Pesimistis Bisa Lawan Anthony Joshua, Tyson Fury Tantang Oleksandr Usyk
loading...
A
A
A
MANCHESTER - Tyson Fury memiliki keinginan yang sangat besar untuk menyelesaikan pertarungan melawan Oleksandr Usyk. Di sisi lain, juara dunia tinju kelas berat versi WBC itu tidak yakin bahwa dirinya bisa bertemu dengan rival domestiknya, Anthony Joshua.
Sebelumnya, pihak Fury dengan Usyk telah melakukan pembicaraan mengenai pertemuan mereka. Sayangnya, kedua belah pihak gagal menemui kesepakatan terkait persyaratan finansial untuk pertarungan ulang.
"Kami tidak benar-benar tahu alasan mengapa Usyk tidak mengambil pertarungan pada bulan April," ungkap Fury kepada Sky Sports.
"Saya yakin dia punya alasan sendiri, dan kemudian kami mengetahui bahwa dia telah menandatangani kontrak dengan Skills Challenge, tim tinju asal Arab Saudi. Jadi, apa pun alasannya, saya yakin itu cocok untuknya dan keluarganya. Memang seperti itulah adanya," jelas petinju asal Inggris ini.
"Namun saya percaya bahwa Anda hanya dapat melakukan apa yang dapat Anda lakukan dalam olahraga ini. Jika pertarungan tersedia pada saat itu, maka Anda harus mengambilnya, dan jika tidak tersedia, maka Anda tidak dapat mengambilnya. Apakah kami akan bertarung di masa depan? Semoga saja. Saya ingin. Saya selalu percaya bahwa ini adalah pertarungan yang mudah," bebernya.
Oleh karena menemui jalan buntu, akhirnya kedua juara kelas berat itu pun melanjutkan perjalanannya masing-masing. Usyk, yang merupakan juara kelas berat IBF/WBA Super/WBO/IBO, menjalani duel wajib kontra Daniel Dubois di Polandia pada akhir bulan ini.
Di pihak lain, Tyson Fury berlaga menghadapi mantan juara kelas berat UFC, Francis Ngannou di Arab Saudi pada 28 Oktober mendatang. Laga ini akan berlangsung dengan menerapkan peraturan tinju.
Sementara itu, Tyson Fury pesimistis bahwa dia bisa bertarung melawan mantan juara dunia Anthony Joshua . "Saya pikir selama bertahun-tahun saya dan Joshua akan saling bertarung. Dan dia tidak ingin menerima tantangan itu selama bertahun-tahun," ujarnya.
"Jadi, Anda tidak dapat memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu, tidak peduli berapa banyak uang yang ada atau berapa banyak sabuk yang ada atau apa pun yang dipertaruhkan," katanya lagi.
"Anda tidak bisa memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan. Kecuali jika kedua belah pihak bersedia, maka pertarungan ini tidak akan terjadi, seperti yang telah kita lihat selama bertahun-tahun," tutupnya.
Sebelumnya, pihak Fury dengan Usyk telah melakukan pembicaraan mengenai pertemuan mereka. Sayangnya, kedua belah pihak gagal menemui kesepakatan terkait persyaratan finansial untuk pertarungan ulang.
"Kami tidak benar-benar tahu alasan mengapa Usyk tidak mengambil pertarungan pada bulan April," ungkap Fury kepada Sky Sports.
"Saya yakin dia punya alasan sendiri, dan kemudian kami mengetahui bahwa dia telah menandatangani kontrak dengan Skills Challenge, tim tinju asal Arab Saudi. Jadi, apa pun alasannya, saya yakin itu cocok untuknya dan keluarganya. Memang seperti itulah adanya," jelas petinju asal Inggris ini.
"Namun saya percaya bahwa Anda hanya dapat melakukan apa yang dapat Anda lakukan dalam olahraga ini. Jika pertarungan tersedia pada saat itu, maka Anda harus mengambilnya, dan jika tidak tersedia, maka Anda tidak dapat mengambilnya. Apakah kami akan bertarung di masa depan? Semoga saja. Saya ingin. Saya selalu percaya bahwa ini adalah pertarungan yang mudah," bebernya.
Oleh karena menemui jalan buntu, akhirnya kedua juara kelas berat itu pun melanjutkan perjalanannya masing-masing. Usyk, yang merupakan juara kelas berat IBF/WBA Super/WBO/IBO, menjalani duel wajib kontra Daniel Dubois di Polandia pada akhir bulan ini.
Di pihak lain, Tyson Fury berlaga menghadapi mantan juara kelas berat UFC, Francis Ngannou di Arab Saudi pada 28 Oktober mendatang. Laga ini akan berlangsung dengan menerapkan peraturan tinju.
Sementara itu, Tyson Fury pesimistis bahwa dia bisa bertarung melawan mantan juara dunia Anthony Joshua . "Saya pikir selama bertahun-tahun saya dan Joshua akan saling bertarung. Dan dia tidak ingin menerima tantangan itu selama bertahun-tahun," ujarnya.
"Jadi, Anda tidak dapat memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu, tidak peduli berapa banyak uang yang ada atau berapa banyak sabuk yang ada atau apa pun yang dipertaruhkan," katanya lagi.
"Anda tidak bisa memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan. Kecuali jika kedua belah pihak bersedia, maka pertarungan ini tidak akan terjadi, seperti yang telah kita lihat selama bertahun-tahun," tutupnya.
(nug)