan kedudukan bahkan unggul 3-2. Beruntung Alex Sandro mencetak gol penyelamat jelang pertandingan usai hingga Juventus terhindar dari kekalahan.
Bisa ditebak, Sarri kecewa dengan hasil tersebut. Usai pertandingan kepada Sky Sport Italia, mantan pelatih Chelsea itu mengaku frustrasi dan bingung.
"Seorang pelatih mengharapkan konsistensi dari timnya, itu adalah sesuatu yang kurang dari kita baik secara fisik maupun mental. Kami memiliki beberapa momen yang sangat kuat dalam pertandingan dan beberapa momen pasif yang sulit dipahami," beber Sarri.
"Kami menghadapi tim dalam performa luar biasa baru-baru ini dan Sassuolo tidak berbeda, karena mereka menang empat kali berturut-turut dan jika mereka konsolidasi, mereka bisa menjadi tim seperti Atalanta masa depan."
"Saya percaya bahwa jika kami menyelesaikan masalah konsistensi sepanjang pertandingan, kami berada di jalur yang benar. Setiap tim menjadi berbahaya jika Anda membiarkan mereka bermain di sepertiga area pertahanan kami."
"Kami berjuang karena mereka bermain di antara garis dengan sepertiga area dan kami memberikan bola terlalu banyak. Itu aneh, karena full-back kami di babak pertama konservatif, tetapi kemudian mulai maju dan memenangkan bola kembali lebih awal menjelang akhir pertandingan."
"Kadang-kadang, saya merasa tim ini memiliki potensi yang sangat besar. Di lain waktu, itu membuat Anda bingung, karena memungkinkan lawan untuk memasuki kotak penalti terlalu mudah. Kami perlu menemukan keseimbangan yang tepat dan itu tidak mudah," tutup Sarri.
Keganasan Juventus di awal musim atau setidaknya sampai kompetisi Serie A Liga Italia sebelum ditangguhkan karena pandemi virus corona ternyata kini sulit ditemui. Kandidat peraih scudetto mulai terseok-seok jelang gelaran kompetisi rampung digelar.
Dari tiga pertandingan terakhir, Cristiano Ronaldo Cs kerap kandas. Setelah ditundukkan AC Milan dan ditahan Atalanta, Kamis (16/7/2020) dini hari WIB, pasukan Sarri membuang kesempatan ketika dijamu Sassuolo di Mapei Stadium. (Baca juga : Sia-siakan Keunggulan 2-0, Juventus Hanya Raih Satu Poin di Kandang Sassuolo )
Jika melihat stastik pertandingan dan peluang tak berlebihan kalau Juventus dipastikan membawa pulang tiga angka. Dua gol berhasil dilesakkan Danilo dan Gonzalo Higuain hanya dalam kurun waktu enam menit.
Sial tak bisa mereka hindari setelah Sassuolo berhasil menyamakan kedudukan bahkan unggul 3-2. Beruntung Alex Sandro mencetak gol penyelamat jelang pertandingan usai hingga Juventus terhindar dari kekalahan.
Bisa ditebak, Sarri kecewa dengan hasil tersebut. Usai pertandingan kepada Sky Sport Italia, mantan pelatih Chelsea itu mengaku frustrasi dan bingung.
"Seorang pelatih mengharapkan konsistensi dari timnya, itu adalah sesuatu yang kurang dari kita baik secara fisik maupun mental. Kami memiliki beberapa momen yang sangat kuat dalam pertandingan dan beberapa momen pasif yang sulit dipahami," beber Sarri.
"Kami menghadapi tim dalam performa luar biasa baru-baru ini dan Sassuolo tidak berbeda, karena mereka menang empat kali berturut-turut dan jika mereka konsolidasi, mereka bisa menjadi tim seperti Atalanta masa depan."
"Saya percaya bahwa jika kami menyelesaikan masalah konsistensi sepanjang pertandingan, kami berada di jalur yang benar. Setiap tim menjadi berbahaya jika Anda membiarkan mereka bermain di sepertiga area pertahanan kami."
"Kami berjuang karena mereka bermain di antara garis dengan sepertiga area dan kami memberikan bola terlalu banyak. Itu aneh, karena full-back kami di babak pertama konservatif, tetapi kemudian mulai maju dan memenangkan bola kembali lebih awal menjelang akhir pertandingan."
"Kadang-kadang, saya merasa tim ini memiliki potensi yang sangat besar. Di lain waktu, itu membuat Anda bingung, karena memungkinkan lawan untuk memasuki kotak penalti terlalu mudah. Kami perlu menemukan keseimbangan yang tepat dan itu tidak mudah," tutup Sarri.
(bbk)