Naoya Inoue Sindir Stephen Fulton soal Balutan Tangan: Bertarung Saja!
loading...
Naoya Inoue Sindir Stephen Fulton soal Sarung Tinju: Bertarung Saja!/Boxing Scene
A
A
A
Monster KO Naoya Inoue menyindir Stephen Fulton yang mempermasalahkan balutan tangan sarung tinju dengan menantang balik untuk fokus pertarungan. Monster KO Naoya Inoue menyerang balik kubu Stpehen Fulton yang mengkritik balutan tangannya menjelang pertarungan kelas bantam super.
Perdebatan panjang di seluruh komunitas tinju muncul dari pernyataan Wahid Rahim, pelatih kepala pemegang gelar juara kelas bantam super WBC/WBO Stephen Fulton, yang menuduh Monster KO Naoya Inoue 'menumpuk' pembungkus tangannya. Klaim yang dibuat dalam konferensi pers pra-pertarungan hari Sabtu adalah bahwa teknik yang digunakan oleh mantan juara tiga divisi yang tak terkalahkan ini menciptakan gips di sekitar tangannya, yang ingin ia perbaiki sebelum pertarungan nanti.
Naoya Inoue tidak banyak berbicara tentang hal ini dalam konferensi pers tersebut, namun ia memastikan untuk menyuarakan opininya dalam bahasa Jepang dan Inggris saat ia menyampaikan isu tersebut kepada para pengikutnya di media sosial. Dia juga menawarkan beberapa saran kepada pihak lain. "Jangan menghisapnya. Bertarunglah," saran petinju asal Yokohama yang tak terkalahkan ini menjelang upayanya untuk menjadi juara empat divisi.
Duel Naoya Inoue vs Stephen Fulton menjadi tajuk utama dalam ajang yang akan disiarkan secara langsung hari Selasa (25/7/2023) besok di Lemino, Jepang, dan ESPN+ di Amerika Serikat dari Ariake Arena, Tokyo. Sebagian besar ahli telah memilih Inoue (24-0, 21KO) untuk menggeser Fulton (21-0, 8KO), yang telah memegang gelar WBO sejak Januari 2021 dan mencoba mempertahankan gelar ketiganya secara keseluruhan.
Patut dicatat bahwa Fulton dari Philadelphia tidak mengatakan apa-apa tentang masalah ini. Faktanya, Rahim mengungkapkan bahwa ia diminta oleh sang petinju untuk tidak mengangkat masalah ini, meskipun pelatih berusia 42 tahun - yang telah bersama Fulton sejak kemenangannya atas Angelo Leo dalam perebutan gelar WBO pada Januari 2021 - merasa perlu mengatakan sesuatu untuk melindungi keselamatan petinjunya.
Komentar itu datang dengan ancaman tidak akan mengizinkan Fulton - yang bertarung di Jepang untuk pertama kalinya - untuk memasuki ring jika masalah ini tidak diselesaikan. Namun, penyelesaiannya sudah ada dalam aturan Komisi Tinju Jepang.
Teknik di mana tangan Inoue dibungkus - menempelkan selotip pada kulit, kemudian kain kasa, lalu mengulangi urutan tersebut - diizinkan di Jepang dan juga di beberapa komisi di AS, sementara yang lain menyebut teknik tersebut sebagai 'stacking'. "Jepang memiliki peraturan lokalnya sendiri," kata Inoue, yang juga pernah berlaga di Glasgow, Las Vegas dan wilayah Los Angeles.
"Bahkan di Amerika Serikat, ada peraturan lokal yang berbeda tergantung pada negara bagiannya, dan metode [pembungkusan] itu berbeda. Laga kami akan digelar di Jepang pada tanggal 25, maka tentu saja saya akan mengikuti peraturan di Jepang,"jelasnya.
Naoya Inoue sebelumnya memegang gelar kelas terbang junior, bantam junior dan bantam. Kemenangan KO pada ronde kesebelas atas Paul Butler pada 13 Desember lalu, membuat Naoya Inoue menjadi orang pertama yang menyatukan kelas bantam di era multi-belt dan menjadi orang Asia pertama yang melakukannya. Kemenangan pada hari Selasa akan membuatnya menjadi petinju pertama Jepang yang merebut gelar juara dunia.
Perdebatan panjang di seluruh komunitas tinju muncul dari pernyataan Wahid Rahim, pelatih kepala pemegang gelar juara kelas bantam super WBC/WBO Stephen Fulton, yang menuduh Monster KO Naoya Inoue 'menumpuk' pembungkus tangannya. Klaim yang dibuat dalam konferensi pers pra-pertarungan hari Sabtu adalah bahwa teknik yang digunakan oleh mantan juara tiga divisi yang tak terkalahkan ini menciptakan gips di sekitar tangannya, yang ingin ia perbaiki sebelum pertarungan nanti.
Naoya Inoue tidak banyak berbicara tentang hal ini dalam konferensi pers tersebut, namun ia memastikan untuk menyuarakan opininya dalam bahasa Jepang dan Inggris saat ia menyampaikan isu tersebut kepada para pengikutnya di media sosial. Dia juga menawarkan beberapa saran kepada pihak lain. "Jangan menghisapnya. Bertarunglah," saran petinju asal Yokohama yang tak terkalahkan ini menjelang upayanya untuk menjadi juara empat divisi.
Duel Naoya Inoue vs Stephen Fulton menjadi tajuk utama dalam ajang yang akan disiarkan secara langsung hari Selasa (25/7/2023) besok di Lemino, Jepang, dan ESPN+ di Amerika Serikat dari Ariake Arena, Tokyo. Sebagian besar ahli telah memilih Inoue (24-0, 21KO) untuk menggeser Fulton (21-0, 8KO), yang telah memegang gelar WBO sejak Januari 2021 dan mencoba mempertahankan gelar ketiganya secara keseluruhan.
Patut dicatat bahwa Fulton dari Philadelphia tidak mengatakan apa-apa tentang masalah ini. Faktanya, Rahim mengungkapkan bahwa ia diminta oleh sang petinju untuk tidak mengangkat masalah ini, meskipun pelatih berusia 42 tahun - yang telah bersama Fulton sejak kemenangannya atas Angelo Leo dalam perebutan gelar WBO pada Januari 2021 - merasa perlu mengatakan sesuatu untuk melindungi keselamatan petinjunya.
Komentar itu datang dengan ancaman tidak akan mengizinkan Fulton - yang bertarung di Jepang untuk pertama kalinya - untuk memasuki ring jika masalah ini tidak diselesaikan. Namun, penyelesaiannya sudah ada dalam aturan Komisi Tinju Jepang.
Teknik di mana tangan Inoue dibungkus - menempelkan selotip pada kulit, kemudian kain kasa, lalu mengulangi urutan tersebut - diizinkan di Jepang dan juga di beberapa komisi di AS, sementara yang lain menyebut teknik tersebut sebagai 'stacking'. "Jepang memiliki peraturan lokalnya sendiri," kata Inoue, yang juga pernah berlaga di Glasgow, Las Vegas dan wilayah Los Angeles.
"Bahkan di Amerika Serikat, ada peraturan lokal yang berbeda tergantung pada negara bagiannya, dan metode [pembungkusan] itu berbeda. Laga kami akan digelar di Jepang pada tanggal 25, maka tentu saja saya akan mengikuti peraturan di Jepang,"jelasnya.
Naoya Inoue sebelumnya memegang gelar kelas terbang junior, bantam junior dan bantam. Kemenangan KO pada ronde kesebelas atas Paul Butler pada 13 Desember lalu, membuat Naoya Inoue menjadi orang pertama yang menyatukan kelas bantam di era multi-belt dan menjadi orang Asia pertama yang melakukannya. Kemenangan pada hari Selasa akan membuatnya menjadi petinju pertama Jepang yang merebut gelar juara dunia.
Lihat Juga :
(aww)
