Pirelli Rilis Hasil Penyelidikan Kerusakan Ban Kimi Raikkonen

Kamis, 27 Juli 2017 - 18:23 WIB
Pirelli Rilis Hasil Penyelidikan Kerusakan Ban Kimi Raikkonen
Pirelli Rilis Hasil Penyelidikan Kerusakan Ban Kimi Raikkonen
A A A
LONDON - Pirelli telah menyelesaikan penyelidikan atas kerusakan ban Kimi Raikkonen pada lap-lap terakhir GP Inggris 2017 pertengahan Juli lalu. Produsen ban kelas dunia tersebut yakin bahwa penyebab kerusakan karena terus menerus bersentuhan dengan benda di luar bodi mobil.

Pembalap asal Finlandia mengalami kegagalan ban depan kiri di sisa tiga lap terakhir, sementara rekan setimnya dari Ferrari, Sebastian Vettel mengalami pecah ban. Namun Raikkonen masih dapat kembali ke pitstop untuk mengganti ban. Dia kemudian kembali ke lintasan dan menempati tempat ketiga di belakang duo Mercedes, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas. Sebelum ban mobilnya rusak, Kimi berada di posisi kedua.

Pabrikan asal Italia itu menjelaskan penyelidikan dengan melakukan pengujian ketat pada ban depan lain sejenis dan dalam kondisi yang sama. Namun tim Pirelli tidak tidak menemukan tanda-tanda keausan pada ban setelah menempuh jarak yang sama dengan insiden Raikkonen.

"Hasil analisis pada Kimi Raikkonen, kerusakan spesifik terdapat di dua titik di tepi ban dekat dengan area tengah. Struktur ban tidak menunjukkan tanda-tanda aus," demikian pernyataan resmi Pirelli seperti dilansir Crash.net, Kamis (27/7/2017).

Pirelli menjelaskan, penyebab awal kerusakan ban kemungkinan karena adanya kontak dengan benda yang memisahkan sebagian sabuk ban di dua area yang terkena. Akibatnya tapak ban tidak sempurna. Kerusakan ini diklaim tidak membahayakan struktur ban, karena Raikkonen mampu kembali ke pit dengan aman.

"Sejumlah tes terperinci telah dilakukan, baik yang merusak maupun tidak merusak, pada ban lain dengan jarak yang sama atau lebih panjang dibandingkan dengan yang ditempuh Raikkonen di GP Inggris (untuk 25 lap) .

"Pada saat tidak ada tanda-tanda keausan ban. Sebagai kesimpulan, Pirelli bisa memastikan bahwa tidak ada masalah yang muncul terkait dengan ban itu sendiri," katanya.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4034 seconds (0.1#10.140)