Adyos Astan, Atlet Tenis Meja Kursi Roda Pengoleksi 100 Medali Siap Harumkan Indonesia di Asian Para Games 2023
loading...
A
A
A
Usia bukan menjadi penghalang bagi Adyos Astan untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah nasional maupun internasional. Atlet tenis meja kursi roda ini masih terlihat serius saat menjalani pelatnas di Solo, jelang Asian Para Games 2023.
Adyos Astan diketahui sudah berusia 55 tahun. Seratusan medali dari berbagai event baik nasional maupun tingkat ASEAN sudah diperolehnya. Ini membuktikan bahwa usia bukan menjadi penghalang bagi Adyos Astan untuk mengukir prestasi.
Adyos Astan sebenarnya terlahir dalam kondisi normal. Namun di usia dua tahun dirinya terkena demam hingga harus dibawa ke dokter, dan ia diketahui menderita polio.
Namun Adyos seolah tidak menghiraukan kekurangan yang dialaminya tersebut. Ia bercerita bahwa sejak kecil ia sangat menyukai beberapa cabang olahraga.
Dari sekian banyak olahraga yang dijajalnya, Adyos tertarik pada olahraga tenis meja. "Sejak pertama ikut turnamen merasa sepertinya bisa dan itu dilakukan terus sampai saat ini. Saat di kampung dulu untuk menjadi atlet sangat sulit karena fasilitas terbatas, kadang berpindah tempat. Namun ini semua tidak menghalangi semangatnya."
Awalnya menguasai tenis meja kursi roda adalah hal sulit karena harus mahir dalam tenis meja dan lancar menggerakkan kursi roda sesuai arah bola. Butuh adaptasi untuk bisa seperti sekarang. Baginya kursi ini diibaratkan kaki jadi seperti sudah menyatu.
Adyos mengaku dirinya tidak pernah merasa down karena saat berada di kampung dan tumbuh seperti anak-anak kecil pada umumnya, namun mulai terasa saat bersekolah di kota.
Teman yang lain n bisa melakukan aktivitas dan hanya dirinya yang mengalami keterbatasan, dan hal ini justru menjadi pemicu semangat dan Adyos yang mengenyam pendidikan di sekolah umum. Pada 1993 silam menjadi titik balik. Ia berhasil menembus final dalam Pekan Olahraga Cacat Nasional (Porcanas).
Sejak itu ia kerap menjadi wakil Indonesia di berbagai kejuaraan internasional. Prestasi dan medali sudah sangat banyak ada seratusan lebih terakhir single di Ceko itu dan dapat medali emas untuk perorangan dan di taichung taipei itu kita di ganda dapat medali emas.
Adyos Astan diketahui sudah berusia 55 tahun. Seratusan medali dari berbagai event baik nasional maupun tingkat ASEAN sudah diperolehnya. Ini membuktikan bahwa usia bukan menjadi penghalang bagi Adyos Astan untuk mengukir prestasi.
Adyos Astan sebenarnya terlahir dalam kondisi normal. Namun di usia dua tahun dirinya terkena demam hingga harus dibawa ke dokter, dan ia diketahui menderita polio.
Namun Adyos seolah tidak menghiraukan kekurangan yang dialaminya tersebut. Ia bercerita bahwa sejak kecil ia sangat menyukai beberapa cabang olahraga.
Dari sekian banyak olahraga yang dijajalnya, Adyos tertarik pada olahraga tenis meja. "Sejak pertama ikut turnamen merasa sepertinya bisa dan itu dilakukan terus sampai saat ini. Saat di kampung dulu untuk menjadi atlet sangat sulit karena fasilitas terbatas, kadang berpindah tempat. Namun ini semua tidak menghalangi semangatnya."
Awalnya menguasai tenis meja kursi roda adalah hal sulit karena harus mahir dalam tenis meja dan lancar menggerakkan kursi roda sesuai arah bola. Butuh adaptasi untuk bisa seperti sekarang. Baginya kursi ini diibaratkan kaki jadi seperti sudah menyatu.
Adyos mengaku dirinya tidak pernah merasa down karena saat berada di kampung dan tumbuh seperti anak-anak kecil pada umumnya, namun mulai terasa saat bersekolah di kota.
Teman yang lain n bisa melakukan aktivitas dan hanya dirinya yang mengalami keterbatasan, dan hal ini justru menjadi pemicu semangat dan Adyos yang mengenyam pendidikan di sekolah umum. Pada 1993 silam menjadi titik balik. Ia berhasil menembus final dalam Pekan Olahraga Cacat Nasional (Porcanas).
Sejak itu ia kerap menjadi wakil Indonesia di berbagai kejuaraan internasional. Prestasi dan medali sudah sangat banyak ada seratusan lebih terakhir single di Ceko itu dan dapat medali emas untuk perorangan dan di taichung taipei itu kita di ganda dapat medali emas.