Profil Steffi Graf, Ratu Tenis yang Melegenda

Rabu, 26 Juli 2023 - 17:02 WIB
loading...
Profil Steffi Graf, Ratu Tenis yang Melegenda
Sosok Steffi Graf sudah bukan nama yang asing di dunia tenis internasional. Petenis wanita asal Jerman ini berhasil menduduki posisi satu dunia dalam jangka waktu yang cukup lama / Foto: Britannica
A A A
Sosok Steffi Graf sudah bukan nama yang asing di dunia tenis internasional. Petenis wanita asal Jerman ini berhasil menduduki posisi satu dunia dalam jangka waktu yang cukup lama.

Tidak hanya itu, dia juga berhasil memperoleh 107 gelar sepanjang kariernya di tenis terbuka. Karena itulah, Steffi Graf sampai saat ini masih dinobatkan sebagai petenis wanita terbaik di dunia. Lantas seperti apa profilnya?

Profil Steffi Graf


Wanita yang punya nama lengkap Steffanie Maria Graf ini lahir pada 14 Juni 1969 di Mannheim, Baden-Württemberg, Jerman, dari pasangan Peter dan Heidi Graff.

Steffi mulai tertarik pada olahraga tenis sejak kecil atas dorongan ayahnya yang selain bekerja sebagai pegawai asuransi juga merupakan pelatih tenis. Pada usia 13 tahun, Steffi telah mengawali kariernya dan menjadi pemain kedua termuda yang mendapat peringkat tenis internasional. Kala itu dia memulai dari peringkat 124 dunia.

Meskipun belum mendapat gelar selama tiga tahun, dirinya mampu tampil konsisten dan perlahan melesat ke peringkat 98 pada 1983. Bahkan setahun setelahnya Steffi mampu meroket ke peringkat 22 dunia.



Ketika Steffi menginjak usia 15 tahun, dirinya dipercaya untuk mewakili Jerman di ajang demonstrasi Olimpiade Los Angeles, AS. Meski berhasil memenangkan turnamen tersebut, dia tidak mendapatkan medali karena merupakan ajang demonstrasi.

Sampai pada akhirnya Steffi mampu menjadi momok menakutkan bagi para lawannya setelah mengalahkan sang ratu tenis dunia kala itu Martina Navratilova di sejumlah turnamen WTA di final Jerman Open 1986.

Tak butuh waktu lama bagi Steffi untuk meraih gelar selanjutnya. Karena pada 1987 dia berhasil menjuarai Grand Slam di Prancis Open dengan mengalahkan lawan yang sama yakni Martina Navratilova di final.



Barulah pada 1988 Steffi benar-benar menjadi ratu baru di arena tenis dengan menjadi juara di empat seri Grand slam pada tahun itu yaitu Australia, Prancis, Wimbledon dan Amerika.

Perolehan gelar Steffi di kala itu semakin lengkap setelah menjuarai Olimpiade Seoul dengan mengalahkan Gabriela Sabatini di final, hingga pada 1988 dirinya mendapat penghargaan The Golden slam.

Pada 1989, petenis unggulan Jerman ini masih menjadi yang terbaik dengan memboyong tiga seri Grand Slam Australia, wimbledon, Amerika. Steffi hanya kalah di final Prancis dari petenis Spanyol Arantxa Sanchez Vicario.

Kariernya mulai meredup setelah mengalami kasus penggelapan pajak, hingga seringnya terkena cedera. Meski begitu dia mampu mengamankan juara Grand Slam yaitu Australia Open.

Namun setelah itu, nama Steffi kembali bersinar dengan meraih juara Wimbledon setiap tahunnya. Hingga akhirnya dia mendapat gelar WTA ke 100 pada Wimbledon 1996.

Pada tahun yang sama, namanya mulai terukir dalam sejarah tenis dunia usai memecahkan rekor sebagai petenis No.1 dunia terlama dengan waktu 377 minggu berturut-turut sebelum akhirnya digeser oleh Martina Hingis di tahun 1997.

Sang Ratu Tenis akhirnya memutuskan untuk pensiun pada tahun 1999, setelah kalah di final Wimbledon dan mulai sering cedera. Meski pensiun, Steffi Graf tetap menjadi legenda dan selalu disorot oleh para petenis dunia. Sampai pencapaian akhirnya, dia mendapat penghargaan International Tennis Hall of Fame pada tahun 2004.

(yov)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2253 seconds (0.1#10.140)