Gervonta Davis Tolak Status Juara Email: Aku Mau Darah!

Gervonta Davis tidak tertarik menjadi juara dunia dengan status mendapat limpahan gelar dari juara yang melowongkan sabuknya seperti Devin Haney . Mengalahkan sang juara dunia memang sangat menyenangkan, namun dengan banyaknya gelar yang ada, menghadapi sang pemimpin divisi terkadang menjadi hal yang sulit.

Namun demikian, meraih gelar juara dunia, baik itu yang pertama atau yang ke-20, harus dilakukan dalam kondisi tertentu. Idealnya, para petarung lebih suka menghadapi juara divisi mereka.

Jika melawan seorang juara dunia bukanlah sebuah pilihan yang layak, maka menghadapi penantang terbaik berikutnya untuk sebuah gelar yang masih kosong juga dapat diterima. Namun, meskipun meraih sabuk emas itu penting, ada satu skenario yang sangat dibenci oleh para petarung... kenaikan peringkat.



Untuk alasan apa pun, hampir setiap badan pengatur sanksi memberikan gelar kedua, meskipun pemegang gelar utama mereka bebas dari cedera. Dalam kasus ini, WBA telah memberikan sabuk seperti permen pada hari Halloween.

Di divisi ringan, Devin Haney memegang gelar super WBA. Tepat di bawahnya, Gervonta Davis memegang gelar "Reguler" WBA. Konsolidasi gelar tidak pernah terjadi. Artinya, WBA mengizinkan kedua petinju untuk membawa pernak-pernik mereka dan mempertahankan status juara mereka.

Namun, baru-baru ini, Devin Haney naik kelas. Petinju berusia 25 tahun ini mempertahankan tiga gelar kelas ringannya, termasuk WBA, namun setelah mempertimbangkannya kembali, ia tidak melihat ada gunanya mempertahankannya.



Kini, dengan Haney yang telah melepaskan sisa sabuk kelas ringan 61,2 kg miliknya, Davis akan naik kelas. Dalam beberapa hari atau minggu ke depan, Davis akan diberitahu melalui email tentang status barunya.

Biasanya, kenaikan kelas tersebut membuat para petinju dan penggemar mengolok-olok petinju tersebut. Namun, Davis menolak untuk disebut sebagai juara melalui email. Meskipun ia tahu bahwa WBA hanya mengikuti protokol, baru-baru ini ia mengirim pesan langsung kepada mereka untuk memberi tahu mereka bahwa mereka dapat menyimpan gelar super mereka dan membuangnya ke tempat sampah terdekat.

"Saya tidak menginginkan hal tersebut," ujar Davis di akun media sosialnya. "Saya ingin darah."