Jadwal Tinju Dunia Devin Haney vs Regis Prograis: Duel 2 Juara
loading...
A
A
A
Devin Haney menebar racun pujian dengan menyebut juara kelas ringan super WBC Regis Prograis sebagai petinju terbaik di kelas 63,5 kg menjelang pertarungan mereka. Devin Haney tak ingin mengambil langkah aman dalam debutnya di kelas ringan super saat melawan Regis Prograis.
Juara dunia kelas ringan tak terkalahkan ini menghadapi petinju kidal yang ia yakini sebagai petarung paling tangguh dalam kelas 63,5 kg. Devin Haney diunggulkan lebih dari 3-1 atas Regis Prograis, menurut sebagian besar bandar taruhan. Tetapi Prograis adalah juara kelas ringan super 63,5 kg dua kali yang hanya kalah angka mutlak 12 ronde dari mantan juara unifikasi Josh Taylor.
Regis Prograis yang berusia 34 tahun ini juga telah memenangkan 80 persen laga profesionalnya melalui KO (29-1, 24 KO) dan nampaknya merupakan petinju paling berbahaya yang pernah dihadapi Devin Haney (30-0, 15 KO) sejak ia memulai debut profesionalnya pada bulan Desember 2015.
Haney menjelaskan mengapa ia merasa perlu untuk menaikkan berat badan untuk pertarungan berikutnya dan mengapa ia bersikeras untuk melawan Prograis dalam sebuah wawancara dengan BoxingScene.com. "Saya merasa ini adalah waktu yang tepat bagi saya untuk naik kelas," kata Haney.
"Setiap pertarungan, Anda tahu, memiliki tantangan tersendiri. Namun tubuh saya baru saja - sulit untuk mencapai berat badan 61,2 kilogram. Saya ingin melihat bagaimana perasaan saya di berat badan 63,5 kilogram. Jelas, saya masih memiliki sabuk di berat badan 61,2 kilogram. Anda tahu, itu masih menjadi laga besar di kelas 61,2 kg.''
"Namun saat ini, ini adalah kesempatan bagi saya untuk menjadi juara dua divisi di kelas 63,5 kg. Tak peduli siapa pun itu, anda tahu, saya bersedia melawan siapa pun di divisi 140. Anda tahu, Regis maju ke depan. Dan saya merasa Regis juga adalah pria terbaik dalam divisi 63,5 kilogram. Maka, saya senang dapat menjalani laga pertama saya di divisi 63,5 kg melawan pria yang saya rasa adalah yang terbaik di divisi 63,5 kg."
Haney yang berusia 24 tahun ini mempertahankan gelar kelas ringan IBF, WBA dan WBO yang berhasil dipertahankannya saat ia mengalahkan Vasiliy Lomachenko dengan angka mutlak pada pertarungan terakhirnya - pertarungan 12 ronde yang berlangsung sengit pada tanggal 20 Mei lalu di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas. WBC telah menurunkan peringkat Haney menjadi juara kelas ringan dalam masa rehat, yang setidaknya memberinya fleksibilitas untuk bertarung memperebutkan sabuk WBC jika warga Henderson, Nevada, ini kembali ke kelas ringan 61,2 kg untuk pertarungan berikutnya.
Shakur Stevenson (20-0, 10 KO), juara dua divisi dari Newark, New Jersey, dan petinju kidal asal Dominika, Edwin De Los Santos (16-1, 14 KO) dijadwalkan bertarung untuk memperebutkan gelar juara dunia kelas ringan WBC yang masih lowong pada tanggal 16 November mendatang di T-Mobile Arena, Las Vegas.
Sementara itu, Prograis ingin menebus apa yang ia anggap sebagai penampilan di bawah standar pada 17 Juni lalu di Smoothie King Center, kota kelahirannya, New Orleans. Prograis yang berusia 34 tahun, dari Katy, Texas, mengalahkan Danielito Zorrilla dari Puerto Rico (17-2, 13 KO) melalui keputusan terbelah, meskipun ia menjatuhkan Zorrilla pada ronde ketiga dan menang dengan selisih angka yang cukup jauh (118-109, 117-110, 113-114).
Juara dunia kelas ringan tak terkalahkan ini menghadapi petinju kidal yang ia yakini sebagai petarung paling tangguh dalam kelas 63,5 kg. Devin Haney diunggulkan lebih dari 3-1 atas Regis Prograis, menurut sebagian besar bandar taruhan. Tetapi Prograis adalah juara kelas ringan super 63,5 kg dua kali yang hanya kalah angka mutlak 12 ronde dari mantan juara unifikasi Josh Taylor.
Regis Prograis yang berusia 34 tahun ini juga telah memenangkan 80 persen laga profesionalnya melalui KO (29-1, 24 KO) dan nampaknya merupakan petinju paling berbahaya yang pernah dihadapi Devin Haney (30-0, 15 KO) sejak ia memulai debut profesionalnya pada bulan Desember 2015.
Haney menjelaskan mengapa ia merasa perlu untuk menaikkan berat badan untuk pertarungan berikutnya dan mengapa ia bersikeras untuk melawan Prograis dalam sebuah wawancara dengan BoxingScene.com. "Saya merasa ini adalah waktu yang tepat bagi saya untuk naik kelas," kata Haney.
"Setiap pertarungan, Anda tahu, memiliki tantangan tersendiri. Namun tubuh saya baru saja - sulit untuk mencapai berat badan 61,2 kilogram. Saya ingin melihat bagaimana perasaan saya di berat badan 63,5 kilogram. Jelas, saya masih memiliki sabuk di berat badan 61,2 kilogram. Anda tahu, itu masih menjadi laga besar di kelas 61,2 kg.''
"Namun saat ini, ini adalah kesempatan bagi saya untuk menjadi juara dua divisi di kelas 63,5 kg. Tak peduli siapa pun itu, anda tahu, saya bersedia melawan siapa pun di divisi 140. Anda tahu, Regis maju ke depan. Dan saya merasa Regis juga adalah pria terbaik dalam divisi 63,5 kilogram. Maka, saya senang dapat menjalani laga pertama saya di divisi 63,5 kg melawan pria yang saya rasa adalah yang terbaik di divisi 63,5 kg."
Haney yang berusia 24 tahun ini mempertahankan gelar kelas ringan IBF, WBA dan WBO yang berhasil dipertahankannya saat ia mengalahkan Vasiliy Lomachenko dengan angka mutlak pada pertarungan terakhirnya - pertarungan 12 ronde yang berlangsung sengit pada tanggal 20 Mei lalu di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas. WBC telah menurunkan peringkat Haney menjadi juara kelas ringan dalam masa rehat, yang setidaknya memberinya fleksibilitas untuk bertarung memperebutkan sabuk WBC jika warga Henderson, Nevada, ini kembali ke kelas ringan 61,2 kg untuk pertarungan berikutnya.
Shakur Stevenson (20-0, 10 KO), juara dua divisi dari Newark, New Jersey, dan petinju kidal asal Dominika, Edwin De Los Santos (16-1, 14 KO) dijadwalkan bertarung untuk memperebutkan gelar juara dunia kelas ringan WBC yang masih lowong pada tanggal 16 November mendatang di T-Mobile Arena, Las Vegas.
Sementara itu, Prograis ingin menebus apa yang ia anggap sebagai penampilan di bawah standar pada 17 Juni lalu di Smoothie King Center, kota kelahirannya, New Orleans. Prograis yang berusia 34 tahun, dari Katy, Texas, mengalahkan Danielito Zorrilla dari Puerto Rico (17-2, 13 KO) melalui keputusan terbelah, meskipun ia menjatuhkan Zorrilla pada ronde ketiga dan menang dengan selisih angka yang cukup jauh (118-109, 117-110, 113-114).
(aww)