Pandemi Virus Corona Belum Hilang, Olimpiade 2020 Terancam Batal
loading...
A
A
A
TOKYO - Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda sampai 2021 sepertinya diragukan bisa digelar. Kalau ini terjadi, Jepang akan kehilangan kesempatan menjadi tuan rumah dan Olimpiade 2020 dibatalkan.
Penundaan pesta akbar olahraga sedunia tersebut terkait dengan pandemi virus corona. Meski awalnya pemerintah Jepang dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) begitu yakin bisa menggelar event tersebut, nyatanya mereka pun harus mengalah dengan situasi dan kondisi yang ada.
Bahkan keyakinan olimpiade bisa digelar tahun depan pun mulai diragukan setelah kalangan medis menilai pandemi belum hilang pada 2021. Bagaimana pendapat Presiden Tokyo 2020 Yoshiro Mori mengenai hal tersebut.
Menurutnya, seperti dikutip TheNews, Rabu (29/4), tak mungkin lagi menunda pelaksanaan Olimpiade 2020 ke tahun 2022. "Tidak (mungkin itu terjadi). Kalau begitu, itu (Olimpiade 2020) dibatalkan," kata Mori.
Mori mencatat olimpiade pernah dibatalkan sebelumnya hanya selama masa perang dan membandingkan pertempuran melawan virus corona sama halnya melawan musuh yang tidak terlihat.
"Jika virus berhasil diatasi kami akan mengadakan olimpiade dengan damai di musim panas mendatang. Semua
anusia bertaruh untuk itu," imbuh Mori.
Kepala Asosiasi Medis Jepang sehari sebelumnya sudah memperingatkan akan sangat sulit untuk mengadakan olimpiade tahun depan jika vaksin belum ditemukan. "Saya tidak akan mengatakan bahwa mereka tidak boleh ditahan, tetapi itu akan sangat sulit," kata Yoshitake Yokokura.
Dan pekan lalu seorang ahli medis Jepang yang mengkritik tanggapan negara terhadap virus corona memperingatkan bahwa ia sangat pesimistis kalau Olimpiade yang ditunda dapat diadakan pada 2021. "Jujur dengan Anda, saya tidak berpikir olimpiade kemungkinan akan diadakan tahun depan," kata Kentaro Iwata, seorang profesor penyakit menular dari Universitas Kobe.
"Jepang mungkin dapat mengendalikan penyakit ini pada musim panas mendatang, saya berharap kita bisa. Namun saya tidak berpikir itu akan terjadi di mana-mana di belahan bumi lainnya. Jadi dalam hal ini saya sangat pesimis tentang mengadakan olimpiade musim panas mendatang," katanya.
Penundaan pesta akbar olahraga sedunia tersebut terkait dengan pandemi virus corona. Meski awalnya pemerintah Jepang dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) begitu yakin bisa menggelar event tersebut, nyatanya mereka pun harus mengalah dengan situasi dan kondisi yang ada.
Bahkan keyakinan olimpiade bisa digelar tahun depan pun mulai diragukan setelah kalangan medis menilai pandemi belum hilang pada 2021. Bagaimana pendapat Presiden Tokyo 2020 Yoshiro Mori mengenai hal tersebut.
Menurutnya, seperti dikutip TheNews, Rabu (29/4), tak mungkin lagi menunda pelaksanaan Olimpiade 2020 ke tahun 2022. "Tidak (mungkin itu terjadi). Kalau begitu, itu (Olimpiade 2020) dibatalkan," kata Mori.
Mori mencatat olimpiade pernah dibatalkan sebelumnya hanya selama masa perang dan membandingkan pertempuran melawan virus corona sama halnya melawan musuh yang tidak terlihat.
"Jika virus berhasil diatasi kami akan mengadakan olimpiade dengan damai di musim panas mendatang. Semua
anusia bertaruh untuk itu," imbuh Mori.
Kepala Asosiasi Medis Jepang sehari sebelumnya sudah memperingatkan akan sangat sulit untuk mengadakan olimpiade tahun depan jika vaksin belum ditemukan. "Saya tidak akan mengatakan bahwa mereka tidak boleh ditahan, tetapi itu akan sangat sulit," kata Yoshitake Yokokura.
Dan pekan lalu seorang ahli medis Jepang yang mengkritik tanggapan negara terhadap virus corona memperingatkan bahwa ia sangat pesimistis kalau Olimpiade yang ditunda dapat diadakan pada 2021. "Jujur dengan Anda, saya tidak berpikir olimpiade kemungkinan akan diadakan tahun depan," kata Kentaro Iwata, seorang profesor penyakit menular dari Universitas Kobe.
"Jepang mungkin dapat mengendalikan penyakit ini pada musim panas mendatang, saya berharap kita bisa. Namun saya tidak berpikir itu akan terjadi di mana-mana di belahan bumi lainnya. Jadi dalam hal ini saya sangat pesimis tentang mengadakan olimpiade musim panas mendatang," katanya.
(bbk)