Profil Steffi Graf, Ratu Tenis yang Melegenda

Rabu, 26 Juli 2023 - 17:02 WIB
loading...
A A A
Perolehan gelar Steffi di kala itu semakin lengkap setelah menjuarai Olimpiade Seoul dengan mengalahkan Gabriela Sabatini di final, hingga pada 1988 dirinya mendapat penghargaan The Golden slam.

Pada 1989, petenis unggulan Jerman ini masih menjadi yang terbaik dengan memboyong tiga seri Grand Slam Australia, wimbledon, Amerika. Steffi hanya kalah di final Prancis dari petenis Spanyol Arantxa Sanchez Vicario.

Kariernya mulai meredup setelah mengalami kasus penggelapan pajak, hingga seringnya terkena cedera. Meski begitu dia mampu mengamankan juara Grand Slam yaitu Australia Open.

Namun setelah itu, nama Steffi kembali bersinar dengan meraih juara Wimbledon setiap tahunnya. Hingga akhirnya dia mendapat gelar WTA ke 100 pada Wimbledon 1996.

Pada tahun yang sama, namanya mulai terukir dalam sejarah tenis dunia usai memecahkan rekor sebagai petenis No.1 dunia terlama dengan waktu 377 minggu berturut-turut sebelum akhirnya digeser oleh Martina Hingis di tahun 1997.

Sang Ratu Tenis akhirnya memutuskan untuk pensiun pada tahun 1999, setelah kalah di final Wimbledon dan mulai sering cedera. Meski pensiun, Steffi Graf tetap menjadi legenda dan selalu disorot oleh para petenis dunia. Sampai pencapaian akhirnya, dia mendapat penghargaan International Tennis Hall of Fame pada tahun 2004.

(yov)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2146 seconds (0.1#10.140)