Jake Paul Tuntut Duel Ulang, Tommy Fury: Ayo Kita Bertarung!

Jake Paul menuntut duel ulang setelah kalah angka tipis yang dibalas Tommy Fury dengan kesiapan bertarung lagi. Petinju prospek kelas berat ringan Tommy Fury (9-0, 4 KO) tampil dengan semangat tinggi setelah sempat terjatuh di ronde 8, untuk terus maju dan memenangkan pertaurngan dengan split decision delapan ronde atas Jake Paul (6-1, 4 KO) yang sebelumnya tak terkalahkan.

Skor akhir pertandingan adalah 75-74 untuk Paul, 76-73 dan 76-73 buat Tommy Fury. Fury, adik dari juara kelas berat WBC Tyson Fury, telah menunggu selama dua tahun untuk naik ring melawan Jake Paul.

"Ini adalah laga utama pertama saya. Saya hanya akan menjadi lebih kuat, dan saya hanya akan menjadi lebih besar. Ada banyak kegelisahan menjelang laga itu, namun saya mengesampingkan itu. Jika ia menginginkan sebuah laga ulang, maka lakukanlah.''



Pertarungan ini telah dijadwalkan pada dua kesempatan sebelumnya. Pada tahun 2021, Fury mengundurkan diri karena mengalami cedera tulang rusuk. Setahun kemudian, Fury tidak dapat melangkah maju ketika ia ditolak masuk ke Amerika Serikat.

Fury adalah underdog di sebagian besar bursa taruhan. Dia adalah petinju sejati pertama yang pernah dihadapi Paul di atas ring. Mayoritas kemenangan Paul diraihnya saat melawan para veteran MMA.

Fury yang lebih muda mengejutkan banyak kritikus dengan mengungguli Jake Paul dalam beberapa ronde. Ia mampu menahan kekuatan Paul, namun harus terjatuh akibat sebuah jab kiri yang keras pada ronde kedelapan dan terakhir. Fury tidak terluka parah dan kembali dengan serangan yang solid untuk menyamakan kedudukan pada ronde tersebut.

"Selama dua tahun terakhir, hanya ini yang telah menghabiskan hidup saya. Tulang rusuk yang patah. Ditolak masuk. Semua orang mengira saya berlari ketakutan. Malam ini, saya membuat warisan saya sendiri. Saya Tommy Fury," kata Fury.

"Selama dua tahun terakhir ini, saya memiliki mimpi dan visi bahwa saya akan memenangkan pertarungan ini. Dan tidak ada yang mempercayai saya. Sekarang saya bisa berdiri dan semua orang bisa memperhatikan. Ini adalah laga utama pertama saya di usia 23 tahun. Saya memiliki tekanan di pundak saya, dan saya berhasil melewatinya.