Walau Dilepas Man City, Sane Tegaskan Tidak Musuhi Guardiola
loading...
A
A
A
MUNICH - Leroy Sane mengaku tetap menjaga hubungan baiknya dengan Pep Guardiola. Meski telah meninggalkan Manchester City (Man City) dan bergabung bersama Bayern Muenchen , dia tidak pernah memusuhi pelatih asal Spanyol tersebut.
(Baca Juga: Masuk Timnas Indonesia, Bek Persija Janji Berikan yang Terbaik )
Winger berusia 24 tahun itu hijrah ke Allianz Arena pada 3 Juli lalu setelah dibeli seharga 45 juta euro yang nantinya bisa naik menjadi 60 juta euro. Saat itu Sane memilih pergi karena kecewa atas hasil Man City di Liga Primer, serta adanya larangan tampil di Liga Champions yang kemudian dicabut CAS.
Tapi, kuat dugaan itu sebagai ungkapan rasa kecewa kepada Guardiola lantaran jarang memainkannya. Meski telah pulih dari cedera robek Cruciate Ligament yang sempat membuatnya absen sejak awal musim, dia tetap tidak diturunkan.
Sane baru tampil pertama kali di Liga Primer musim ini saat Man City melibas Burnley 5-0, 23 Juni lalu selama 11 menit. Setelah itu dia hanya jadi cadangan tanpa diturunkan. Bahkan, selanjutnya dia tidak dimasukan dalam skuad The Citizens.
Namun, Sane menyatakan tidak pernah mendedam kepada mantan pelatih Barcelona itu. “Hubungan kami baik-baik saja. Tidak pernah ada titik dimana kami jenuh satu sama lain. Saya merasa bersyukur atas apa yang telah diajarkannya,” ucapnya.
(Baca Juga: Siap Bertugas Lagi, Blanc Tunggu Panggilan Kerja dari Barcelona )
“Pep Guardiola membantu saya untuk naik ke level lebih tinggi. Dia sangat cermat dan ingin memajukan para pemain setiap hari. Dia cukup gigih jika menyangkut taktik yang akan dipakainya. Tapi, itu positif dan membantu saya,” lanjutnya, kepada bild.
Sane menyadari mungkin saja mengalami masalah serupa di Bayern. Sebab, Kingsley Coman dan Serge Gnabry bisa menjalankan perannya, yakni menyerang melebar dengan sangat baik. Alhasil, keduanya terus mendapat kepercayaan Hansi Flick.
Meski demikian, dia melihat persaingan masuk tim inti Bayern sebagai hal positif. “Tentu saja saya ingin selalu bermain. Tapi, saya tidak pernah menuntut satu tempat regular disetiap pertandingan. Tidak ada pemain di dunia ini yang terus tampil disetiap laga, dan bisa mencapai level tertingginya,” tutupnya.
(Baca Juga: Masuk Timnas Indonesia, Bek Persija Janji Berikan yang Terbaik )
Winger berusia 24 tahun itu hijrah ke Allianz Arena pada 3 Juli lalu setelah dibeli seharga 45 juta euro yang nantinya bisa naik menjadi 60 juta euro. Saat itu Sane memilih pergi karena kecewa atas hasil Man City di Liga Primer, serta adanya larangan tampil di Liga Champions yang kemudian dicabut CAS.
Tapi, kuat dugaan itu sebagai ungkapan rasa kecewa kepada Guardiola lantaran jarang memainkannya. Meski telah pulih dari cedera robek Cruciate Ligament yang sempat membuatnya absen sejak awal musim, dia tetap tidak diturunkan.
Sane baru tampil pertama kali di Liga Primer musim ini saat Man City melibas Burnley 5-0, 23 Juni lalu selama 11 menit. Setelah itu dia hanya jadi cadangan tanpa diturunkan. Bahkan, selanjutnya dia tidak dimasukan dalam skuad The Citizens.
Namun, Sane menyatakan tidak pernah mendedam kepada mantan pelatih Barcelona itu. “Hubungan kami baik-baik saja. Tidak pernah ada titik dimana kami jenuh satu sama lain. Saya merasa bersyukur atas apa yang telah diajarkannya,” ucapnya.
(Baca Juga: Siap Bertugas Lagi, Blanc Tunggu Panggilan Kerja dari Barcelona )
“Pep Guardiola membantu saya untuk naik ke level lebih tinggi. Dia sangat cermat dan ingin memajukan para pemain setiap hari. Dia cukup gigih jika menyangkut taktik yang akan dipakainya. Tapi, itu positif dan membantu saya,” lanjutnya, kepada bild.
Sane menyadari mungkin saja mengalami masalah serupa di Bayern. Sebab, Kingsley Coman dan Serge Gnabry bisa menjalankan perannya, yakni menyerang melebar dengan sangat baik. Alhasil, keduanya terus mendapat kepercayaan Hansi Flick.
Meski demikian, dia melihat persaingan masuk tim inti Bayern sebagai hal positif. “Tentu saja saya ingin selalu bermain. Tapi, saya tidak pernah menuntut satu tempat regular disetiap pertandingan. Tidak ada pemain di dunia ini yang terus tampil disetiap laga, dan bisa mencapai level tertingginya,” tutupnya.
(mirz)