Cerita Francesco Bagnaia Tidur dan Lewatkan Pesta Juara MotoGP
loading...
A
A
A
Francesco Bagnaia tak bisa menyembunyikan perasaan tegangnya saat menyambut balapan terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia. Namun ketegangan itu terbayar lunas saat ia dinobatkan sebagai juara dunia MotoGP 2022.
Pada seri pemungkas itu, Bagnaia berhasil menyentuh garis finis kesembilan. Hasil itu sudah cukup untuk mengunci gelar juara dunia MotoGP 2022.
Bagnaia sukses melengserkan pesaing terdekatnya Fabio Quartararo dari singgasana juara dunia MotoGP 2022. Pembalap Italia itu menuntaskan klasemen akhir dengan perolehan 265 poin atau unggul 17 angka dari Quartararo.
Serba pertama. Itulah yang tergambar saat Bagnaia naik podium tertinggi di MotoGP 2022. Pasalnya, dia menjadi pembalap Italia pertama yang berhasil memenangi kejuaraan dunia kelas premier sejak Valentino Rossi (2009).
Selain itu, Bagnaia juga menjadi pembalap pertama Ducati yang mengangkat gelar juara dunia MotoGP sejak 2007. Belum berhenti di situ, pembalap asal Turin tersebut juga tercatat sebagai joki pertama Italia dalam 50 tahun yang menjadi juara dunia di atas kuda besi Italia.
Usai dinobatkan sebagai juara dunia MotoGP 2022, Bagnaia seperti melepaskan semua ketakutan, stres, dan ketegangan selama membalap di Sirkuit Ricardo Tormo. "Itu melegakan. Serius. Itu sangat sulit. Itu adalah akhir pekan yang sangat intens, saya banyak berjuang," kenangnya dikutip dari DailyStar.
Bagi tim Ducati yang larut dalam kemenangan itu pasti menikmati puluhan gelas sampanye untuk melepaskan energi dan stres yang menumpuk selama beberapa bulan. Tetapi tidak untuk Bagnaia.
Ya, Bagnaia diketahui melewatkan pesta gelar juara dunia MotoGP 2022 lantaran tertidur pulas. "Malam harinya, mereka mengadakan pesta untuk perayaan gelar juara MotoGP. Sebaliknya saya sedang tidur di tempat tidur," tutur Bagnaia.
"Karena Valencia sangat menguras pikiran dan tenaga. Saya merasakan beban banyak orang di punggung saya, serius. Luar biasa, ketika saya menang, itu adalah momen terbaik dalam karier saya," pungkas Bagnaia.
Akankah Bagnaia melewatkan pesta juara MotoGP 2023? Sepertinya dia tidak akan mengulangi kesalahan besar tersebut.
Saat ini Bagnaia masih betah berada di puncak klasemen pembalap sementara MotoGP dengan nilai 214 poin dari enam podium dan empat kemenangan. Pada balapan terakhir di Sirkuit Silverstone, pembalap Ducati ini harus puas menyelesaikan balapan di posisi kedua setelah di lap terakhir disalip Aleix Espargaro.
Pada seri pemungkas itu, Bagnaia berhasil menyentuh garis finis kesembilan. Hasil itu sudah cukup untuk mengunci gelar juara dunia MotoGP 2022.
Bagnaia sukses melengserkan pesaing terdekatnya Fabio Quartararo dari singgasana juara dunia MotoGP 2022. Pembalap Italia itu menuntaskan klasemen akhir dengan perolehan 265 poin atau unggul 17 angka dari Quartararo.
Serba pertama. Itulah yang tergambar saat Bagnaia naik podium tertinggi di MotoGP 2022. Pasalnya, dia menjadi pembalap Italia pertama yang berhasil memenangi kejuaraan dunia kelas premier sejak Valentino Rossi (2009).
Selain itu, Bagnaia juga menjadi pembalap pertama Ducati yang mengangkat gelar juara dunia MotoGP sejak 2007. Belum berhenti di situ, pembalap asal Turin tersebut juga tercatat sebagai joki pertama Italia dalam 50 tahun yang menjadi juara dunia di atas kuda besi Italia.
Usai dinobatkan sebagai juara dunia MotoGP 2022, Bagnaia seperti melepaskan semua ketakutan, stres, dan ketegangan selama membalap di Sirkuit Ricardo Tormo. "Itu melegakan. Serius. Itu sangat sulit. Itu adalah akhir pekan yang sangat intens, saya banyak berjuang," kenangnya dikutip dari DailyStar.
Bagi tim Ducati yang larut dalam kemenangan itu pasti menikmati puluhan gelas sampanye untuk melepaskan energi dan stres yang menumpuk selama beberapa bulan. Tetapi tidak untuk Bagnaia.
Ya, Bagnaia diketahui melewatkan pesta gelar juara dunia MotoGP 2022 lantaran tertidur pulas. "Malam harinya, mereka mengadakan pesta untuk perayaan gelar juara MotoGP. Sebaliknya saya sedang tidur di tempat tidur," tutur Bagnaia.
"Karena Valencia sangat menguras pikiran dan tenaga. Saya merasakan beban banyak orang di punggung saya, serius. Luar biasa, ketika saya menang, itu adalah momen terbaik dalam karier saya," pungkas Bagnaia.
Akankah Bagnaia melewatkan pesta juara MotoGP 2023? Sepertinya dia tidak akan mengulangi kesalahan besar tersebut.
Saat ini Bagnaia masih betah berada di puncak klasemen pembalap sementara MotoGP dengan nilai 214 poin dari enam podium dan empat kemenangan. Pada balapan terakhir di Sirkuit Silverstone, pembalap Ducati ini harus puas menyelesaikan balapan di posisi kedua setelah di lap terakhir disalip Aleix Espargaro.
(yov)