Jorge Lorenzo Beberkan Rivalitasnya dengan Valentino Rossi: Kami seperti Sepasang Suami-Istri
loading...
A
A
A
TICINO - Juara MotoGP tiga kali, Jorge Lorenzo mengenang rivalitasnya dengan Valentino Rossi ketika sama-sama berada di tim pabrikan Yamaha. Meski rekan setim, dia mengakui bahwa hubungannya dengan sang legenda MotoGP cukup panas hingga dirinya hampir menyebutnya musuh.
Seperti diketahui, Lorenzo menjadi rekan setim Rossi di tim pabrikan Yamaha ketika promosi ke kelas MotoGP pada 2008. Sejak saat itu, dia menjadi pesaing baru bagi legenda asal Italia itu, tetapi kedigdayaan Rossi belum mampu ditandinginya dalam musim 2008 dan 2009 di mana dia sukses merengkuh gelar juara.
Baru pada 2010, Lorenzo sukses memenangkan pertempuran kontra The Doctor, di mana dia meraih titel MotoGP perdananya. Setelah itu, mereka berdua berpisah pada musim 2012 dan 2013 karena Rossi hijrah ke Ducati. Namun, mereka kembali berduet di tim pabrikan Yamaha pada musim 2014 hingga 2016.
Puncak rivalitas Lorenzo dan Rossi pun terjadi pada musim 2015. Kala itu, sang bintang asal Spanyol berhasil mengalahkannya dalam perebutan gelar juara MotoGP. Namun, Rossi menyebut rekan setimnya itu bisa juara hanya karena mendapatkan bantuan dari sesama pembalap asal Spanyol, yakni Marc Marquez, sehingga bisa memenangkan balapan terakhir di Jerez dengan hanya keunggulan lima poin saja.
Baru-baru ini, Lorenzo pun kembali mengenang rivalitasnya dengan sang juara MotoGP tujuh kali dalam sebuah program di televisi Italia. Sang presenter, Maria Arreghini mengawalinya dengan mengungkapkan pujian dari Rossi kepada Lorenzo soal hubungan mereka berdua.
"Kami berdebat dan berbaikan lagi. Kami adalah sepasang kekasih dengan banyak api. Namun bagi saya, dia juga merupakan lawan yang paling menghibur saya," ungkap Rossi seperti dikatakan Arreghini.
Lorenzo pun menilai Rossi menceritakan hubungan mereka berdua layaknya pasangan suami istri. Namun, dia mengungkapkan bahwa sebenarnya mereka tak menyukai satu sama lain sejak saat kali pertama menjadi rekan setim.
"Saya suka itu, Vale menggambarkan hubungan kami hampir seperti pasangan suami istri. Tapi pada awalnya, menurutku kami tidak terlalu menyukai satu sama lain. Itu jelas: Valentino berada di puncak kariernya saat itu – dia seperti Tuhan!" ujar Lorenzo dilansir dari Speedweek, Kamis (9/11/2023).
"Valentino tidak menginginkan pembalap muda di sisinya. Dia melakukan segalanya sehingga saya tidak bisa belajar apa pun - lalu muncullah tembok dan segalanya," lanjut dia.
"Kemudian Valentino pergi ke Ducati dan saya juga pergi ke Ducati nanti. Semakin jauh jarak kami satu sama lain, semakin baik hubungan kami," katanya lagi.
Pria yang kini berusia 36 tahun itu pun membeberkan bahwa dirinya hampir menganggap Rossi sebagai musuh walaupun berada di tim yang sama. Pasalnya, mereka berdua memang merupakan rival abadi.
"Sebagai rekan satu tim, kami adalah pesaing dan rival berat –saya hampir bisa menyebutnya musuh. Semua orang ingin mengalahkan yang lain!" beber juara dunia lima kali itu.
Kendati demikian, hubungan Lorenzo dan Rossi kini semakin membaik. Menurutnya, hal itu terjadi karena mereka sudah sama-sama pensiun dari MotoGP sehingga tak ada rivalitas lagi di antara mereka.
"Kami berdua sudah pensiun sekarang. Logikanya, hubungan tersebut telah berubah total. Karena tidak ada lagi yang harus melindungi rahasia dari orang lain," ungkap Lorenzo.
Lorenzo sendiri pensiun dari MotoGP pada akhir musim 2019, setelah gagal bersinar di Ducati dan Honda. Sementara Rossi baru gantung helm pada akhir musim 2021 di tim satelit Yamaha.
Seperti diketahui, Lorenzo menjadi rekan setim Rossi di tim pabrikan Yamaha ketika promosi ke kelas MotoGP pada 2008. Sejak saat itu, dia menjadi pesaing baru bagi legenda asal Italia itu, tetapi kedigdayaan Rossi belum mampu ditandinginya dalam musim 2008 dan 2009 di mana dia sukses merengkuh gelar juara.
Baru pada 2010, Lorenzo sukses memenangkan pertempuran kontra The Doctor, di mana dia meraih titel MotoGP perdananya. Setelah itu, mereka berdua berpisah pada musim 2012 dan 2013 karena Rossi hijrah ke Ducati. Namun, mereka kembali berduet di tim pabrikan Yamaha pada musim 2014 hingga 2016.
Puncak rivalitas Lorenzo dan Rossi pun terjadi pada musim 2015. Kala itu, sang bintang asal Spanyol berhasil mengalahkannya dalam perebutan gelar juara MotoGP. Namun, Rossi menyebut rekan setimnya itu bisa juara hanya karena mendapatkan bantuan dari sesama pembalap asal Spanyol, yakni Marc Marquez, sehingga bisa memenangkan balapan terakhir di Jerez dengan hanya keunggulan lima poin saja.
Baru-baru ini, Lorenzo pun kembali mengenang rivalitasnya dengan sang juara MotoGP tujuh kali dalam sebuah program di televisi Italia. Sang presenter, Maria Arreghini mengawalinya dengan mengungkapkan pujian dari Rossi kepada Lorenzo soal hubungan mereka berdua.
"Kami berdebat dan berbaikan lagi. Kami adalah sepasang kekasih dengan banyak api. Namun bagi saya, dia juga merupakan lawan yang paling menghibur saya," ungkap Rossi seperti dikatakan Arreghini.
Lorenzo pun menilai Rossi menceritakan hubungan mereka berdua layaknya pasangan suami istri. Namun, dia mengungkapkan bahwa sebenarnya mereka tak menyukai satu sama lain sejak saat kali pertama menjadi rekan setim.
"Saya suka itu, Vale menggambarkan hubungan kami hampir seperti pasangan suami istri. Tapi pada awalnya, menurutku kami tidak terlalu menyukai satu sama lain. Itu jelas: Valentino berada di puncak kariernya saat itu – dia seperti Tuhan!" ujar Lorenzo dilansir dari Speedweek, Kamis (9/11/2023).
"Valentino tidak menginginkan pembalap muda di sisinya. Dia melakukan segalanya sehingga saya tidak bisa belajar apa pun - lalu muncullah tembok dan segalanya," lanjut dia.
"Kemudian Valentino pergi ke Ducati dan saya juga pergi ke Ducati nanti. Semakin jauh jarak kami satu sama lain, semakin baik hubungan kami," katanya lagi.
Pria yang kini berusia 36 tahun itu pun membeberkan bahwa dirinya hampir menganggap Rossi sebagai musuh walaupun berada di tim yang sama. Pasalnya, mereka berdua memang merupakan rival abadi.
"Sebagai rekan satu tim, kami adalah pesaing dan rival berat –saya hampir bisa menyebutnya musuh. Semua orang ingin mengalahkan yang lain!" beber juara dunia lima kali itu.
Kendati demikian, hubungan Lorenzo dan Rossi kini semakin membaik. Menurutnya, hal itu terjadi karena mereka sudah sama-sama pensiun dari MotoGP sehingga tak ada rivalitas lagi di antara mereka.
"Kami berdua sudah pensiun sekarang. Logikanya, hubungan tersebut telah berubah total. Karena tidak ada lagi yang harus melindungi rahasia dari orang lain," ungkap Lorenzo.
Lorenzo sendiri pensiun dari MotoGP pada akhir musim 2019, setelah gagal bersinar di Ducati dan Honda. Sementara Rossi baru gantung helm pada akhir musim 2021 di tim satelit Yamaha.
(nug)