Anthony Joshua v Dillian Whyte Rematch Juli, Tyson Fury Atau Wilder?
loading...
Anthony Joshua v Dillian Whyte Digelar Juli, Tyson Fury Atau Wilder?/The Sun
A
A
A
Skenario besar Anthony Joshua vs Dillian Whyte remacth di bulan Juli, duel Tyson Fury atau Deontay Wilder bertarung pada Desember di Timur Tengah. Anthony Joshua bisa saja bertarung tiga kali pada tahun 2023 jika semuanya berjalan sesuai rencana dari promotor Eddie Hearn.
Baru saja meraih kemenangan angka mutlak atas Jermaine Franklin di bulan April, kepala Matchroom Boxing, Eddie Hearn, berniat agar Anthony Joshua kembali bertarung di musim panas dan musim dingin ini. Pertarungan pertama Joshua akan menjadi semacam pertandingan pemanasan, dan yang kedua akan menjadi pertarungan super di Arab Saudi melawan Tyson Fury atau Deontay Wilder.
"Saya pikir [pertandingan ulang melawan] Dillian Whyte dapat menjadi sebuah pertarungan [di musim panas]. Saya melihat [Whyte] dalam sebuah wawancara. Dia memanggil Joe Joyce sebelum dia dikalahkan [oleh Zhilei Zhang], jadi jelas pertarungan itu sudah berakhir," kata Hearn kepada IFL.
"AJ-Whyte masih menjadi pilihan saya, ini adalah pertarungan yang berisiko, namun ini adalah pertarungan yang hebat. Itu terserah AJ [jika ia ingin meneruskan pertarungan di musim panas]... Ketika seseorang mengatakan, 'Anda tidak diizinkan untuk bertarung,' bukan berarti Anda menerima itu. Jadi kita harus melihat bagaimana hasil dari diskusi tersebut.
"Kunci bagi kami adalah mengunci pertarungan besar untuk Anthony Joshua, jadi semuanya akan beranjak dari situ. Saya sama sekali tidak mengesampingkan pertarungan bulan Juli, namun kita lihat saja bagaimana hasil dari diskusi tersebut minggu depan,"kata Hearn.
Dalam beberapa hari terakhir, Hearn telah bernegosiasi dengan para penyokong dana dari Timur Tengah atas nama Joshua yang berusia 33 tahun (25-3, 22 KO) agar petinju kelas berat asal Inggris ini dapat menyelesaikan kesepakatan untuk menghadapi Wilder atau Fury dalam pertarungan yang sudah lama dinantikan.
Mantan juara dunia kelas berat dua kali, Joshua memiliki rekor 3-3 sejak pertama kali kehilangan gelar pada tahun 2019 melawan Andy Ruiz Jr. Setelah mendapatkan kembali gelarnya, Joshua kalah dua kali dari Oleksandr Usyk.
Di tengah-tengah kekalahan tersebut, Joshua berpisah dengan pelatih lamanya Rob McCracken, menyerahkan kendali kepada Robert Garcia pada tahun 2022, tetapi berpisah darinya juga setelah satu pertarungan - kekalahan tanding ulang dari Usyk pada bulan Agustus. Joshua menunjuk Derrick James sebagai pelatih kepala barunya sebelum pertarungan melawan Franklin.
Jika Joshua ingin menyesuaikan diri lebih jauh dengan James saat ia menghidupkan kembali karirnya, pertarungan yang tetap sibuk melawan Whyte yang telah teruji dalam pertarungan (29-3, 19 KO) mungkin akan terjadi. Joshua mencetak kemenangan TKO pada ronde ketujuh melawan Whyte pada tahun 2015, dalam sebuah pertarungan antara dua penantang yang saat itu belum terkalahkan.
Baru saja meraih kemenangan angka mutlak atas Jermaine Franklin di bulan April, kepala Matchroom Boxing, Eddie Hearn, berniat agar Anthony Joshua kembali bertarung di musim panas dan musim dingin ini. Pertarungan pertama Joshua akan menjadi semacam pertandingan pemanasan, dan yang kedua akan menjadi pertarungan super di Arab Saudi melawan Tyson Fury atau Deontay Wilder.
"Saya pikir [pertandingan ulang melawan] Dillian Whyte dapat menjadi sebuah pertarungan [di musim panas]. Saya melihat [Whyte] dalam sebuah wawancara. Dia memanggil Joe Joyce sebelum dia dikalahkan [oleh Zhilei Zhang], jadi jelas pertarungan itu sudah berakhir," kata Hearn kepada IFL.
"AJ-Whyte masih menjadi pilihan saya, ini adalah pertarungan yang berisiko, namun ini adalah pertarungan yang hebat. Itu terserah AJ [jika ia ingin meneruskan pertarungan di musim panas]... Ketika seseorang mengatakan, 'Anda tidak diizinkan untuk bertarung,' bukan berarti Anda menerima itu. Jadi kita harus melihat bagaimana hasil dari diskusi tersebut.
"Kunci bagi kami adalah mengunci pertarungan besar untuk Anthony Joshua, jadi semuanya akan beranjak dari situ. Saya sama sekali tidak mengesampingkan pertarungan bulan Juli, namun kita lihat saja bagaimana hasil dari diskusi tersebut minggu depan,"kata Hearn.
Dalam beberapa hari terakhir, Hearn telah bernegosiasi dengan para penyokong dana dari Timur Tengah atas nama Joshua yang berusia 33 tahun (25-3, 22 KO) agar petinju kelas berat asal Inggris ini dapat menyelesaikan kesepakatan untuk menghadapi Wilder atau Fury dalam pertarungan yang sudah lama dinantikan.
Mantan juara dunia kelas berat dua kali, Joshua memiliki rekor 3-3 sejak pertama kali kehilangan gelar pada tahun 2019 melawan Andy Ruiz Jr. Setelah mendapatkan kembali gelarnya, Joshua kalah dua kali dari Oleksandr Usyk.
Di tengah-tengah kekalahan tersebut, Joshua berpisah dengan pelatih lamanya Rob McCracken, menyerahkan kendali kepada Robert Garcia pada tahun 2022, tetapi berpisah darinya juga setelah satu pertarungan - kekalahan tanding ulang dari Usyk pada bulan Agustus. Joshua menunjuk Derrick James sebagai pelatih kepala barunya sebelum pertarungan melawan Franklin.
Jika Joshua ingin menyesuaikan diri lebih jauh dengan James saat ia menghidupkan kembali karirnya, pertarungan yang tetap sibuk melawan Whyte yang telah teruji dalam pertarungan (29-3, 19 KO) mungkin akan terjadi. Joshua mencetak kemenangan TKO pada ronde ketujuh melawan Whyte pada tahun 2015, dalam sebuah pertarungan antara dua penantang yang saat itu belum terkalahkan.
(aww)
Lihat Juga :
