Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Thailand Open 2023: Jumpa Unggulan 1 Dechapol/Sapsiree, Adnan/Nita Main Tanpa Beban
loading...
Ganda campuran Indonesia Adnan Maulana/Nita Violina Marwah menghadapi lawan sulit di babak 16 besar Thailand Open 2023/Foto/PBSI
A
A
A
BANGKOK - Ganda campuran Indonesia Adnan Maulana/ Nita Violina Marwah menghadapi lawan sulit di babak 16 besar Thailand Open 2023. Peringkat 48 dunia tersebut berjumpa unggulan pertama andalan tuan rumah, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Sebagai underdog, Adnan/Nita ingin tampil lepas tanpa beban agar bisa mengeluarkan permainan terbaik mereka dan memberi perlawanan maksimal pada mantan duet nomor satu dunia tersebut.
“Lawan unggulan pertama Dechapol/Sapsiree, jadi kami mau main lepas saja, tanpa beban dan menampilkan permainan yang maksimal,” ujar Adnan dilansir laman resmi PBSI.
Adnan/Nita lolos ke 16 besar usai mengalahkan wakil Inggris, Gregory Mairs/Jenny Moore, dengan skor 21-18 dan 21-11 dalam waktu 33 menit pada babak 32 besar di Indoor Stadium Huamark, Bangkok, Rabu (31/5/2023) pagi WIB.
Pasangan ranking 48 dunia tersebut tampil dominan di awal gim pertama setelah memimpin 6-4 dan kemudian 11-9 di interval gim pertama. Pasangan Pelatnas PBSI tersebut unggul 16-12 usai jeda, tetapi Mairs/Moore bisa mendekat 17-18. Namun, Adnan/Nita mampu mengamankan kemenangan gim pertama dengan skor 21-18.
Di gim kedua, Adnan/Nita mendominasi hingga memimpin 11-6 saat interval dan dengan mudah mengunci kemenangan dengan skor telak 21-11.
Adnan/Nita mengaku sempat keteteran di gim pertama karena kondisi kaki Adnan kurang fit setelah tampil di final kualifikasi. Beruntung, Nita mampu mem-back up dengan baik dan sukses menang di gim pertama. Lalu, pada gim kedua Adnan sudah kembali bugar sehingga mereka dengan mudah mengunci kemenangan.
“Alhamdulillah masih diberi kemenangan. Di awal gim pertama saya agak terganggu dengan kondisi kaki yang kurang fit. Terasa usai di final kualifikasi. Beruntung di sisa pertandingan, rasa tidak nyamannya bisa hilang,” kata Adnan
“Saya tahu kondisinya Kak Adnan (Maulana) jadi sebisa mungkin tadi bola yang bisa saya ambil, coba saya ambil terus. Setidaknya bisa mengurangi beban partner. Dan berusaha tidak banyak mati sendiri juga pengembalian bolanya harus bagus biar lawan kasih bola enak,” ujar Nita.
Sebagai underdog, Adnan/Nita ingin tampil lepas tanpa beban agar bisa mengeluarkan permainan terbaik mereka dan memberi perlawanan maksimal pada mantan duet nomor satu dunia tersebut.
“Lawan unggulan pertama Dechapol/Sapsiree, jadi kami mau main lepas saja, tanpa beban dan menampilkan permainan yang maksimal,” ujar Adnan dilansir laman resmi PBSI.
Adnan/Nita lolos ke 16 besar usai mengalahkan wakil Inggris, Gregory Mairs/Jenny Moore, dengan skor 21-18 dan 21-11 dalam waktu 33 menit pada babak 32 besar di Indoor Stadium Huamark, Bangkok, Rabu (31/5/2023) pagi WIB.
Pasangan ranking 48 dunia tersebut tampil dominan di awal gim pertama setelah memimpin 6-4 dan kemudian 11-9 di interval gim pertama. Pasangan Pelatnas PBSI tersebut unggul 16-12 usai jeda, tetapi Mairs/Moore bisa mendekat 17-18. Namun, Adnan/Nita mampu mengamankan kemenangan gim pertama dengan skor 21-18.
Di gim kedua, Adnan/Nita mendominasi hingga memimpin 11-6 saat interval dan dengan mudah mengunci kemenangan dengan skor telak 21-11.
Adnan/Nita mengaku sempat keteteran di gim pertama karena kondisi kaki Adnan kurang fit setelah tampil di final kualifikasi. Beruntung, Nita mampu mem-back up dengan baik dan sukses menang di gim pertama. Lalu, pada gim kedua Adnan sudah kembali bugar sehingga mereka dengan mudah mengunci kemenangan.
“Alhamdulillah masih diberi kemenangan. Di awal gim pertama saya agak terganggu dengan kondisi kaki yang kurang fit. Terasa usai di final kualifikasi. Beruntung di sisa pertandingan, rasa tidak nyamannya bisa hilang,” kata Adnan
“Saya tahu kondisinya Kak Adnan (Maulana) jadi sebisa mungkin tadi bola yang bisa saya ambil, coba saya ambil terus. Setidaknya bisa mengurangi beban partner. Dan berusaha tidak banyak mati sendiri juga pengembalian bolanya harus bagus biar lawan kasih bola enak,” ujar Nita.
(sha)
Explore More