Profil Sapto Yogo Purnomo, Sprinter Kontingen Indonesia di Para Atletik Asian Games 2023
loading...
A
A
A
Sapto Yogo Purnomo bakal menjadi andalan kontingen Indonesia di Para Atletik Asian Games 2023. Pengalamannya mengalungkan medali perunggu di Paralimpiade Tokyo 2020 bakal dijadikannya sebagai modal untuk mendulang medali.
Di balik prestasi yang membanggakan itu, Sapto Yogo diketahui punya kisah yang menyayat hati. Dia menceritakan saat ia berusia tiga bulan, dirinya mengaku pernah mengalami sakit (panas tinggi) selama seminggu yang membuatnya sampai kejang-kejang.
Setelah sembuh, Sapto diketahui mengalami masalah saraf, cerebral palsy. Tubuh bagian kanananya tidak bisa bergerak secara normal.
Meski mengalami keterbatasan, namun Sapto tidak minder. Dia justru menjadikan kekurangannya itu untuk mengukir prestasi. Bahkan saat ia mengetahui kondisi tersebut ia bertekad mengalokasikan bakat di dunia lari khusus difabel.
Terbukti, Sapto berhasil memukau dunia lewat prestasi membanggakan di event internasional sejak 2017. Terbaru, Sapto baru saja meraih perak dan perunggu dalam ajang kelas dunia di Paris menuju Paralimpiade 2024.
Sapto sendiri mulai menekuni olahraga para atletik sejak usia 16 tahun di lari sprint. Dia pernah meraup lima medali emas sekaligus saat mentas di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2016, Bandung.
Lima medali itu didapat dari lima nomor berbeda, yakni lari 100 meter, lari 200 meter, lari estafet 4x100 meter, lari estafet 4x400 meter, dan lompat jauh. Tak berhenti sampai situ, Sapto juga mengukir prestasinya di ASEAN Para Games 2017.
Saat itu berhasil menggondol dua emas di nomor lari 100 meter dan 200 meter. Tidak hanya itu, Sapto juga mampu memetik perak di nomor lompat jauh.
Di balik prestasi yang membanggakan itu, Sapto Yogo diketahui punya kisah yang menyayat hati. Dia menceritakan saat ia berusia tiga bulan, dirinya mengaku pernah mengalami sakit (panas tinggi) selama seminggu yang membuatnya sampai kejang-kejang.
Setelah sembuh, Sapto diketahui mengalami masalah saraf, cerebral palsy. Tubuh bagian kanananya tidak bisa bergerak secara normal.
Baca Juga
Meski mengalami keterbatasan, namun Sapto tidak minder. Dia justru menjadikan kekurangannya itu untuk mengukir prestasi. Bahkan saat ia mengetahui kondisi tersebut ia bertekad mengalokasikan bakat di dunia lari khusus difabel.
Terbukti, Sapto berhasil memukau dunia lewat prestasi membanggakan di event internasional sejak 2017. Terbaru, Sapto baru saja meraih perak dan perunggu dalam ajang kelas dunia di Paris menuju Paralimpiade 2024.
Sapto sendiri mulai menekuni olahraga para atletik sejak usia 16 tahun di lari sprint. Dia pernah meraup lima medali emas sekaligus saat mentas di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2016, Bandung.
Lima medali itu didapat dari lima nomor berbeda, yakni lari 100 meter, lari 200 meter, lari estafet 4x100 meter, lari estafet 4x400 meter, dan lompat jauh. Tak berhenti sampai situ, Sapto juga mengukir prestasinya di ASEAN Para Games 2017.
Saat itu berhasil menggondol dua emas di nomor lari 100 meter dan 200 meter. Tidak hanya itu, Sapto juga mampu memetik perak di nomor lompat jauh.
(yov)