Calon Volunteer Kecewa Banget Piala Dunia U-20 2023 Batal Digelar di Indonesia
loading...
A
A
A
SURABAYA - Para calon volunteer (sukarelawan) Piala Dunia U-20 menyampaikan rasa kecewa mereka terhadap pembatalan status tuan rumah Indonesia oleh FIFA. Salah satu calon sukarelawan, Deoga Pandyashiweswara dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), mengatakan bahwa meskipun dia sangat kecewa, dia tidak bisa berbuat apa-apa karena keputusan itu sudah ditetapkan oleh FIFA.
Deoga mengungkapkan bahwa ia sudah melakukan beberapa persiapan untuk menjadi sukarelawan, termasuk aktif mengikuti kegiatan kampus dan menjadi panitia acara di Unesa. Dia merasa bahwa bertugas sebagai sukarelawan di turnamen sepak bola berskala internasional seperti Piala Dunia U-20 adalah pengalaman yang sangat berharga, dan akan memberikan nilai tambah pada rekam jejak kepanitiaan pada curriculum vitae miliknya.
Deoga menyebut bahwa meskipun ia sangat menyayangkan pembatalan status tuan rumah, ia tetap berlapang dada dan menerima keputusan FIFA dengan terbuka hati. Ia juga mengharapkan agar Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA.
"Terkait pembatalan Piala Dunia U-20 ini kecewa, tetapi saya tidak bisa apa-apa, dari FIFA juga sudah batal. Semoga Indonesia tidak kena sanksi," kata Deoga.
Deoga menceritakan bahwa ia pertama kali mendaftar sebagai sukarelawan pada Januari 2023 setelah mendapatkan informasi dari dosen pembimbingnya. Ia mengisi formulir pendaftaran dari FIFA dan mengirimkan berkas identitas diri. Meskipun ia belum mendapat info lanjutan terkait verifikasi untuk wawancara, Deoga tetap berharap bahwa kesempatan tersebut tidak sepenuhnya tertutup baginya.
Deoga mengungkapkan bahwa ia sudah melakukan beberapa persiapan untuk menjadi sukarelawan, termasuk aktif mengikuti kegiatan kampus dan menjadi panitia acara di Unesa. Dia merasa bahwa bertugas sebagai sukarelawan di turnamen sepak bola berskala internasional seperti Piala Dunia U-20 adalah pengalaman yang sangat berharga, dan akan memberikan nilai tambah pada rekam jejak kepanitiaan pada curriculum vitae miliknya.
Deoga menyebut bahwa meskipun ia sangat menyayangkan pembatalan status tuan rumah, ia tetap berlapang dada dan menerima keputusan FIFA dengan terbuka hati. Ia juga mengharapkan agar Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA.
"Terkait pembatalan Piala Dunia U-20 ini kecewa, tetapi saya tidak bisa apa-apa, dari FIFA juga sudah batal. Semoga Indonesia tidak kena sanksi," kata Deoga.
Deoga menceritakan bahwa ia pertama kali mendaftar sebagai sukarelawan pada Januari 2023 setelah mendapatkan informasi dari dosen pembimbingnya. Ia mengisi formulir pendaftaran dari FIFA dan mengirimkan berkas identitas diri. Meskipun ia belum mendapat info lanjutan terkait verifikasi untuk wawancara, Deoga tetap berharap bahwa kesempatan tersebut tidak sepenuhnya tertutup baginya.
(sto)