Sulit Kejar Juve, Inter Mulai Pikirkan Liga Europa
loading...
A
A
A
GENOA - Inter Milan berusaha membuktikan kelayakannya sebagai salah satu pesaing perburuan scudetto musim ini. Meski hampir mustahil juara, I Nerazzurri terus memberikan tekanan pada Juventus seusai menang 3-0 atas Genoa di Stadio Comunale Luigi Ferraris, Minggu (26/7/2020).
Gol-gol dari Romelu Lukaku pada menit ke-34 dan 90+3 serta Alexis Sanchez (82), membuat Inter memangkas ketertinggalan menjadi empat poin dengan Juve yang memuncaki klasemen sementara Seri A (80). Namun, jarak bisa melebar jika La Vecchia Signora mengalahkan Sampdoria, tadi malam.
Terlebih Juve hanya membutuhkan dua poin tambahan untuk meraih scudetto kesembilan beruntun. Fakta tersebut membuat pelatih Antonio Conte bersikap realistis. Dia mengungkapkan tidak memiliki ilusi apa pun mengenai scudetto musim ini. (Baca: Conte Berharap Inter Milan Tidak Rasakan Lagi Pengalaman Pahit di Musim Depan)
“Saya tidak mengatakan tempat kedua buruk, itu hanya jika Anda ingin melihat gelasnya setengah kosong atau setengah penuh. Saya tidak tahu mengapa, akhir-akhir ini orang selalu ingin melihatnya setengah kosong,” ungkap Conte dilansir football-italia.net.
Conte tidak menampik jika beberapa hasil buruk timnya memberikan pengaruh besar terhadap menjauhnya scudetto, begitu juga dengan sempat cederanya beberapa pemain kunci, seperti Sanchez dan Matias Vecino. Karenanya, Conte tetap mengapresiasi kinerja pasukannya yang telah berusaha keras sepanjang musim ini.
Terlebih dalam enam pertandingan terakhir Seri A, performa Inter terbilang baik lantaran belum terkalahkan (tiga menang dan tiga imbang). Pelatih berusia 50 tahun itu mengatakan, Inter ingin melangkah sejauh mungkin. Dia ingin mendapatkan statistik terbaik dengan meraih hasil bagus di dua pertandingan terakhir demi menyelesaikan Seri A musim ini di tempat terbaik.
Selanjutnya Inter akan menjamu SSC Napoli di Giuseppe Meazza, Rabu (29/7). Conte juga enggan membicarakan kans Inter menjuarai Liga Europa musim ini sebagai satu-satunya gelar yang mungkin diraih. Dia menilai I Nerazzurri hanya perlu membuktikan diri di lapangan dan meraih kemenangan ketika bersua Getafe di leg pertama 16 besar Liga Europa pada 6 Agustus mendatang.
“Tim lain akan memenangkan scudetto, tetapi kita harus memiliki ambisi membidik target setinggi mungkin. Kami ingin melakukan yang terbaik di Liga Europa. Saya memberi tahu para pemain untuk tidak menetapkan batas,” kata Conte. (Baca juga: 7 Peristiwa Besar yang Memengaruhi Peradaban Dunia)
Naiknya Inter ke posisi kedua tidak terlepas dari keberhasilan AC Milan menahan Atalanta 1-1, Sabtu (25/7). Akibatnya, tim berjuluk La Dea itu turun ke posisi ketiga (75 poin). Pelatih Gianpiero Gasparini tetap puas dengan raihan satu poin di San Siro. Dia menganggap Atalanta mampu meladeni permainan Milan yang menunjukkan performa impresif sejak kompetisi bergulir kembali.
Tertinggal gol Hakan Calhanoglu (14), Atalanta menyamakan kedudukan melalui Duvan Zabata (34). Sebelum gol penyeimbang, mereka sebenarnya mendapatkan penalti pad menit ke-25.Sayang, eksekusi Ruslan Malinovskyi digagalkan penjaga gawang Gianluigi Donnarumma.
Gol-gol dari Romelu Lukaku pada menit ke-34 dan 90+3 serta Alexis Sanchez (82), membuat Inter memangkas ketertinggalan menjadi empat poin dengan Juve yang memuncaki klasemen sementara Seri A (80). Namun, jarak bisa melebar jika La Vecchia Signora mengalahkan Sampdoria, tadi malam.
Terlebih Juve hanya membutuhkan dua poin tambahan untuk meraih scudetto kesembilan beruntun. Fakta tersebut membuat pelatih Antonio Conte bersikap realistis. Dia mengungkapkan tidak memiliki ilusi apa pun mengenai scudetto musim ini. (Baca: Conte Berharap Inter Milan Tidak Rasakan Lagi Pengalaman Pahit di Musim Depan)
“Saya tidak mengatakan tempat kedua buruk, itu hanya jika Anda ingin melihat gelasnya setengah kosong atau setengah penuh. Saya tidak tahu mengapa, akhir-akhir ini orang selalu ingin melihatnya setengah kosong,” ungkap Conte dilansir football-italia.net.
Conte tidak menampik jika beberapa hasil buruk timnya memberikan pengaruh besar terhadap menjauhnya scudetto, begitu juga dengan sempat cederanya beberapa pemain kunci, seperti Sanchez dan Matias Vecino. Karenanya, Conte tetap mengapresiasi kinerja pasukannya yang telah berusaha keras sepanjang musim ini.
Terlebih dalam enam pertandingan terakhir Seri A, performa Inter terbilang baik lantaran belum terkalahkan (tiga menang dan tiga imbang). Pelatih berusia 50 tahun itu mengatakan, Inter ingin melangkah sejauh mungkin. Dia ingin mendapatkan statistik terbaik dengan meraih hasil bagus di dua pertandingan terakhir demi menyelesaikan Seri A musim ini di tempat terbaik.
Selanjutnya Inter akan menjamu SSC Napoli di Giuseppe Meazza, Rabu (29/7). Conte juga enggan membicarakan kans Inter menjuarai Liga Europa musim ini sebagai satu-satunya gelar yang mungkin diraih. Dia menilai I Nerazzurri hanya perlu membuktikan diri di lapangan dan meraih kemenangan ketika bersua Getafe di leg pertama 16 besar Liga Europa pada 6 Agustus mendatang.
“Tim lain akan memenangkan scudetto, tetapi kita harus memiliki ambisi membidik target setinggi mungkin. Kami ingin melakukan yang terbaik di Liga Europa. Saya memberi tahu para pemain untuk tidak menetapkan batas,” kata Conte. (Baca juga: 7 Peristiwa Besar yang Memengaruhi Peradaban Dunia)
Naiknya Inter ke posisi kedua tidak terlepas dari keberhasilan AC Milan menahan Atalanta 1-1, Sabtu (25/7). Akibatnya, tim berjuluk La Dea itu turun ke posisi ketiga (75 poin). Pelatih Gianpiero Gasparini tetap puas dengan raihan satu poin di San Siro. Dia menganggap Atalanta mampu meladeni permainan Milan yang menunjukkan performa impresif sejak kompetisi bergulir kembali.
Tertinggal gol Hakan Calhanoglu (14), Atalanta menyamakan kedudukan melalui Duvan Zabata (34). Sebelum gol penyeimbang, mereka sebenarnya mendapatkan penalti pad menit ke-25.Sayang, eksekusi Ruslan Malinovskyi digagalkan penjaga gawang Gianluigi Donnarumma.