Erick Thohir Bantah Indonesia Langgar Statuta FIFA
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir membantah Indonesia telah melanggar statuta FIFA. Ini terkait kecurigaan sejumlah pihak yang menganggap terjadi pelanggaran statuta FIFA dalam pemilihan Ketum PSSI.
Polemik dalam kepengurusan PSSI periode 2023-2027 masih menjadi perbincangan. Seab, ada sejumlah pihak yang merasa pemerintah melakukan intervensi dalam sepak bola Indonesia.
Terlebih Erick sebagai Ketum PSSI masih menjabat Menteri BUMN, serta Zainudin Amali yang merupakan mantan Menpora menjadi sorotan.
Pasalnya, keduanya merupakan bagian dari pemerintah dan dianggap mencampuri olahraga dengan politik.
Namun, Erick membantah hal itu dan mengatakan siapa pun bisa menjadi bagian dari Komite Eksekutif (Exco) selama mengikuti aturan FIFA. Dia menjelaskan Indonesia tak melanggar statuta dan FIFA tidak memberikan sanksi.
"Dan ini kemarin ada isu pemilihan Ketum PSSI ada intervensi, siapa pun boleh menjadi exco selama mengikuti statuta," jelas Erick.
"Nah ini jangan semata-mata kita melanggar statuta FIFA yang selalu mewacanakan Government intervention. Tidak, buktinya kita aman-aman saja," lanjutnya dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (31/3/2023).
Erick menjelaskan pemerintah juga berperan penting dalam pembangunan tim nasional (Timnas) Indonesia serta infrastruktur. Sebab, itu menjadi salah satu prioritas.
Dia mengatakan Indonesia merupakan negara berkembang. Karena itu, tidak bisa memisahkan olahraga agar bisa menjadi lebih baik.
Polemik dalam kepengurusan PSSI periode 2023-2027 masih menjadi perbincangan. Seab, ada sejumlah pihak yang merasa pemerintah melakukan intervensi dalam sepak bola Indonesia.
Terlebih Erick sebagai Ketum PSSI masih menjabat Menteri BUMN, serta Zainudin Amali yang merupakan mantan Menpora menjadi sorotan.
Pasalnya, keduanya merupakan bagian dari pemerintah dan dianggap mencampuri olahraga dengan politik.
Namun, Erick membantah hal itu dan mengatakan siapa pun bisa menjadi bagian dari Komite Eksekutif (Exco) selama mengikuti aturan FIFA. Dia menjelaskan Indonesia tak melanggar statuta dan FIFA tidak memberikan sanksi.
"Dan ini kemarin ada isu pemilihan Ketum PSSI ada intervensi, siapa pun boleh menjadi exco selama mengikuti statuta," jelas Erick.
"Nah ini jangan semata-mata kita melanggar statuta FIFA yang selalu mewacanakan Government intervention. Tidak, buktinya kita aman-aman saja," lanjutnya dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (31/3/2023).
Erick menjelaskan pemerintah juga berperan penting dalam pembangunan tim nasional (Timnas) Indonesia serta infrastruktur. Sebab, itu menjadi salah satu prioritas.
Dia mengatakan Indonesia merupakan negara berkembang. Karena itu, tidak bisa memisahkan olahraga agar bisa menjadi lebih baik.