Rematch Lawan Anthony Joshua, Dillian Whyte Nggak Sabar Balaskan Dendam
loading...
A
A
A
LONDON - Mantan juara dunia tinju kelas berat, Anthony Joshua alias AJ akan kembali bertemu dengan pesaing domestiknya, Dillian "The Body Snatcher" Whyte pada 12 Agustus mendatang.
Pertarungan yang berlangsung di The O2 London ini akan menjadi rematch di antara kedua petinju asal Inggris tersebut. Ya, mereka kembali berada dalam satu ring setelah hampir 8 tahun.
AJ dalam pertemuan pertamanya dengan Whyte sukses merebut kemenangan TKO di ronde ketujuh. Sebelumnya, pertempuran AJ vs Whyte ini berjalannya cukup mendebarkan.
"Saya telah menjelaskan bahwa rencana saya adalah untuk aktif tahun ini. Tanggal 12 Agustus adalah tanggalnya, saya akan siap bertarung. Saya tidak sabar untuk berurusan dengan bisnis," ungkap AJ, seperti dikutip dari Planet Sport, pada Jumat (7/7/2023).
Sebelum sama-sama terjun ke dunia tinju profesional, Whyte dan AJ sendiri sudah membangun rivalitas sejak amatir. Bahkan, Whyte sempat meraih kemenangan angka atas Joshua pada 2009.
Namun, Joshua mampu bangkit hingga akhirnya sukses membawa pulang emas Olimpiade London 2012. Setelah emas Olimpiade, petinju kelahiran 15 Oktober 1989 ini mampu membawa namanya ke jajaran petinju elit di kelas berat.
Dalam perjalanan kariernya, AJ juga sempat menyatukan gelar dunia kelas berat, dengan memenangkan gelar WBA, IBF, WBO dan IBO melalui serangkaian kemenangan atas sejumlah petinju beken, seperti Charles Martin, Wladimir Klitschko, Joseph Parker, Alexander Povetkin, Andy Ruiz, hingga Kubrat Pulev.
Sempat terpuruk pasca dua kekalahan beruntun dari Oleksandr Usyk pada 2021 dan 2022, Joshua akhirnya kembali lagi ke jalur kemenangan. Pada penampilan terakhirnya, dia berhasil menyabet kemenangan angka mutlak atas Jermaine Franklin di The O2 London, April lalu.
(Anthony Joshua sukses mengalahkan Dillian Whyte di pertemuan pertama. / Foto: The Mirror)
Di kubu lain, Dillian Whyte memiliki pengalaman yang hampir sama dengan Joshua. Dia sukses meraih kemenangan majority decision atas Jermaine Franklin pada November tahun lalu.
Kemenangan itu diraih Whyte, usai dihentikan Tyson Fury di ronde keenam dalam duel perebut gelar dunia kelas berat versi WBC di Wembley Arena, London, 23 April 2022.
Petinju kelahiran Jamaika, 35 tahun yang lalu ini menyadari bahwa kemenangan atas Joshua pada Agustus mendatang akan memberinya peluang untuk memperoleh pertarungan besar.
Dia memburu salah satu nama besar di kelas berat untuk duel akhir tahun ini. "Saya tidak sabar untuk kembali ke O2 London pada 12 Agustus, dan bertarung. Kedudukannya 1-1, jadi ini adalah laga penentu!" tegas Whyte.
(Dillian Whyte terkapar di kanvas dalam duel pertama dengan Anthony Joshua. Foto: YouTube)
Sementara itu, sang promotor Eddie Hearn, Chairman Matchroom Sport, mengatakan bahwa dirinya tidak percaya duel ulang ini bisa terjadi. "Sama sekali tidak ada yang dapat menghentikan mereka berdua," kata dia.
"Persaingan mereka sangat dalam, dan ada sesuatu tentang keduanya yang membuat mereka tidak akan pernah mundur satu sama lain," lanjut Eddie Hearn.
Pertarungan yang berlangsung di The O2 London ini akan menjadi rematch di antara kedua petinju asal Inggris tersebut. Ya, mereka kembali berada dalam satu ring setelah hampir 8 tahun.
AJ dalam pertemuan pertamanya dengan Whyte sukses merebut kemenangan TKO di ronde ketujuh. Sebelumnya, pertempuran AJ vs Whyte ini berjalannya cukup mendebarkan.
"Saya telah menjelaskan bahwa rencana saya adalah untuk aktif tahun ini. Tanggal 12 Agustus adalah tanggalnya, saya akan siap bertarung. Saya tidak sabar untuk berurusan dengan bisnis," ungkap AJ, seperti dikutip dari Planet Sport, pada Jumat (7/7/2023).
Sebelum sama-sama terjun ke dunia tinju profesional, Whyte dan AJ sendiri sudah membangun rivalitas sejak amatir. Bahkan, Whyte sempat meraih kemenangan angka atas Joshua pada 2009.
Namun, Joshua mampu bangkit hingga akhirnya sukses membawa pulang emas Olimpiade London 2012. Setelah emas Olimpiade, petinju kelahiran 15 Oktober 1989 ini mampu membawa namanya ke jajaran petinju elit di kelas berat.
Dalam perjalanan kariernya, AJ juga sempat menyatukan gelar dunia kelas berat, dengan memenangkan gelar WBA, IBF, WBO dan IBO melalui serangkaian kemenangan atas sejumlah petinju beken, seperti Charles Martin, Wladimir Klitschko, Joseph Parker, Alexander Povetkin, Andy Ruiz, hingga Kubrat Pulev.
Sempat terpuruk pasca dua kekalahan beruntun dari Oleksandr Usyk pada 2021 dan 2022, Joshua akhirnya kembali lagi ke jalur kemenangan. Pada penampilan terakhirnya, dia berhasil menyabet kemenangan angka mutlak atas Jermaine Franklin di The O2 London, April lalu.
(Anthony Joshua sukses mengalahkan Dillian Whyte di pertemuan pertama. / Foto: The Mirror)
Di kubu lain, Dillian Whyte memiliki pengalaman yang hampir sama dengan Joshua. Dia sukses meraih kemenangan majority decision atas Jermaine Franklin pada November tahun lalu.
Kemenangan itu diraih Whyte, usai dihentikan Tyson Fury di ronde keenam dalam duel perebut gelar dunia kelas berat versi WBC di Wembley Arena, London, 23 April 2022.
Petinju kelahiran Jamaika, 35 tahun yang lalu ini menyadari bahwa kemenangan atas Joshua pada Agustus mendatang akan memberinya peluang untuk memperoleh pertarungan besar.
Dia memburu salah satu nama besar di kelas berat untuk duel akhir tahun ini. "Saya tidak sabar untuk kembali ke O2 London pada 12 Agustus, dan bertarung. Kedudukannya 1-1, jadi ini adalah laga penentu!" tegas Whyte.
(Dillian Whyte terkapar di kanvas dalam duel pertama dengan Anthony Joshua. Foto: YouTube)
Sementara itu, sang promotor Eddie Hearn, Chairman Matchroom Sport, mengatakan bahwa dirinya tidak percaya duel ulang ini bisa terjadi. "Sama sekali tidak ada yang dapat menghentikan mereka berdua," kata dia.
"Persaingan mereka sangat dalam, dan ada sesuatu tentang keduanya yang membuat mereka tidak akan pernah mundur satu sama lain," lanjut Eddie Hearn.
(nug)