10 Petinju Yahudi Terbaik Sepanjang Masa di Tengah Konflik Israel-Palestina

Selasa, 24 Oktober 2023 - 09:55 WIB
loading...
10 Petinju Yahudi Terbaik Sepanjang Masa di Tengah Konflik Israel-Palestina
10 Petinju Yahudi Terbaik Sepanjang Masa di Tengah Konflik Israel-Palestina/AP/Yadsvaem/Boxing News
A A A
Inilah 10 petinju Yahudi terbaik sepanjang masa di tengah konflik Israel-Palestina yang berkepanjangan. Dari semua petinju Yahudi yang pernah ada, nama Yuri Foreman (35-4, 10 KO) dan Dmitry Salita (35-2-1, 18 KO) adalah yang paling potensial.

Yuri Foreman yang bertarung di kelas menengah ringan telah beberapa kali tampil di televisi di Versus dan pernah juara kelas menengah ringan NABF. Menurut Bleacherreport, Salita pertama kalinya tampil di televisi saat ia bertarung melawan Willie Limond pada pertandingan laga tambahan Joe Calzaghe-Roy Jones Jr di HBO PPV.

Kemampuan tinju Zab Judah akan membuatnya masuk ke dalam sepuluh besar; namun satu-satunya hal yang menghambatnya adalah latar belakang agamanya yang tidak konsisten. Keluarga Judah telah menyatakan diri mereka sebagai orang Yahudi, dengan mengatakan bahwa mereka adalah orang Israel Ibrani Hitam (keturunan bangsa Israel kuno), sehingga membuat Zab menjadi seorang Yahudi.



Namun setelah kekalahannya dari Floyd Mayweather Jr, Zab berterima kasih kepada Yesus sebagai Tuhan dan juru selamatnya (bukan hal yang benar-benar dilakukan orang Yahudi), yang membuat saya bertanya-tanya di mana nasibnya berada. Berikut 10 petinju Yahudi terbaik sepanjang masa.

10. Lew Tendler (135-15-9, 39 KO) 1913-1928
Mantan editor Majalah Ring Magazine, Nat Fleischer, menyebut Tendler sebagai petinju terbaik di dunia tinju, sebuah pujian yang tidak main-main. Meskipun pujian tersebut sangat mengesankan, namun yang membuatnya lebih luar biasa adalah Tendler tidak pernah memenangkan kejuaraan selama 15 tahun kariernya.

Dia pertama kali bertarung pada usia 15 tahun di kelas bantam dan sepanjang karirnya berat badannya terus meningkat hingga ke kelas welter. Pada tanggal 27 Juli 1922, Tendler bertarung melawan Benny Leonard (petinju Yahudi lainnya) untuk memperebutkan gelar juara dunia kelas ringan.

Tendler kalah dengan keputusan yang sangat tipis, namun satu-satunya cara untuk memenangkan gelar adalah dengan memukul KO Leonard (aturan negara bagian New Jersey). Gaya Tendler sangat disukai penggemar dan ia menjadi ditakuti karena pukulan ke arah tubuh dan pukulan lurusnya yang mengesankan.

9. Benny Valger (139-36-7, 18 KO) 1916-1932
Valger, tidak seperti banyak petinju dalam daftar ini tidak pernah memenangkan banyak pengakuan sebagai petinju hebat. Penghargaan tertinggi yang diraih Valger adalah sebagai Juara AS kelas 115 pound. Valger menang angka mutlak melawan juara kelas bulu Johnny Kilbane, namun karena ia tidak menang KO, ia tidak dinobatkan sebagai juara baru.
Apa yang membuat Valger menonjol dari para petarung lainnya dalam daftar ini adalah dagunya. Meskipun ia kalah dalam 36 pertarungan, tidak sekali pun ia terkena KO, sebuah prestasi yang cukup mengesankan selama periode ketika para petarung lebih sering bertarung.

8. Max Baer (68-13, 52 KO) 1929-1941
Jangan biarkan kekalahannya dari James Braddock (The Cinderella Man) membingungkan Anda. Max Baer, bahkan dengan kekalahan itu memiliki karir yang hebat. Jika Baer memilih untuk benar-benar berlatih untuk pertarungan melawan Braddock, hasilnya mungkin akan berbeda. Pertarungannya dengan Frankie Campbell, membuat Baer mendapat julukan 'pembunuh', karena Campbell pingsan tak lama setelah pertarungan dan meninggal tak lama kemudian.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1813 seconds (0.1#10.140)