Adnan/Nita Ambil Pelajaran Setelah Gagal di 3 Turnamen Beruntun
loading...
A
A
A
BANGKOK - Ganda campuran Indonesia Adnan Maulana/ Nita Violina Marwah mendapat banyak pelajaran setelah tersingkir di babak 16 besar Thailand Open 2023 , Kamis (1/6/2023). Pasangan peringkat 48 dunia itu bisa mengukur kemampuan mereka setelah hampa gelar di tiga turnamen beruntun.
Adnan/Nita menjadi bagain dari tim Piala Sudirman 2023 Indonesia, Mei 2023. Mereka menyumbang poin pada laga pembuka melawan Kanada di Grup B. Tapi Indonesia gagal di perempat final usai dikalahkan tuan rumah China.
Di bulan yang sama, Adnan/Nita gagal lolos ke babak utama Malaysia Masters 2023. Dia dikalahkan wakil tuan rumah Chan Peng Soon/Cheah Yee See di kualifikasi.
Adnan/Nita sejatinya mengalami kemajuan di Thailand Open 2023. Adnan/Nita gugur di babak 16 besar turnamen level Super 500 itu setelah kalah dari pasangan Thailand Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Adnan/Nita menyerah dari unggulan pertama itu dua gim langsung 16-21 dan 11-21 di Stadium Huamark, Bangkok, Thailand, Kamis (1/6/2023). Kekalahan tersebut memotivasi mereka untuk bisa lebih mengembangkan permainan ke depannya.
"Dari tiga turnamen beruntun ini di Piala Sudirman, Malaysia Masters, dan Thailand Open, kami mendapat banyak pengalaman," ucap Adnan dalam keterangan resmi PBSI.
"Kami juga bisa mengukur jarak dengan pemain-pemain lain, terutama yang levelnya sudah di atas," imbuhnya. "Ini menjadi motivasi kami untuk terus mengembangkan kemampuan."
Pada gim pertama melawan Dechapol/Sapsiree, Adnan/Nita mampu memberikan perlawanan sengit dan unggul hingga pertengahan gim. Namun, mereka tak mampu mempertahankan keunggulan dan kehilangan gim pertama.
Adnan menjelaskan, pada gim pertama, awal-awal pola permainan yang mereka mainkan berjalan baik dan benar. Tapi, Dechapol/Sapsiree tiba-tiba mengubah pola yang membuat mereka tertekan dan mendapat banyak serangan.
"Di gim kedua mereka konsisten dengan polanya, sementara kami sulit untuk dapat kembali ke pola awal," lanjutnya.
Nita menambahkan, pasangan Thailand tersebut bermain sangat baik yang membuat mereka kesulitan mencuri poin. "Serangan dan tekanan mereka sangat konstan dan pertahanan saya belum terlalu bagus, itu yang paling menyulitkan," kata Nita.
Pelajarah yang bisa diambil Nita adalah sikap yang benar saat melawan pemain yang levelnya lebih tinggi. "Saya harus lebih berani bermain di depan, menguatkan pertahanan dan menambah kecepatan," pungkasnya.
Adnan/Nita menjadi bagain dari tim Piala Sudirman 2023 Indonesia, Mei 2023. Mereka menyumbang poin pada laga pembuka melawan Kanada di Grup B. Tapi Indonesia gagal di perempat final usai dikalahkan tuan rumah China.
Di bulan yang sama, Adnan/Nita gagal lolos ke babak utama Malaysia Masters 2023. Dia dikalahkan wakil tuan rumah Chan Peng Soon/Cheah Yee See di kualifikasi.
Adnan/Nita sejatinya mengalami kemajuan di Thailand Open 2023. Adnan/Nita gugur di babak 16 besar turnamen level Super 500 itu setelah kalah dari pasangan Thailand Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Adnan/Nita menyerah dari unggulan pertama itu dua gim langsung 16-21 dan 11-21 di Stadium Huamark, Bangkok, Thailand, Kamis (1/6/2023). Kekalahan tersebut memotivasi mereka untuk bisa lebih mengembangkan permainan ke depannya.
"Dari tiga turnamen beruntun ini di Piala Sudirman, Malaysia Masters, dan Thailand Open, kami mendapat banyak pengalaman," ucap Adnan dalam keterangan resmi PBSI.
"Kami juga bisa mengukur jarak dengan pemain-pemain lain, terutama yang levelnya sudah di atas," imbuhnya. "Ini menjadi motivasi kami untuk terus mengembangkan kemampuan."
Pada gim pertama melawan Dechapol/Sapsiree, Adnan/Nita mampu memberikan perlawanan sengit dan unggul hingga pertengahan gim. Namun, mereka tak mampu mempertahankan keunggulan dan kehilangan gim pertama.
Adnan menjelaskan, pada gim pertama, awal-awal pola permainan yang mereka mainkan berjalan baik dan benar. Tapi, Dechapol/Sapsiree tiba-tiba mengubah pola yang membuat mereka tertekan dan mendapat banyak serangan.
"Di gim kedua mereka konsisten dengan polanya, sementara kami sulit untuk dapat kembali ke pola awal," lanjutnya.
Nita menambahkan, pasangan Thailand tersebut bermain sangat baik yang membuat mereka kesulitan mencuri poin. "Serangan dan tekanan mereka sangat konstan dan pertahanan saya belum terlalu bagus, itu yang paling menyulitkan," kata Nita.
Pelajarah yang bisa diambil Nita adalah sikap yang benar saat melawan pemain yang levelnya lebih tinggi. "Saya harus lebih berani bermain di depan, menguatkan pertahanan dan menambah kecepatan," pungkasnya.
(sha)