Pengamat Minta PSSI Bangun Museum Sepak Bola

Rabu, 19 April 2023 - 11:03 WIB
loading...
Pengamat Minta PSSI Bangun Museum Sepak Bola
Hardimen Koto meminta PSSI untuk membangun sebuah museum sepak bola. Pengamat sepak bola Indonesia itu menilai bahwa sangat penting untuk mengingat sejarah Timnas Indonesia / Foto: Sindo
A A A
Hardimen Koto meminta PSSI untuk membangun sebuah museum sepak bola. Pengamat sepak bola Indonesia itu menilai bahwa sangat penting untuk mengingat sejarah Timnas Indonesia.

Hardimen merasa hal tersebut tidak hanya untuk mengenang masa lalu saja, melainkan juga menatap masa depan. Pasalnya, sepak bola Indonesia memiliki perjalanan yang sangat panjang. Terlebih, Indonesia pernah mentas di ajang Piala Dunia 1938 dengan nama Hindia Belanda kala masih di bawah kekuasaan Belanda.

Lebih lanjut, Hardimen juga mengenang bahwa Timnas Indonesia nyaris lolos ke ajang Piala Dunia pada edisi 1986. Dengan berbagai cerita manis di masa lalu itu, dirinya pun memberikan gagasan kepada PSSI untuk membangun sebuah museum sepak bola.



"Sepak bola itu seksi, satu hal yang menarik, saya punya usul PSSI bikin museum, museum adalah past to the future. Dalam museum banyak yang bisa kita ambil, saat Hindia Belanda kita ke Piala Dunia, 1976 katanya 175 ribu penonton kemudian kita kalah lawan Korea Utara," kata Hardimen saat menjadi pembicara dalam diskusi Turun Minum PSSI Pers, Refleksi 93 tahun PSSI di GBK Arena.

"Tahun 1986 kita punya timnas terbaik yang dapat peringkat 4 Asian Games dan nyaris ke Piala Dunia. 1987 dapat emas SEA Games, 1991 juga ada Toyo dkk medali emas yang tidak didapatkan dengan gaya main asik, modalnya fisik dan menang adu penalti, tapi itu sejarah dan sampai sekarang belum ada lagi," lanjutnya.

Harus diakui memang bahwa prestasi Timnas Indonesia belum begitu mentereng. Hanya saja, cerita-cerita dibalik perjuangan Skuad Garuda layak diarsipkan dengan baik. Hardimen juga melihat beberapa negara luar seperti Thailand dan Jepang memiliki museum sepakbola. Dari situ, dia merasa bahwa tidak ada salahnya jika Indonesia juga memiliki museum sepak bola dengan sederet sejarah yang ada.



"Kita lolos empat kali Piala Asia dan bentar lagi lolos kelima. Tidak ada yang tahu bagaimana kita bisa tiba di Qatar (Piala Asia 2023), lolos lewat tiga putaran dengan tiga pelatih (Simon McMenemy, Bima Sakti, Shin Tae-yong) dengan 86 pemain. Itu yang saya bilang PSSI harus punya museum," ucapnya.

"Kita nggak pernah tahu (Olimpiade) 1956 di Melbourne, Pak Maulwi Saelan cerita saat pertandingan replay lawan Uni Soviet, jersey Indonesia warna merah tiga robek tidak bisa dipakai. Saelan cerita ke saya, Soviet menyumbang tiga jersey, itu harus dicari lalu tempatkan di museum,” sambungnya.

"Drama kompetisi era Perserikatan, Galatama sampai penggabungan Liga Indonesia sampai sekarang ada deretan trofi dan desainnya kan beda-beda, sekarang trofinya di mana? Bikin tim untuk cari itu! Saya sudah berkunjung ke FIFA museum, merinding saya. Saya ke museum JFA di Tokyo juga merinding. Thailand punya museum, kita Indonesia banyak historinya, tapi di mana museumnya?," imbuh Hardimen.

(yov)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1353 seconds (0.1#10.140)