Peringatan Buat Liverpool, Liga Primer Musim Depan Tak Akan Mudah

Jum'at, 24 Juli 2020 - 10:36 WIB
loading...
Peringatan Buat Liverpool, Liga Primer Musim Depan Tak Akan Mudah
Foto/Reuters
A A A
LVERPOOL - Terangkatnya trofi Liga Primer di Anfield Stadium, Kamis (23/7), menjadi simbol kesuksesan Liverpool sebagai raja di Inggris musim ini. Namun, cerita indah The Reds belum tentu terulang musim depan.

Tugas berat sudah menanti Juergen Klopp dan pasukannya mengingat mempertahankan mahkota Liga Primer bukan perkara mudah. Sejarah mencatat, hanya tiga klub yang mampu meraihnya dua musim beruntun. Mereka adalah Manchester United (MU) (1992/1993, 1993/1994, 1995/1996, 1996/1997), Chelsea (2004/2005, 2005/2006), dan Manchester City (Man City) (2017/2018, 2018/2019).

Prestasi terbaik saat ini bahkan masih dipegang MU yang pernah meraih tiga gelar beruntun (1998/1999, 1999/2000, 2000/2001) dan (2006/2007, 2007/2008, 2008/2009). Menyadari tantangan sulit musim depan plus potensi kebangkitan para rival, Klopp mengungkapkan Liverpool harus memiliki semangat dan motivasi baru karena tantangan setiap musim Liga Primer selalu berbeda.

“Orang-orang mungkin berharap kami memenangkan liga lagi. Itu mungkin. Tapi, ketika saya memikirkan tahun depan, saya tidak berpikir memenangkannya lagi. Itu tidak berarti kami tidak menginginkannya. Diperlukan banyak langkah untuk dilakukan sekarang dan musim depan," papar Klopp. (Baca: Juergen Klopp: Liverpool Tak Berhenti Bidik Gelar)

Jika musim ini Liverpool terlihat mudah memenangkan gelar, sebenarnya bukan karena kehebatan mereka sendiri. Tapi, tak bisa dilepaskan dari situasi rival di deret anggota big six. MU, Arsenal, Chelsea, dan Tottenham Hotspur berada dalam masa transisi. Mereka baru berganti estafet kepelatihan sehingga butuh adaptasi di awal.

Perkembangan baru diperlihatkan menjelang musim berakhir. Arsenal mulai menunjukkan perkembangan di bawah Mikel Arteta dan melaju ke final Piala FA di empat laga terakhir. Begitu pula dengan Jose Mourinho yang magisnya di Tottenham kurang maksimal karena diganggu badai cedera. The Lilywhites mulai bangkit dengan meraih empat kemenangan dan satu imbang dalam lima pertandingan terakhir Liga Primer.

Peringatan Buat Liverpool, Liga Primer Musim Depan Tak Akan Mudah


Sementara Chelsea yang tidak bisa berbelanja pemain di bursa transfer musim panas lalu juga tampil gagah berani di bawah Frank Lampard. The Blues bertarung di zona Liga Champions dan lolos ke final Piala FA. Dengan perombakan di bursa transfer musim panas mendatang, bukan tidak mungkin kelima tim tersebut bakal bangkit.

Meski begitu, juru taktik asal Jerman tersebut mengaku tidak khawatir ataupun terbebani. Dia mengatakan para pemainnya bakal semakin berkembang musim depan dan Liverpool harus tetap diwaspadai oleh siapa pun. Sekarang, Klopp memilih menikmati kesuksesan terlebih dahulu. Perjalanan Jordan Henderson dkk sepanjang musim ini memang sangat mengesankan. Mereka sudah dipastikan juara sejak 26 Juni lalu dengan tujuh pertandingan tersisa ketika Man City ditumbangkan Chelsea 1-2. (Baca juga: Trump Putin Laukan Pembicaraan Via Telepon, Ini yang Dibahas)

Tapi, mereka harus menunggu hingga pertandingan kandang terakhir untuk mengangkat trofi. Momen itu tiba saat menang 5-3 atas Chelsea, Kamis (23/7). Lima gol Liverpool disumbangkan Naby Keita (23), Trent Alexander-Arnold (38), Girginio Wijnaldum (43), Roberto Firmino (54), dan Alex-Oxlade Chamberlain (84).

Sementara tiga gol Chelsea dicetak Olivier Giroud (45+3), Tammy Abraham (61), dan Christian Pulisic (73). Kemenangan membuat Liverpool nyaman di puncak klasemen sementara Liga Primer dengan 96 poin, unggul 22 poin dari Man City di urutan kedua dan menyisakan satu pertandingan kontra Newcastle United, Minggu (26/7).

Beberapa rekor pun terukir. Liverpool telah mengumpulkan 55 poin dari 57 poin yang tersedia bagi mereka di Anfield Stadium di Liga Primer musim ini (19 pertandingan, 18 menang, 1 imbang), bergabung dengan tiga tim yang juga pernah mengoleksi poin kandang terbanyak di Liga Primer lainnya, yakni Chelsea (2005/2006), MU (2010/2011), dan Man City (2011/2012).

Peringatan Buat Liverpool, Liga Primer Musim Depan Tak Akan Mudah


Selain itu, Liverpool tetap tak terkalahkan di Anfield dalam tiga musim Liga Primer berturut-turut untuk pertama kalidalam sejarah klub. Gelar pertama dalam 30 tahun terakhir jelas membuat seluruh elemen klub larut dalam kegembiraan meski tidak tanpa kehadiran fans di stadion.

Klopp mengungkapkan kemenangan atas Chelsea yang berjuang untuk tiket Liga Champions musim depan membuat gelar Liga Primer terasa spesial. Klopp menganggap Liga Primer sebagai gelar yang hebat. Semakin istimewa bahwa keluarga skuad Liverpool bisa berada di stadion untuk seremoni piala. (Baca juga: DKI wajibkan Pengunjung Tempat hiburan Malam Lakukan Swab Test)

“Anda ingin berbagi momen-momen ini dengan orang yang Anda cintai. Saya memiliki orang yang saya cintai di sekitar saya dengan staf dan para pemain. Anda berdiri di atas panggung dan tidak ada seorang pun di stadion. Tapi, semua pihak yang mengelola semua ini membuat segalanya terlihat baik,” tandas Klopp.

Senada dengan Klopp, Henderson mengatakan apa yang diraih Liverpool musim ini merupakan kerja keras seluruh anggota tim dan menilai mereka pantas mendapatkannya. “Kami telah menunggu saat-saat ini sejak lama. Berjalan di Anfield sangat luar biasa. Para pemain layak mendapatkan momen itu dan syukurlah keluarga kami menonton. Mengangkat trofi Liga Primer benar-benar istimewa," kata Henderson, dilansir BBC.

Sementara Lampard menganggap level permainan timnya dengan sang juara tidak jauh berbeda. Dia yakin dengan kedatangan Hakim Ziyech, Timo Werner, dan beberapa pemain berkualitas lainnya bakal membuat Chelsea semakin kuat musim depan.

Dia kini fokus mempersiapkan Chelsea menghadapi Wolverhampton Wanderers di Stamford Bridge, Minggu (26/7). Kemenangan dibutuhkan guna menjaga kans ke Liga Champions, musim depan. Saat ini, Cesar Azpiliciueta dkk berada di urutan keempat dengan 63 poin, sama dengan MU yang berada di urutan ketiga dan hanya unggul satu poin dari Leicester City di urutan kelima. (Lihat videonya: Untuk Kedua Kalinya Seorang Ibu Muda Tega Menjual Bayinya)

“Kami bereaksi dan benar-benar berkontribusi pada permainan. Pada kedudukan 4-3, kami terlihat seperti orang yang mendapatkan gol. Saya pikir kami tidak begitu jauh tertinggal," ujar Lampard.

MU, juga mulai membaik. Sempat inkonsisten di awal musim ini, The Red Devils menggila di paruh musim kedua dan berhasil mencatatkan 19 pertandingan tidak terkalahkan di semua kompetisi sebelum tumbang 1-3 dari Chelsea di semifinal Piala FA, Minggu (19/7). Terlebih hasil imbang 1-1 atas West Ham United, Kamis (23/7), memperpanjang catatan apik MU yang belum terkalahkan dalam 13 pertandingan terakhir Liga Primer (delapan menang, lima imbang). (Alimansyah)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1954 seconds (0.1#10.140)