Lionel Messi Tidak Main di Jakarta, Effendi Syahputra: Itu Haknya, Publik Harus Terima Kenyataan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Media Argentina, Vermouth Deportivo, mengumumkan bahwa Lionel Messi tidak akan mengunjungi Indonesia karena ia membutuhkan waktu istirahat sebelum terbang ke Amerika Serikat.
Seperti yang diketahui, Messi baru saja mengakhiri kontraknya dengan klub Prancis, PSG, dan memilih untuk bergabung dengan klub Amerika, Inter Miami.
Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP Partai Perindo, Effendi Syahputra, mengatakan bahwa jika kabar tersebut benar, itu adalah hak Messi.
"Saya pikir itu adalah hak Messi, tidak ada yang bisa mengatur kehadiran pribadi seorang pemain dalam FIFA Matchday," kata Effendi, Rabu (14/6/2023).
Effendi Syahputra, yang juga merupakan calon legislatif DPRD DKI Jakarta Dapil 7 yang mencakup wilayah Jakarta Selatan (Kecamatan Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Cilandak, Pesanggrahan, dan Setiabudi), menjelaskan bahwa Indonesia tidak dapat memaksa kehadiran La Pulga, julukan untuk Lionel Messi, di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada tanggal 19 Juni mendatang.
Politisi dari Partai Perindo, partai yang menempati nomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024, juga menyebutkan bahwa kontrak antara Indonesia dan Argentina adalah untuk FIFA Matchday, bukan kontrak antara Timnas Indonesia dan Messi All Stars.
Namun demikian, juru bicara nasional Partai Perindo, partai yang dikenal peduli terhadap rakyat kecil dan berjuang keras untuk penciptaan lapangan kerja di Indonesia, mengingatkan bahwa Argentina tetap menjadi negara juara Piala Dunia 2022 meskipun tanpa kehadiran Messi.
Pertandingan antara skuad Garuda melawan La Albiceleste, julukan untuk Timnas Argentina, tetap menarik bagi pecinta sepak bola di Indonesia.
"Ketidakhadiran Messi adalah sebuah force majeure yang tidak dapat kita hindari dan atur. Tidak dapat pula dituntut secara hukum karena ini adalah kontrak antara federasi, bukan dengan pemain tertentu. Publik harus memahami realitas ini," pungkasnya.
Seperti yang diketahui, Messi baru saja mengakhiri kontraknya dengan klub Prancis, PSG, dan memilih untuk bergabung dengan klub Amerika, Inter Miami.
Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP Partai Perindo, Effendi Syahputra, mengatakan bahwa jika kabar tersebut benar, itu adalah hak Messi.
"Saya pikir itu adalah hak Messi, tidak ada yang bisa mengatur kehadiran pribadi seorang pemain dalam FIFA Matchday," kata Effendi, Rabu (14/6/2023).
Effendi Syahputra, yang juga merupakan calon legislatif DPRD DKI Jakarta Dapil 7 yang mencakup wilayah Jakarta Selatan (Kecamatan Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Cilandak, Pesanggrahan, dan Setiabudi), menjelaskan bahwa Indonesia tidak dapat memaksa kehadiran La Pulga, julukan untuk Lionel Messi, di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada tanggal 19 Juni mendatang.
Politisi dari Partai Perindo, partai yang menempati nomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024, juga menyebutkan bahwa kontrak antara Indonesia dan Argentina adalah untuk FIFA Matchday, bukan kontrak antara Timnas Indonesia dan Messi All Stars.
Namun demikian, juru bicara nasional Partai Perindo, partai yang dikenal peduli terhadap rakyat kecil dan berjuang keras untuk penciptaan lapangan kerja di Indonesia, mengingatkan bahwa Argentina tetap menjadi negara juara Piala Dunia 2022 meskipun tanpa kehadiran Messi.
Pertandingan antara skuad Garuda melawan La Albiceleste, julukan untuk Timnas Argentina, tetap menarik bagi pecinta sepak bola di Indonesia.
"Ketidakhadiran Messi adalah sebuah force majeure yang tidak dapat kita hindari dan atur. Tidak dapat pula dituntut secara hukum karena ini adalah kontrak antara federasi, bukan dengan pemain tertentu. Publik harus memahami realitas ini," pungkasnya.
(sto)