Filosofi Erick Thohir: Berpolemik No, Solusi Yes!

Kamis, 31 Agustus 2023 - 07:25 WIB
loading...
Filosofi Erick Thohir: Berpolemik No, Solusi Yes!
Ketum PSSI Erick Thohir menyampaikan keterangan dalam konferensi pers terkait penyelenggaraan Piala Dunia U-17 di GBK, Jakarta, Rabu (2/8/2023). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.
A A A
JAKARTA - Ketua Umum PSSI Erick Thohir punya filosofi tersendiri dalam mengurai benang kusut persepakbolaan nasional. Erick punya filosofi untuk menghindari debat panjang soal polemik dan lebih memilih mencari solusi atas sebuah persoalan.

Ini seperti dalam persoalan pemanggilan pemain ke timnas maupun soal persiapan JIS sebagai lokasi penyelenggaraan Piala Dunia U-17. "Daripada kita berpolemik, kita mending cari solusi," ujar Erick kepada wartawan di sela laga uji coba timnas U-17 Indonesia kontra Korsel, Rabu (30/08/2023) malam.

Terkait pemanggilan pemain ke timnas yang kerap ada tarik ulur dengan klub, terutama dalam turnamen di luar agenda FIFA, Erick punya solusinya. Solusinya adalah Erick akan memutar elite pro academy yang akan menjadi wadah kompetisi pemain muda. Dari kompetisi itulah nanti timnas akan mendapat tambahan suplai pemain.



Sebab, kata Erick, pangkal kendalanya bukan sekadar izin klub melainkan stok pemain. Oleh karena PSSI ingin memiliki lapisan timnas yang lengkap sejak tim U-12 hingga tim senior, maka Erick ingin kompetisi usia muda layaknya elite pro academy segera berjalan. "Kita tentu tetap butuh disupport dari klub dan liga untuk menebalkan jumlah pemain timnas kita. Tapi juga September ini kita akan mulai elite pro academy. Itu positif untuk semakin menebalkan stok pemain," ujar Erick.

Erick mengatakan dengan sistem timnas yang berjenjang maka sudah pasti kompetisi usia muda menjadi kunci. Elite pro academy, kata Erick, juga bisa menjadi sarana regenerasi bagi klub.

Dengan adanya elite pro academy diharapkan tidak ada jenjang timnas yang kosong. Hal ini terutama jika seluruh jenjang timnas serentak menggelar kegiatan. Sebagai contoh pada September ini tiga jenjang timnas, yakni U-17, U-23, dan senior sama sama melakukan uji coba.

"Kenapa membangun tim nasional itu tidak bisa sepotong-sepotong Kita harus ada kelompok umur, terus meningkat dan ini program jangka panjang. Karena terbukti, contoh ketika kita mengadakan pertandingan FIFA Match Day September ini, ada tentu buat senior team, ada juga buat U-23 AFC, skuat pemainnya jadi tipis. Nah artinya apa? Itulah tugas kami di PSSI untuk menebalkan stok pemain baik lewat liga, elite pro academy, atau TC khusus," ujar Erick.

Layaknya pemanggilan pemain timnas yang mana butuh solusi, hal yang sama juga berlaku terkait pro kontra soal JIS yang jadi lokasi Piala Dunia U-17. Secara tegas Erick enggan berpolemik dengan kalangan yang menarik persoalan ini ke ranah politik.

Sebab sejatinya masalah JIS adalah sederhana yakni melakukan perbaikan layaknya yang dilakukan stadion lain dalam mempersiapkan turnamen besar. Solusinya, kata Erick, bukan berdebat di media sosial tapi bekerja demi solusi agar JIS bisa jadi lokasi pelaksanaan Piala Dunia U-17.

"Bukan waktunya kita berpolemik. Yang penting kita sebagai tuan rumah harus mempersiapkan ini dengan baik. Saat ini sesuai rekomendasi FIFA pergantian rumput dan pembukaan akses ke stadion JIS sedang dilakukan. Dan saya memohon maaf kalau dipikir sebelumnya saya mengada-ngada, saya tidak mengada-ngada. Saya justru ingin supaya kita menjadi tuan rumah yang baik," kata Erick menegaskan soal solusi terkait Stadion JIS.
(sto)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2432 seconds (0.1#10.140)