Optimistis Tim Thomas dan Uber di Bawah Ancaman Negeri Jiran

Selasa, 04 Agustus 2020 - 13:32 WIB
loading...
Optimistis Tim Thomas dan Uber di Bawah Ancaman Negeri Jiran
Pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo melakukan selebrasi saat menjuarai ajang Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta. Foto/SINDOnews/Isra Triansyah
A A A
JAKARTA - Tim Thomas dan Uber Indonesia optimistis bisa menjadi juara grup pada Piala Thomas dan Uber 2020 di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, 3 - 11 Oktober mendatang. Keyakinan itu setelah melihat hasil undian penyisihan grup yang dilakukan Badminton World Federation (BWF) di Kuala Lumpur, Malaysia, kemarin.

Pada bagian putra, tim Thomas Indonesia akan menjadi unggulan pertama dan menempati Grup A bersama negeri jiran Malaysia, Belanda, dan Inggris. Sementara tim Uber Indonesia yang berada di posisi kelima daftar unggulan menempati Grup B bersama Korea Selatan, Malaysia, dan Australia.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengatakan bahwa baik tim Thomas maupun Uber punya peluang menjuarai grup. Jika melihat materi pemain, tim Thomas Indonesia lebih berpeluang besar merajai Grup A. (Baca: Perang Indonesia vs Malaysia di Putaran Final Piala Thomas 2020)

Bahkan, dia optimistis Indonesia bisa merebut gelar juara Piala Thomas yang terakhir diraih pada 2002 lalu. "Kami fokus awalnya ke babak delapan besar dulu. Kami punya kans. Kami mau membawa pulang Piala Thomas kembali ke Indonesia," kata Susy.

Optimistis Tim Thomas dan Uber di Bawah Ancaman Negeri Jiran


Meski begitu, Susy juga mengingatkan kepada pasukannya agar tidak terlalu jemawa saat pertandingan sudah berlangsung. Peraih medali emas Olimpiade 1992 ini melihat Malaysia menjadi ancaman paling besar Indonesia bisa merebut juara grup di Piala Thomas tahun ini. Namun, dia tetap yakin para pemainnya mampu menjalankan tugasnya dengan baik saat di atas lapangan.

"Lawan-lawan di grup tidak mudah untuk dihadapi. Meski begitu, kami tetap optimistis. Malaysia harus diwaspadai di Grup A. Kalau melihat kekuatan di atas kertas, kami lebih unggul dari Belanda dan Inggris. Namun, kami harus siap dan tidak boleh menanggap enteng lawan," tuturnya. (Baca juga: Demonstran Amerika Bakar Alkitab dan Bendera AS di Portland)

Sementara itu, tim Uber Indonesia harus bekerja keras menjadi juara Grup B. Srikandi Merah Putih akan berada satu grup dengan tim Korea Selatan yang menjadi favorit peraih gelar juara pada Piala Uber tahun ini. Menurut Susy, sektor ganda putri menjadi ancaman paling besar untuk Indonesia mendapatkan poin.

Bukan hanya Korea Selatan, Malaysia dan Australia juga tidak bisa dianggap remeh. Susy menilai kedua negara itu pasti menurunkan kekuatan terbaik. Meski di atas kertas tetap diunggulkan, dia yakin tim Uber Indonesia pasti harus berjuang keras agar bisa mendapatkan kemenangan di pertandingan nanti.

"Korea Selatan memang kuat. Tapi, saya rasa peluang tetap ada. Melawan Malaysia dan Australia juga tidak boleh lengah. Karena, dalam pertandingan beregu, apa pun bisa terjadi. Yang penting para pemain bisa menjaga fokus dan harus fight di lapangan," tandas Susy. (Baca juga: Stunting Pada Anak Dipicu Perilaku Salah Masyarakat)

Sampai saat ini, tim Uber Indonesia sudah absen gelar juara sejak 1996. Ketika itu, mereka berhasil mengalahkan China 4-1. Namun, performa pasukan putri terus mengalami penurunan. Pada turnamen terakhirnya, Greysia Polii dkk hanya mencapai perempat final setelah kalah 2-3 dari Thailand.

Chief Operating Officer BWF Stuart Borrie mengaku sangat optimistis 16 tim Piala Thomas dan 16 tim Piala Uber dapat bertanding dengan aman saat memperebutkan lambang supremasi beregu putra dan beregu putri paling bergengsi di dunia itu. Dia juga yakin Piala Thomas dan Uber bisa berjalan dengan lancar meski harus bertanding di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

“Kami ingin meyakinkan bahwa BWF terus memantau perkembangan yang sedang berlangsung di sekitar Covid-19 dan merencanakan pengembalian yang aman. Kami juga percaya semua orang dalam komunitas bulu tangkis tetap aman dan sehat serta bersiap untuk kembali ke kompetisi internasional," ungkap Borrie.

Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto mengatakan, pihaknya akan menggelar simulasi Piala Thomas dan Uber dalam bentuk turnamen. Tim Indonesia dinilai perlu wadah melatih kesiapan jelang perebutan supremasi bergengsi tersebut. (Lihat videonya: Seorang Bocah Jadi Korban Begal di Depan Rumahnya Sendiri)

Simulasi Piala Thomas dan Uber akan dilangsungkan di Pelatnas Cipayung pada awal September 2020. Para pemain akan dikelompokkan ke dalam beberapa grup dengan menggunakan format setengah kompetisi. (Raikhul Amar)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2269 seconds (0.1#10.140)