Siap Diboyong ke Old Trafford, MU Butuh Sancho?
loading...
A
A
A
MANCHESTER - Semua skenario tentang transfer Jadon Sancho dari Borussia Dortmund ke Manchester United (MU) sudah muncul ke permukaan. Dari mulai cara pembayaran sampai deadline kedatangannya ke Old Trafford.
Bicara cara pembayaran, MU dikabarkan akan menggunakan skema tiga kali bayar, mengingat tingginya banderol yang dipasang kubu Dortmund. Di awal, MU akan membayar 70 juta euro (Rp1,21 triliun) sebagai tanda jadi transfer. Sisanya, Rp519 miliar (30 juta euro) dibayar 2021 dan dilunasi pada 2022.
Tahapan itu dilakukan mengingat situasi ekonomi sepak bola yang sedang lesu. Jika tawaran ini disetujui, Sancho dikabarkan kemungkinan sudah menjadi milik MU pada 7 Agustus. Harapannya, dia bisa segera bergabung bersama Marcus Rashford dkk untuk menyambut musim baru Liga Primer pada pertengahan September.
Melihat statistik, pemain berusia 20 tahun tersebut memang memiliki semua atribut attacking yang dibutuhkan tim besar. Bersama Dortmund, dia berhasil membukukan 17 gol dan 16 assist di musim ini di Bundesliga. Akurasi passing Sancho berada di angka 85%, dengan rata-rata 47 umpan per laga dan 2,2 umpan kunci (key passes) per pertandingan. (Baca: Lepas Sanchez Secara Gratis, Manchester United Bakal Cicil Pembayaran Sancho)
Statistik yang membuat dia tetap menonjol di antara bintang muda dan senior Dortmund di musim ini. Masalahnya, apakah MU, tepatnya Pelatih Ole Gunnar Solskjaer memang membutuhkan Sancho? Semua statistik Sancho bisa memudar jika tidak dikelola dengan benar.
Musim ini, MU dan Dortmund memiliki basic formasi yang berbeda. Die Borussen di bawah Lucian Favre lebih banyak menggunakan formasi 3-4-2-1. Formasi yang memungkinkan Sancho bersama Thorgan Hazard bekerja leluasa menopang pergerakan dari Erling Haaland.
Sancho tidak memiliki beban ikut bertahan karena di belakang dua attacking midfielder ada empat gelandang dengan kualitas di atas rata-rata: Emre Can, Axel Witsel, Achraf Hakimi, dan Raphael Guerreiro. Namun, Favre juga tak jarang menggunakan formasi 4-3-2-1 yang membuat Sancho bisa sedikit melebar di belakang Haaland atau Paco Alcacer. (Baca juga: Batu Hitam Diduga Meteor yang Timpa Rumah Warga Ditawar Rp1 Miliar)
Sementara MU, di bawah kendali Solskjaer, sebagian besar musimnya dihabiskan dengan formasi 4-2-3-1. Satu tempat menjadi milik Anthony Martial, sedangkan tiga gelandang serang dikuasai antara Mason Greewood atau Daniel James dan Bruno Fernandes. Secara karakter, Sancho dan Fernandes memiliki posisi terbaik yang sama, tepat di belakang striker.
Sejak bergabung ke MU , posisi Fernandes di belakang striker tak tergantikan. Hasilnya, pemain berusia 25 tahun itu berhasil mengoleksi delapan gol dan tujuh assist sejak bergabung di putaran kedua Liga Primer.
Nah, jika Sancho bergabung, ada dua pertanyaan besar siapa yang harus bergeser posisinya jika tetap menggunakan 4-2-3-1 atau harus membuat formasi adaptasi demi menampung posisi Sancho? Mengubah wajah MU menjadi 3-4-2-1 seperti di Dortmund. Jika menggunakan 4-2-3-1, Sancho kemungkinan besar akan bermain melebar ke kanan dengan komposisi Marcus Rashford, Fernandes, dan Sancho. (Baca juga: Industri Rokok Dibunuh, Jutaan Pekerja Mau Ditaruh Dimana?)
Bicara cara pembayaran, MU dikabarkan akan menggunakan skema tiga kali bayar, mengingat tingginya banderol yang dipasang kubu Dortmund. Di awal, MU akan membayar 70 juta euro (Rp1,21 triliun) sebagai tanda jadi transfer. Sisanya, Rp519 miliar (30 juta euro) dibayar 2021 dan dilunasi pada 2022.
Tahapan itu dilakukan mengingat situasi ekonomi sepak bola yang sedang lesu. Jika tawaran ini disetujui, Sancho dikabarkan kemungkinan sudah menjadi milik MU pada 7 Agustus. Harapannya, dia bisa segera bergabung bersama Marcus Rashford dkk untuk menyambut musim baru Liga Primer pada pertengahan September.
Melihat statistik, pemain berusia 20 tahun tersebut memang memiliki semua atribut attacking yang dibutuhkan tim besar. Bersama Dortmund, dia berhasil membukukan 17 gol dan 16 assist di musim ini di Bundesliga. Akurasi passing Sancho berada di angka 85%, dengan rata-rata 47 umpan per laga dan 2,2 umpan kunci (key passes) per pertandingan. (Baca: Lepas Sanchez Secara Gratis, Manchester United Bakal Cicil Pembayaran Sancho)
Statistik yang membuat dia tetap menonjol di antara bintang muda dan senior Dortmund di musim ini. Masalahnya, apakah MU, tepatnya Pelatih Ole Gunnar Solskjaer memang membutuhkan Sancho? Semua statistik Sancho bisa memudar jika tidak dikelola dengan benar.
Musim ini, MU dan Dortmund memiliki basic formasi yang berbeda. Die Borussen di bawah Lucian Favre lebih banyak menggunakan formasi 3-4-2-1. Formasi yang memungkinkan Sancho bersama Thorgan Hazard bekerja leluasa menopang pergerakan dari Erling Haaland.
Sancho tidak memiliki beban ikut bertahan karena di belakang dua attacking midfielder ada empat gelandang dengan kualitas di atas rata-rata: Emre Can, Axel Witsel, Achraf Hakimi, dan Raphael Guerreiro. Namun, Favre juga tak jarang menggunakan formasi 4-3-2-1 yang membuat Sancho bisa sedikit melebar di belakang Haaland atau Paco Alcacer. (Baca juga: Batu Hitam Diduga Meteor yang Timpa Rumah Warga Ditawar Rp1 Miliar)
Sementara MU, di bawah kendali Solskjaer, sebagian besar musimnya dihabiskan dengan formasi 4-2-3-1. Satu tempat menjadi milik Anthony Martial, sedangkan tiga gelandang serang dikuasai antara Mason Greewood atau Daniel James dan Bruno Fernandes. Secara karakter, Sancho dan Fernandes memiliki posisi terbaik yang sama, tepat di belakang striker.
Sejak bergabung ke MU , posisi Fernandes di belakang striker tak tergantikan. Hasilnya, pemain berusia 25 tahun itu berhasil mengoleksi delapan gol dan tujuh assist sejak bergabung di putaran kedua Liga Primer.
Nah, jika Sancho bergabung, ada dua pertanyaan besar siapa yang harus bergeser posisinya jika tetap menggunakan 4-2-3-1 atau harus membuat formasi adaptasi demi menampung posisi Sancho? Mengubah wajah MU menjadi 3-4-2-1 seperti di Dortmund. Jika menggunakan 4-2-3-1, Sancho kemungkinan besar akan bermain melebar ke kanan dengan komposisi Marcus Rashford, Fernandes, dan Sancho. (Baca juga: Industri Rokok Dibunuh, Jutaan Pekerja Mau Ditaruh Dimana?)