Jermell Charlo Berlutut Dihajar Canelo: Pukulannya Membuatku Pusing
loading...
A
A
A
Jermell Charlo merasakan pertama kalinya pusing terkena pukulan hingga berlutut saat dihajar Saul Canelo Alvarez yang membuatnya menelan kekalahan kedua dalam kariernya. Jermell Charlo belum pernah terpukul sekeras itu dalam sebuah pertarungan tinju profesional, saat Saul Canelo Alvarez menghantamnya dengan pukulan kanan di awal ronde ketujuh, Sabtu malam lalu, 30 September 2023.
Jermell Charlo, yang terpojok di tali ring saat Saul Canelo Alvarez membongkar pertahanannya dengan pukulan kanan tersebut, harus berlutut beberapa detik kemudian untuk menenangkan diri. Ini merupakan kali kedua dalam 15 tahun karier profesional Jermell Charlo, dengan 38 pertandingan, ia terjatuh setelah menerima pukulan. "Ya, Anda tahu, itu seperti pertama kalinya saya benar-benar merasa, Anda tahu, merasa, Anda tahu, seperti pukulan yang memusingkan," kata Jermell Charlo.
Jermell Charlo pulih dengan relatif cepat setelah mengalahkan hitungan wasit Harvey Dock dan menghindari terjatuh lagi dalam perjalanannya menuju kemenangan angka mutlak 12 ronde di T-Mobile Arena. Charlo (35-2-1, 19 KO) menjelaskan dalam konferensi pers setelah pertandingan tentang bagaimana rasanya terluka untuk pertama kalinya dalam sebuah pertarungan dan bagaimana ia memulihkan diri.
"Anda tahu apa yang saya maksud? Seperti saya yang selalu memberikannya. Jadi ya, saya tahu yang terbaik. Saya menonton tinju, telah menjadi bagian dari olahraga ini begitu lama sehingga, Anda tahu, jika saya melompat ke sana, saya akan mempermalukan diri saya sendiri,''kata Jermell Charlo.
"Jadi, Anda tahu, segalanya bisa saja berbeda. Tapi saya cukup pintar untuk berkumpul kembali, memulihkan diri dan saya pulih dengan sangat cepat. Mungkin saya dapat saja tetap berdiri atau apapun, namun saya hanya akan bertarung, mencoba menjernihkan pikiran saya dan tetap terkena serangan."
Tangan Alvarez yang kuat membuat Charlo enggan bertukar pukulan dengan juara empat divisi ini di sebagian besar laga kejuaraan seberat 76,2 kg yang berlangsung selama 12 ronde. Kehati-hatian Charlo dan agresi, akurasi serta serangan ke arah tubuh dari Alvarez merupakan komponen penting bagi kemenangan meyakinkan Alvarez dalam laga utama Showtime Pay-Per-View mereka.
Satu-satunya kekalahan Charlo sebelumnya adalah kekalahan angka yang jauh lebih kompetitif dari Tony Harrison, yang membuat Charlo kecewa dengan keputusan mutlak untuk merebut gelar kelas welter super WBC darinya pada bulan Desember 2018 di Barclays Center, Brooklyn. Dia membalas kekalahannya dari Harrison dengan memukul KO pria asal Detroit tersebut pada ronde ke-11 dalam pertandingan ulang mereka hampir satu tahun kemudian di Toyota Arena, Ontario, California.
Juara IBF/WBA/WBC kelas 154 pon ini jelas tidak akan mendapatkan kesempatan untuk bertarung melawan Alvarez lagi, namun Charlo menerima kekalahan telak ini dengan tenang. "Sial, malam yang luar biasa, kamu tahu?" kata Charlo.
"Saya bangga pada diri saya sendiri, Anda tahu, mengambil kesempatan, melompat ke sana dengan kuat, langsung dari cedera tangan, melompat ke sana dengan yang terbaik, salah satu orang terbaik di divisi ini, salah satu orang terbaik di dunia tinju. Jadi, kepala saya terangkat tinggi. Saya bangga pada diri saya sendiri. Saya telah melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk 'Lions Only' dan kru serta tim saya. Dan saya mencintai tinju, jadi saya tidak akan pergi ke mana-mana,"paparnya.
Jermell Charlo, yang terpojok di tali ring saat Saul Canelo Alvarez membongkar pertahanannya dengan pukulan kanan tersebut, harus berlutut beberapa detik kemudian untuk menenangkan diri. Ini merupakan kali kedua dalam 15 tahun karier profesional Jermell Charlo, dengan 38 pertandingan, ia terjatuh setelah menerima pukulan. "Ya, Anda tahu, itu seperti pertama kalinya saya benar-benar merasa, Anda tahu, merasa, Anda tahu, seperti pukulan yang memusingkan," kata Jermell Charlo.
Jermell Charlo pulih dengan relatif cepat setelah mengalahkan hitungan wasit Harvey Dock dan menghindari terjatuh lagi dalam perjalanannya menuju kemenangan angka mutlak 12 ronde di T-Mobile Arena. Charlo (35-2-1, 19 KO) menjelaskan dalam konferensi pers setelah pertandingan tentang bagaimana rasanya terluka untuk pertama kalinya dalam sebuah pertarungan dan bagaimana ia memulihkan diri.
"Anda tahu apa yang saya maksud? Seperti saya yang selalu memberikannya. Jadi ya, saya tahu yang terbaik. Saya menonton tinju, telah menjadi bagian dari olahraga ini begitu lama sehingga, Anda tahu, jika saya melompat ke sana, saya akan mempermalukan diri saya sendiri,''kata Jermell Charlo.
"Jadi, Anda tahu, segalanya bisa saja berbeda. Tapi saya cukup pintar untuk berkumpul kembali, memulihkan diri dan saya pulih dengan sangat cepat. Mungkin saya dapat saja tetap berdiri atau apapun, namun saya hanya akan bertarung, mencoba menjernihkan pikiran saya dan tetap terkena serangan."
Tangan Alvarez yang kuat membuat Charlo enggan bertukar pukulan dengan juara empat divisi ini di sebagian besar laga kejuaraan seberat 76,2 kg yang berlangsung selama 12 ronde. Kehati-hatian Charlo dan agresi, akurasi serta serangan ke arah tubuh dari Alvarez merupakan komponen penting bagi kemenangan meyakinkan Alvarez dalam laga utama Showtime Pay-Per-View mereka.
Satu-satunya kekalahan Charlo sebelumnya adalah kekalahan angka yang jauh lebih kompetitif dari Tony Harrison, yang membuat Charlo kecewa dengan keputusan mutlak untuk merebut gelar kelas welter super WBC darinya pada bulan Desember 2018 di Barclays Center, Brooklyn. Dia membalas kekalahannya dari Harrison dengan memukul KO pria asal Detroit tersebut pada ronde ke-11 dalam pertandingan ulang mereka hampir satu tahun kemudian di Toyota Arena, Ontario, California.
Juara IBF/WBA/WBC kelas 154 pon ini jelas tidak akan mendapatkan kesempatan untuk bertarung melawan Alvarez lagi, namun Charlo menerima kekalahan telak ini dengan tenang. "Sial, malam yang luar biasa, kamu tahu?" kata Charlo.
"Saya bangga pada diri saya sendiri, Anda tahu, mengambil kesempatan, melompat ke sana dengan kuat, langsung dari cedera tangan, melompat ke sana dengan yang terbaik, salah satu orang terbaik di divisi ini, salah satu orang terbaik di dunia tinju. Jadi, kepala saya terangkat tinggi. Saya bangga pada diri saya sendiri. Saya telah melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk 'Lions Only' dan kru serta tim saya. Dan saya mencintai tinju, jadi saya tidak akan pergi ke mana-mana,"paparnya.
(aww)