Menpora Minta Usut Siapa Pun Yang Terlibat

Sabtu, 14 Oktober 2017 - 14:48 WIB
Menpora Minta Usut Siapa Pun Yang Terlibat
Menpora Minta Usut Siapa Pun Yang Terlibat
A A A
BENTROK antara suporter Persita Tangerang dan PSMS Medan yang menelan korban jiwa diharapkan menjadi insiden terakhir dalam kompetisi sepak bola nasional. Operator dan regulator serta aparat keamanan diminta tegas agar kejadian serupa tidak terulang.

Dalam sepekan terakhir, aksi kekerasan mewarnai sejumlah pertandingan di kasta kedua Kompetisi Liga 2. Diawali kericuhan pada laga Cilegon United versus PSS Sleman di Stadion PT Krakatau Steel, Jumat (6/10). Pertandingan yang dimenangkan tim tamu ini sempat dihentikan sekitar 15 menit akibat bentrok antarsuporter. Empat hari berselang, giliran laga play-off khusus antara PSBK Blitar dan Persewangi Banyuwangi berujung bentrok antarpemain.

Pertandingan memperebutkan peringkat 4 ini lebih banyak diwarnai adu fisik antarpemain ketimbang bermain sepak bola. Bahkan, wasit memutuskan tidak melanjutkan pertandingan lantaran pemain Persewangi kompak melepaskan baju sebagai bentuk protes kepada sang pengadil Suhardiyanto. Pada akhirnya Persewangi dinyatakan kalah walk out dan didenda Rp100 juta lantaran dinilai melanggar disiplin.

Terbaru, pendukung Persita Banu Rusman tewas saat bentrok dengan suporter PSMS seusai laga babak 16 besar di Stadion Mini Persikabo, Bogor, Rabu (11/10). Banu tewas akibat pendarahan otak setelah dianiaya sejumlah suporter yang diduga oknum TNI. Partai terakhir kedua tim di Grup B babak 16 besar Liga 2 itu sendiri berlangsung kondusif selama 90 menit. Bentrokan kemudian terjadi ketika suporter Persita merangsek ke lapangan karena tak terima timnya kalah 0-1.

“Kejadian ini sangat memprihatinkan. PSSI harus mengusut tuntas insiden ini supaya kejadian serupa tidak terulang. Siapa pun yang berada di balik kejadian ini harus ditindak tegas, apa pun latar belakangnya tidak perlu ragu sedikit pun,” ujar Menpora Imam Nahrawi.

Menurutnya, tuntutan Kemenpora tersebut didasari kebutuhan kompetisi yang berkualitas, tertib, disiplin, dan pertandingan yang tegas. Jika kerusuhan dan jatuh korban dalam setiap pertandingan tidak bisa diminimalisasi, tidak tertutup kemungkinan publik akan berkurang kepercayaan pada kompetisi yang berlangsung.

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi menyesalkan kerusuhan suporter pada pertandingan Persita versus PSMS. Edy, yang juga Pangkostrad, juga menyatakan tidak akan mengizinkan suporter berlatar belakang tentara masuk ke stadion mendukung timnya. Menurut Edy, kalau ada prajurit terbukti terlibat dan bersalah, dia akan diberikan hukuman sesuai aturan hukum.

“Kami sangat prihatin dan menyayangkan peristiwa ini. Sepak bola seharusnya menjadi sebuah hiburan. Saya akan cari tahu apa sebabnya. Karena yang saya tahu sementara ini, sebelum kerusuhan suporter yang di sana melempari suporter prajurit,” ungkap Edy.

Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria mengatakan dalam hal ini PSSI akan bertindak cepat untuk mengambil keputusan terkait kejadian tersebut. Komisi Disiplin PSSI akan segera menggelar sidang untuk menyikapi insiden tersebut.

“Untuk korban lainnya yang saat ini dirawat di rumah sakit, kami doakan semoga cepat sembuh dan berharap kejadian ini tak berulang. Kekerasan atau kerusuhan kemarin adalah case-nya disiplin kompetisi. Insya Allah dalam hal ini Komisi Disiplin PSSI segera sidang untuk mengambil keputusan yang tepat,” kata Tisha.

Direktur Klub Persita Azwan Karim menyatakan manajemen mengecam bentuk kekerasan yang dilakukan oknum-oknum yang melampaui batas kewajaran. Dia menyebut insiden yang menewaskan suporternya bertolak belakang dengan nilai-nilai olahraga, yakni sportivitas, saling menghargai, pertemanan, dan persaudaraan.

“Laporan sudah kami layangkan kepada PSSI untuk dapat ditindaklanjuti. Kami ingin adanya enforcement yang tegas terhadap regulasi yang ada terhadap oknum-oknum yang mencederai sepak bola,” ujar Azwan, dalam rilisnya.

Persita juga akan mengusut pihak internal yang ikut terlibat di dalam insiden keributan. Karena berdasarkan pengamatan saat pertandingan dan rekaman video di medsos, ada beberapa oknum suporter Persita melakukan aksi yang memicu timbulnya insiden kericuhan.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0126 seconds (0.1#10.140)